Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Senin, 27 Februari 2012

Merintis Saka Pariwisata

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. Azrul Azwar, M.P.H Senin siang (27/2) menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang Peningkatan Kemampuan Anggota Gerakan Pramuka di Bidang Kepramukaan. Penandatangan kesepakatan itu berlangsung Senin (27/2) di Auditorium Gedung Sapta Pesona di Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat.

Ikut hadir dan menyaksikan acara penandatangan itu adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dr. Andy Alfian Mallarangeng, para pejabat Kementerian Pariwisara dan Pimpinan Kwarnas.
Kak Andi menyambut baik penandatangan kesepakatan ini, guna mendukung Anggota Gerakan Pramuka untuk lebih mencintai Indonesia, “Salah satu metoda revitalisasi Gerakan Pramuka, mencari model-model kegiatan Pramuka yang fun, menambah ilmu pengetahuan, mempunyai nilai tambah, membangun karakter anak-anak muda, sekaligus memberikan penanam nilai rasa kebangsaan,”

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam sambutannya sempat mengatakan bahwa dirinya pernah aktif dalam Gerakan Pramuka saat masih duduk di Sekolah Dasar. Hal ini yang mengingatkan beliau betapa pentingnya penanaman keterampilan pada Anggota Gerakan Pramuka, terutama dalam bidang Patriwisata dan Ekonomi Kreatif.

”Penandatanganan kesepakatan ini merupakan bagian dari visi Kemenparekraf untuk memajukan pariwisata dengan melibatkan masyarakat. Kami berharap Saka Pariwisata ini nantinya menjadi pasukan terdepan untuk sadar wisata, khususnya untuk bersih dan indah,” kata Mari Pangestu.

Saat pelaksanaan Jambore Nasional ke-9 di Palembangan, Sumatera Selatan 2011 telah diadakan sosialisasi Saka Pariwisata dengan 3 Krida yaitu Penyuluh Pariwisata, Pemandu Wisata dan Kuliner Wisata.

Sumber : pramuka.or.id

Buku Boyman


Buku Boyman Ragam Latih Pramuka, merupakan buku kumpulan materi pramuka yang dibisa dibilang terlengkap. Jadi kurang lengkap kalo kakak-kakak belum punya buku ini, karena banyak di rokemendasikan oleh banyak pembina pramuka

Pramuka se-Asia Tenggara akan kemah di Pulau Berhala

JAMBI- Sebanyak 5.500 Pramuka putri se-Asia Tenggara akan berkemah di Pulau Berhala, yang saat ini masih dalam polemik kepemilikan antara Pemprov Jambi dengan Pemprov Kepulauan Riau.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Imron TB mengatakan meski status kepemilikan Pulau Berhala masih menjadi polemik antara Pemprov Jambi dengan Pemprov Kepulauan Riau (Kepri), Pemkab Tanjabtim (Tanjung Jabung Timur) tetap akan melakukan percepatan pembangunan pulau seluas 10 kilometer persegi itu.

"Salah satu prioritas Tanjabtim membangun Pulau Berhala adalah dari sisi wisata. Untuk itu, kami telah mengundang seluruh Pramuka putri dari Asia Tenggara yang rencananya digelar pada tanggal 17-23 November 2012 mendatang," ujarnya, saat dihubungi di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), hari ini.

Ia menjelaskan, selain bertujuan untuk mempererat silaturahim antar pelajar di Asia Tenggara, ajang perkemahan tersebut juga untuk lebih memperkenalkan wisata di pantai Timur Jambi agar lebih mendunia.

Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan tersebut sebelumnya telah didukung penuh oleh Pempro Jambi melalui dinas pendidikan untuk terus meningkatkan proses pendidikan dan pengenalan lingkungan bagi pelajar.

Secara teknis, ribuan anggota Pramuka putri akan menggelar perkemahan selama dua hari di pulau yang terkenal juga dengan sebutan pulau hantu ini. Usai berkemah di Pulau Berhala, para peserta akan diajak kembali berkemah di Taman Nasional Berbak (TNB) yang membentang disepanjang kawasan timur Jambi.

"Dengan adanya kegiatan ini akan banyak sisi positif yang didapat. Selain mempererat tali persaudaraan, memperkenalkan potensi Jambi. Peserta juga akan diajak bagaimana lebih mencintai lingkungan demi kehidupan pada masa mendatang," tambahnya.

Status Pulau Berhala selama dua dekade terakhir terus menuai polemik kepemilikan antara Pemprov Jambi dan Pemprov Kepri.

Kedua pemerintahan mengklaim memiliki bukti resmi baik sejarah maupun dari aspek hukum. Meski telah berulang kali dilakukan pertemuan antara kedua pemerintahan dengan difasilitasi oleh Kemendagri, status Pulau Berhala tetap tidak ada kejelasan.

Namun, pada akhir 2011, Kemendagri resmi mengeluarkan Permendagri nomor 44/2011 yang menyatakan Pulau Berhala masuk wilayah Jambi. Hanya saja, putusan itu digugat oleh Pemprov Kepri.

Pulau yang juga terkenal dengan sebutan Pulau Hantu ini tepat berada di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Provinsi Kepri. Tepatnya, berada di semenanjung Berhala atau dilepas laut China Selatan.

Pulau yang berpenghuni sekitar 52 kepala keluarga ini terkenal dengan hamparan pasir putih serta pemandangan alamnya yang eksotis.


