Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Jumat, 31 Mei 2013

Gantungan Kunci Akrilik Scouts dan Wosm

Kedai Pramuka ScoutAddict atau Candu Pramuka dari Kediri Jawa Timur menghadiskan lagi koleksi terbaru yaitu gantungan kunci dari akrilik, ada 2 jenis bulat dan persegi panjang.dengan gambar I Love Scouts dan Wosm-Banden Powell.

Pemesanan 0812 1774 6083

Kamis, 30 Mei 2013

Pengurus Kwarcab Pramuka Pacitan Dikukuhkan

Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Pacitan periode 2013-2018 di Pendopo kKabupaten,  Rabu (29/5) secara resmi dikukuhkan oleh Kwarda Pramuka Jawa Timur.    

Wakil Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur, A R Purmadi usai mengukuhkan pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) gerakan pramuka Pacitan periode 2013-2018  mengatakan, karakter menjadi hal penting bagi generasi bangsa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melibatkan generasi dalam gerakan Pramuka. Ini karena gerakan kepanduan tersebut memiliki nilai dan ajaran yang luhur serta sesuai dengan karakter bangsa

Atas dasar tersebut, maka mulai 2012 kwarda Jawa Timur menjadikan Pramuka sebagai ekstra kokurikuler wajib disekolah. Istilah wajib yang dimaksud adalah memberikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam kepramukaan. Sedangkan untuk menjadi anggota Pramuka tetap sukarela. Untuk itu Pramuka harus mampu membuktikan dharma baktinya dimasyarakat sehingga bukan anggota pramuka saja yang merasa bangga dalam kepanduan, namun juga masyarakat pada umumnya. Sesuai dengan salah satu strategi revitalisasi gerakan pramuka, yakni, pramuka milik rakyat. 

Kamabicab Pacitan, Indartato mengatakan, untuk mendukung gerakan Pramuka di kota Seribu Satu Goa ini perlu adanya payung hukum yang kuat. Ke depan pihaknya akan membuat peraturan bupati untuk mengatur kegiatan kepanduan tersebut. Hal ini sangat penting agar gerakan pramuka di Pacitan lebih baik dan berkembang.

Dalam kesempatan itu pula, Wakil Ketua Kwarda Jatim A R Purmadi memberikan apresiasi kepada para pengurus dan pemerhati gerakan pramuka di Pacitan. Atas kerja keras dan kepedulianya terhadap kegiatan pramuka, maka tak heran jika kwartir cabang Pacitan merupakan salah satu yang terbaik di Jawa Timur.

Sumber : http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/35486

Selasa, 28 Mei 2013

Pramuka Kwarcab Balangan Galang Dana

PARINGIN - Musibah memang tidak ada yang bisa mempridiksi dimana dan kapan akan terjadi. Namun begitu, gerakan sosial untuk membantu mereka yang terkena musibah pun harus selalu muncul dari berbagai lapisan masyarakat. Senin (27/5) kemarin.

Kwartir Cabang Pramuka Balangan memberikan bantuan kepada H Abdullah, salah satu warga yang belum lama tadi rumahnya habis dilahap si jago merah, berlokasi di Kelurahan Paringin Timur Kecamatan Paringin Kota. Ketua Harian Kwarcab Balangan Burhan yang secara langsung menyerahkan bantuan tersebut mewakili Ketua Umum H Ansharuddin kepada Radar Banjarmasin mengatakan, bantuan yang diserahkan itu merupakan hasil dari aksi anak-anak pramuka Bumi Sanggam yang menggalang dana dari pengguna jalan maupun masyarakat sekitar. 

"Tentunya kita mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang dengan ikhlas menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu sesama kita yang terkena musibah," ucapnya. Penggalangan dana yang pihaknya lakukan tersebut kata dia, tidak lain adalah sebagai bentuk rasa peduli kepada sesama umat manusia. Setidaknya kata dia, bantuan itu sedikit banyaknya dapat mengurangi beban korban yang baru saja kehilangan rumah beserta isi-isinya. 

Sebelumnya, Sabtu (25/5) sekitar pukul 10.00 Wita, api yang muncul dari korsleting listrik, seketika langsung membesar dan dengan cepat meratakan rumah Abdullah dengan tanah. Abdullah yang saat itu berada di tempat pun tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa meratapi rumahnya yang sudah dikepung si jago merah. "Sebelum dipadamkan oleh pemadam kebakaran, api sudah menghanguskan rumah beserta perabot yang ada di dalamnya, tidak terkecuali surat-surat penting," tutur Abdullah kepada Radar Banjarmasin.

Sumber : radarbanjarmasin.co.id

Senin, 27 Mei 2013

Pramuka MTsN 2 Takengon Gelar Persami Akhir Pekan

Mengisi akhir pekan di penghujung akhir Mei 2013, Pramuka Gudep Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Takengon menggelar ‘Perkemahan Sabtu Minggu’ atau PERSAMI pada hari Sabu – Minggu, 25 – 26 Mei 2013.

Mariani, MPd, selaku pembina sekaligus Kepala MTsN 2 Takengon dalam rilisnya yang dikirim Minggu pagi (26/5) menyatakan bahwa salah satu program kerja Pembina Pramuka Gudep MTsN 2 Takengon adalah melaksanakan Persami (Perkemahan Sabtu dan Minggu). 

“Kegitan persami kamilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 25 dan 26 Mei 2013,kegiatan ini dilaksanakan bertempat di halaman madrasah kami,” tulis Mariani kepada KemenagNews Biro Takengon.

Kegiatan Persami diikuti oleh anggota Pramuka sebanyak 60 orang yang terdiri dari 25 siswi dan 35 siswa. Kegiatan dibuka oleh Marjan, S.Ag yang mewakili pengurus Kwartir Cabang Pramuka Kab. Aceh Tengah. Pada arahannya, Marjan S.Ag memberi apresiasi yang tinggi kepada Gudep MTsN
2 Takengon yang aktif melaksanakan berbagai kegiatan.

“Dengan palaksanaan Persami menunjukkan bahwa kegiatan Pramuka di Madrasah ini sudah berjalan dengan baik. Kita yakini melalui kegiatan Persami ini banyak manfaat yang dapat diperoleh seperti kedisiplinan, gotong royong, setia kawan dan lainnya,” kata Marjan seperti dikutip Mariani.

Berbagai acara mengisi kegiatan Persami ini, diantaranya tali temali, jurit malam, api unggun, hacking, dan kegiatan lainnya. Berbagai kegiatan tersebut dipandu oleh pembina Pramuka bapak Ihsanuddin, S.Ag dan kakak-kakak pembina dari Dewan Kerja Kwarcab Aceh Tengah. Kegiatan berlangsung meriah, para siswa dengan penuh semangat mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan.
Menurut Mariani, tujuan dari kegiatan Persami ini adalah meningkatkan kemahiran dalam Pramuka, meningkatkan motivasi siswa untuk ikut Pramuka dan ajang pembinaan karakter siswa.

“Selain itu juga mempersiapkan diri dalam mengikuti berbagai ajang Pramuka dan Kemtisida yang akan dilaksanakan Kemenag Kab. Aceh Tengah.” tandasnya.

Kegiatan ini akhirnya ditutup pada hari minggu jam 04.00 sore oleh pengurus Kwarcab Aceh Tengah. 

Sumber : http://aceh.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=129625

Jumat, 24 Mei 2013

Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan #3

Kode Kehormatan 

1. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan. 

2. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah : 

a. janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan; 

b. tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji; 

c. titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya. 

3. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah :

a. alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.

b. upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota. 

c. landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong; 

d. kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan. 

4. Kode Kehormatan Pramuka bagi pesertadidik disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik, yaitu : 

a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas : 

1. Janji yang disebut Dwisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 

Dwisatya Pramuka Siaga 

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh : 

- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga. 

- setiap hari berbuat kebajikan. 

2. Ketentuan moral yang disebut Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

 Dwidarma Pramuka Siaga 

1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya. 
2. Siaga berani dan tidak putus asa. 

b. Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas : 

1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 

Trisatya Pramuka Penggalang 

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh : 
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila 
- menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- menepati Dasadarma. 

2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 

Dasa Darma Pramuka

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 
3. Patriot yang sopan dan kesatria 
4. Patuh dan suka berMusyawarah 
5. Rela menolong dan tabah 
6. Rajin, terampil, dan gembira 
7. Hemat, cermat, dan bersahaja 
8. Disiplin, berani, dan setia 
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. 

 c. Kode kehormatan bagi Pramuka Penegak terdiri atas : 

1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi : 

Trisatya Pramuka Penegak 

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh : 
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila 
- menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 
- menepati Dasadarma. 

2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi : 

Dasa Darma Pramuka

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 
3. Patriot yang sopan dan kesatria 
4. Patuh dan suka berMusyawarah 
5. Rela menolong dan tabah 
6. Rajin, terampil, dan gembira 
7. Hemat, cermat, dan bersahaja 
8. Disiplin, berani, dan setia 
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. 

d. Kode Kehormatan bagi Pramuka Pandega terdiri atas : 

1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi : 

Trisatya Pramuka Pandega 

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh : 
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila menolong 
- sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 
- menepati Dasa Darma. 

2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi : 

Dasa Darma Pramuka
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 
3. Patriot yang sopan dan kesatria 
4. Patuh dan suka berMusyawarah 
5. Rela menolong dan tabah 
6. Rajin, terampil, dan gembira 
7. Hemat, cermat, dan bersahaja 
8. Disiplin, berani, dan setia 
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. 

e. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota dewasa terdiri atas : 

1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi : 

Trisatya 

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh : 
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila 
- menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 
- menepati Dasadarma. 

2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi : 

Dasa Darma Pramuka

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 
3. Patriot yang sopan dan kesatria 
4. Patuh dan suka berMusyawarah 
5. Rela menolong dan tabah 
6. Rajin, terampil, dan gembira 
7. Hemat, cermat, dan bersahaja 
8. Disiplin, berani, dan setia 
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. 

f. Kesanggupan anggota dewasa untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik, dinyatakan dengan Ikrar yang berbunyi sebagai berikut : 

IKRAR 

Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh kesadaran serta rasa tanggungjawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing ....................*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam Keputusan Kwartir ..................*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor ............ tahun .......... menyatakan bahwa kami : 

- menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan 
- akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/Pamong Saka/InstrukturSaka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing ..............*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik. 

........................, ... ............ ..... 

Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ PembinaProfesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing ....................*)



 ( ................................. ) 

Catatan : - coret yang tidak perlu *) diisi Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Desa, atau Gugusdepan. 

Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut. 

Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia. 

Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf
* Dasa darma telah di edit/ kalo masih ada kesalahan tolong diingatkan

Kamis, 23 Mei 2013

Seragam Anggota Gerakan Pramuka Terbaru


SK KWARNAS TENTANG PAKAIAN SERAGAM 
ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA TERBARU 2013

Gerakan Pramuka melakukan perubahan pakaian seragam pramuka yang diatur dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka yang menggantikan Keputusan Kwartir nasional Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007. Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat perubahan Pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka dari seragam yang lama ke Seragam yang baru. 

Ada beberapa perubahan atau perbedaan yang mencolok antara seragam yang baru dengan seragam yang lama, antara lain :

  1. Pada pakaian seragam tingkat Pramuka Siaga putera maupun puteri, adanya penambahan berupa list berwarna coklat tua pada bagian lengan dan saku.
  2. Untuk anggota pramuka tingkat Penggalang puteri, pada baju  seragam sama dengan baju seragam untuk anggota putera yang dimana memamakai dua saku tempel di dada kanan dan kiri dan tidak terdapat lipatan melintang di atas dada. Sebelumnya baju seragam puteri tidak terdapat saku di dada dan terdapat lipatan di atas dada, atau baju seragam antara putera dan puteri mengenakan model pakaian yang berbeda 
  3. Untuk anggota puteri semua tingkatan menggunakan setangan leher seperti setangan leher Putera dan menggunakan ring, yang dimana sebelumnya anggota puteri mengenakan Pita Leher.
  4. Tutup kepala anggota puteri untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega dengan tutup kepala berbahan laken/beludru. Sebelumnya menggunakan tutup kepala yang terbuat dari anyaman
  5.  Untuk anggota putera untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega, adanya Penambahan saku timbul di kanan kiri celana dan saku tempel di bagian belakang kanan dan kiri yang jumlah sakunya sebanyak enam saku. Sebelumnya anggota putera mengenakan celana dengan  empat saku berupa dua saku dalam di samping kanan dan kiri serta dua saku lagi di belakang kanan kiri.
Berikut ini gambar pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka sesuai salinan PP no. 174 Tahun 2012.



















  
  
  
  
 
  
 


 





Untuk lebih lengkapnya mengenai pakaian seragam pramuka yang terbaru sesuai SK Kwarnas No. 174 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka silahkan download SINI

Sumber : http://scoutingindo.blogspot.com/2013/05/sk-kwarnas-tentang-pakaian-seragam.html

Rabu, 22 Mei 2013

Pramuka Harus Siap Menghadapi Tantangan

CIAMIS - Untuk dapat menjalankan peran dan fungsi tersebut dengan baik,seluruh anggota Pramuka,kapan dan dimanapun senantiasa terus menerus dan harus dapat meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan,yakni Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka,demikian hal itu diungkapkan Wakil Bupati Ciamis yang juga Ketua Kwarcab Ciamis H.Iing Syam Arifin didamping saat pengukuhan peserta Kursus Mahir Lanjutan (KML) diaula Dasa Darma,Gedung Pramuka Ciamis Selasa,(21/5).

Iing,mengharapkan seluruh keluarga besar Gerakan Pramuka  benar-benar dapat mengimplementasikan revitalisasi (pemberdayaan) gerakan Pramuka secara terstruktur dan sistematis,serta terintegrasi dengan berbagai kebijakan yang terkait,terlebih lagi,revitalisasi Pramuka dimaksud sangat terkait dengan kebijakan pemerintah saat ini,yakni revitalisasi karakter bangsa.
"Oleh sebab itu sejalan dengan upaya meningkatkan pemberdayaan Gerakan Pramuka dalam mencegah terjadinya dekadensi moral hendaknya harus menumbuh-kembangkan tiga karakter yang sangat urgen dalam setiap kegiatan Pramuka yang dilakukan yakni karakter kepribadian kuat,kepemimpinan,dan kewirausahaan,"ungkapnya.

Dipaparkanya,setiap kegiatan Pramuka harus dapat dijadikan sebagai kawah candradimuka bagi munculnya pemimpin yang berkualitas dan bertanggung jawab. Kepemimpinan yang dikembangkan melalui setiap kegiatan Pramuka tidak boleh hanya mengarah pada kesiapan untuk menjadi pemimpin,namun juga kesiapan untuk dipimpin yang pada akhirnya menimbulkan keseimbangan di masyarakat.

"Untuk hal ini semua saya sangat menaruh harapan besar terhadap gerakan Pramuka terutama  kepada para pembina pramuka untuk bisa meningkatkan kiprahnya dan kualitas pembinaan pasalnya gerakan Pramuka mengajarkan nilai-nilai yang baik sebagai karakter bangsa,"tegasnya

Sumber : http://www.tvberita.com/berita-2609-pramuka-harus-siap-menghadapi-tantangan-.html

Minggu, 19 Mei 2013

Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan #2

Metode Kepramukaan 

1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui : 
a. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; 
b. belajar sambil melakukan; 
c. sistem berkelompok; 
d. kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik; 
e. kegiatan di alam terbuka; 
f. sistem tanda kecakapan; 
g. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
 h. sistem among. 

2. Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. 

3. Metode Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf

Jumat, 17 Mei 2013

Pesanan Slayer Logo Dewan Ambalan

Kedai Atribut Pramuka ucapkan terima kasih kepada kakak-kakak Dewan Ambalan dari Gudep di Kota Pohuwato Gorontalo, atas pesanan slayer dengan logo dewan ambalan di bordir komputer.

Semoga berkenan dengan produksi kami, kami tunggu pesanannya berikutnya

Dua Pramuka Tuna Rungu Keliling Indonesia

UNGARAN - Dua pramuka pengidap tuna rungu asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang berkeliling Indonesia mampir di Kantor DPRD Kabupaten Semarang, Kamis (16/5/2013).

Kedua siswa yang telah lulus SMA luar biasa tersebut,  yakni Wardhan dan M Fadhli Syukur.

“Tujuan kegiatan berkeliling Indonesia karena Nazar setelah lulus dari sekolah,” kata Wardhan yang dibantu penerjeman kepada Tribun Jateng.

Wardhan, pria kelahiran Makasar, 29 April 1986 tersebut, mengaku telah berkeliling ke sejumlah tempat.

“Setelah dari sini (Kabupaten Semarang-Red) kami akan pergi ke Semarang,” kata dia yang berkeliling Indonesia mengendarai sepeda motor.

Setiap kali ke kantor pemerintahan, dia meminta foto bersama jajaran pejabat pemerintah.

“Selain itu, kami juga meminta surat keterangan sebagai bukti telah sampai di sana,” kata Fadhli, pria kelahiran Ujung Pandang, 10 November 1989.

Sumber :  http://jateng.tribunnews.com/2013/05/16/dua-pramuka-tuna-rungu-keliling-indonesia

Kamis, 16 Mei 2013

Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan #1

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya. 

Baden-Powell sebagai penemu pendidikan kepramukaan telah menyusun prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan dan menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari. 

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepramukaan. 

Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan ialah : 

I. Prinsip Dasar 

1. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah : 
a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; 
c. peduli terhadap diri pribadinya; 
d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. 

2. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi pesertadidik dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. 

3. Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya : 

a. mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. 

b. mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan mahkluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari mahkluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasari oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab. 

c. diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai. 

d. memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

e. memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/ memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf

Selasa, 14 Mei 2013

Pengurus Pramuka tak Terima Gedung Kwartir Dijual

BANGKO – Pengurus Pramuka Kwartir Cabang Merangin, tak terima gedung sekretariat mereka dilelang atau dijual Pemkab. Untuk menyampaikan aksi protes, pengurus Kwartir berencana akan menyerahkan kacu mereka ke pemenang lelang.
 
Hal itu disampaikan oleh sekretaris Kwartir cabang Merangin, Efriyanto saat ditemui dikediamannya, Minggu (12/5).
 
Katanya, mereka sangat menyayangkan sikap Pemkab Merangin yang melelang gedung sekratariat yang mereka tempati. Pasalnya, gedung tersebut sangat mereka butuhkan untuk kegiatan pramuka di Merangin.
 
“Jelas kita tidak terima, walaupun itu haknya pemkab tapi jangan seperti itu. Sampai saat ini pemkab belum juga menyediakan tempat untuk kita,” kesalnya

Sumber : http://jambi.tribunnews.com/m/index.php/2013/05/13/tak-terima-gedung-kwartir-dijual-ke-pemkab-sarolangun

Minggu, 12 Mei 2013

Tugas Pokok Gerakan Pramuka

Tugas Pokok Gerakan Pramuka

1. Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. 

2. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya. 

3. a. Gerakan Pramuka berkewajiban melaksanakan Eka Prasetya Pancakarsa. 
b. Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam iktu membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya. 

4. Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua Pramuka dan masyarakat setempat. 

5. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Gerakan Pramuka menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, sistim among dan berbagai metoda penyajian lainnya. Para Pramuka mendapat pembinaan dalam satuan-gerak sesuai dengan usia dan bidang kegiatannya dengan memgikuti ketentuan pada Syarat Kecakapan Umum, Syarat Lecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda. 

6. Sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan kepramukaan itu ialah : 
a. kuat keyakinan beragamanya. 
b. tinggi mental dan moralnya, serta berjiwa Pancasila. 
c. sehat, segar dan kuat jasmaninya. 
d. cerdas, segar dan kuat jasmaninya. 
e. berpengetahuan luas dan dalam. 
f. berjiwa kepemimpinandan patriot. 
g. berkesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan. 
h. berpengalaman banyak. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf

Sabtu, 11 Mei 2013

Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar supaya : 

1. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta : 
a. Tinggi mental - moral - budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya. 
b. Tinggi kecerdasan dan keterampilannya. 
c. Kuat dan sehat fisiknya. 

2. Menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara. 

Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapain tujuan tersebut. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf

Kamis, 09 Mei 2013

Pesanan Rompi Loreng Pramuka dari Tanjung Pura

Terima kasih atas kepercayaan Kakak-kakak Pramuka Tanjung Pura Kabupaten Langkat atas pesanan 38 rompi loreng + bordir nama, semoga berkenan. Semoga dapat bekerjasama terus dan kami tunggu pesanan selanjutnya

Rabu, 08 Mei 2013

Pisau



Pisau Sendok
Harga IDR. 50.000





Pisau Lipat N208
Harga IDR. 75.000





Pisau Lipat P642
Harga IDR. 85.000





Pisau Lipat P628
Harga IDR. 90.000

NB :pengiriman hanya lewat darat


Selasa, 07 Mei 2013

Istilah Gerakan Pramuka dan Pramuka

Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. 

Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan seperti Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, Hizbul Waton dan lain-lain. Sekarang hanya satu organisasi yang disebut Gerakan Pramuka. 

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia antara 7 sampai dengan 25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu sebagai Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pleatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing. 

Disamping itu kata Pramuka juga dapat diartikan praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf

Minggu, 05 Mei 2013

Sekilas Gerakan Pramuka

SEKILAS GERAKAN PRAMUKA

Pengertian Kepramukaan 

Kepramukaan pada hakekatnya adalah : 
• Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa; 
• Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka; 
• Dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. 

Sifat Kepramukaan 

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu : 

1. Nasional , yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. 
2. Internasional , yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa. 
3. Universal , yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. 

Fungsi Kepramukaan 

Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai : 

1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda 
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan sekadar main-main, yang hanya bersifat hiburan saja, tanpa aturan dan tujuan, dan tidak bernilai pendidikan. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik. 

 2. Pengabdian bagi orang dewasa 
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi. 

3. Alat bagi masyarakat dan organisasi 
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf

Sabtu, 04 Mei 2013

Kaos Massengers of Peace

Kedai Pramuka ScoutAddict menghadirkan kembali kaos Massenger of Peace. Hadir dengan desain yang berbeda dari yang produksi pertama dengan warna kombinasi ungu dan putih. tersedia ukuran M, L, XL.

Cek stok dan pemesanan sms 0812 1774 6083

Jumat, 03 Mei 2013

Kelahiran Gerakan Pramuka

KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA 

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka 

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960. 

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. 

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8). 

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. 

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

 Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). 

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. 

Kelahiran Gerakan Pramuka 

Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu : 

1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA 

· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. 

· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

 2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA. 

Gerakan Pramuka Diperkenalkan 

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. 

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. 

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. 

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari. 

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. 

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. 

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. 

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. 

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf

Kamis, 02 Mei 2013

Awal Kepramukaan Di Indonesia

AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA

Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

Masa Bala Tentara Dai Nippon 
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.

Masa Republik Indonesia 
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil- wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia 
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. 

Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan". 

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. 

Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka. 

Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf
foto : browland.web.id