Sumber : waspada.co.id

Jumat, 24 Februari 2012

Suporter Serang Rombongan Pramuka

PURWOKERTO, - Rombongan anggota Pramuka Kwarcab Banyumas Jawa Tengah diserang puluhan suporter sepak bola. Serangan terjadi saat rombongan pramuka tIba di wilayah perbatasan antara Kabupaten Purbalingga - Banyumas. Akibat
kejadian tersebut seorang dilarikan ke rumah sakit karena luka parah dan delapan orang luka ringan.

Saat menyerang, para suporter mengendarai sepeda motor, sementara rombongan pramuka naik bus berpelat merah milik Pemerintah Kabupaten Banyumas. Satu korban Heriana Adi Candra mengalami luka yang parah sampai Kamis (23/2) korban masih dirawat di RSU Margono Soekardjo Purwokerto.

Diduga perusakan terjadi karena salah sasaran bus rombongan pramuka SMP Sumbang Banyumas berjumlah 20 dalam perjalanan pulang dari Semarang ke Banyumas. Pada saat bus sampai di Jalan Raya Jompo, Sokaraja, Banyumas,dihadang massa yang diduga sebagai suporter Persatuan Sepak Bola Purbalingga (Persibangga).

Massa mengira jika rombongan yang menggunakan bus warna putih bertuliskan Pemerintah Kabupaten Banyumas di kira rombongan pemain Persatuan Sepak Bola Banyumas (Persibas). Massa yang mengendarai sepeda motor langsung menghentikan bus, kemudian melemparinya dengan batu seukuran tangan dewasa.Mengakibatkan, hampir semua kaca bus pecah, setelah semua kaca remuk para menyerang massa yang anarkis pergi dengan sepeda motornya.

Warga yang melihat kejadian tidak bisa menghentikan aksi brutal sekelompok pemuda itu. Penduduk baru berani mendekat setelah suporter bola pergi. Warga terkejut sebab yang ada didalamnya adalah anggota pramuka, menyebabkan seorang terluka parah pada bagian kepalanya dan delapan luka ringan.

Hariana menderita luka bocor sebagai andalan Seksi Protokoler Kwarcab Banyumas ini sempat memberi aba-aba ke penyerang bahwa mereka rombongan pramuka namun tetap diserang.

Perusakan bus ini dilatarbelakangi pertandingan sepak bola antarkabupaten yang bertetangga. Rabu sore di Stadion Goentur Darjono, Purbalingga diadakan pertandingan antara Persibangga Purbalingga dengan Persibas Banyumas. Pertandingan tersebut dimenangkan Persibangga Purbalingga dengan skor 1-0.

Sementara Kasi Bina Muda Kwarcab Banyumas, Handoko mengatakan, rombongan tersebut merupakan kontingen Lomba Tingkat (IV) Jawa Tengah yang dalam perjalanan pulang dari Semarang ke Banyumas. Bus tersebut berisi 16 pelajar SMPN 1 Patikraja dan SMPN 1 Sumbang, satu sopir dan tiga pembina pendamping. "Anak-anak mengalami shock, mereka ketakutan dan segera dievakuasi menggunakan truk dalmas ke sanggar pramuka untuk dijemput keluarga," kata Handoko

Hingga Kamis siang polisi dari Polres Banyumas masih berjaga-jaga di TKP yang merupakan daerah perbatasan kedua kabupaten. Dikhawatirkan adanya serangan balasan dari suporter Persibas.

Rabu, 22 Februari 2012

Kemah Bakti Penghijauan

Kayangan,- Baden Fowell adalah tokoh visioner lintas batas.Pada tanggal 22 Februari 2012 mendatang, para pandu sedunia memperingati hari lahirnya. Peringatan hari lahirnya Baden Fowell ini disebut Founder’s day.

Baden Fowell yang dilahirkan 22 Februari 1857, memang merupakan pendiri (founder) dari gerakan kepanduan sedunia (world scouting movement). Tahun 1907 menjadi awal bagi lahirnya gerakan internasional organisasi kepanduan di seluruh dunia yang berjumlah 160 organisasi sebagai anggota penuh world organization of the scout movement.

Dari catatan sejarah, kepanduan masuk ke Indonesia pada tahun 1912. Itu berarti pada tahun 2012 ini, para anggota gerakan pramuka akan memperingati 100 tahun gerakan kepanduan di Indonesia.

Dalam rangka memperingati 155 tahun Baden Fowell,105 tahun gerakan kepanduan sedunia dan 100 tahun gerakan kepanduan Indonesia, maka gerakan pramuka yang tergabung dalam lingkup Kwartir Ranting Kayangan, dalam waktu dekat akan menggelar kemah bakti penghijauan dilapangan umum Kecamatan Kayangan.

Menurut Ketua DKR Kayangan Supriadi mengatakan bahwa, pelaksanaan kemah bakti itu direncanakan akan diikuti oleh anggota gerakan pramuka penggalang, penegak dan pandega, yang digelar mulai tanggal 24 hingga 26 Februari 2012 mendatang.

Dikatakannya, kegiatan yang rutin digelar tiap tahun ini, adalah salah satu bentuk kepedulian anggota pramuka atas jasa seorang Baden Fowell dalam melahirkan kepanduan di seluruh dunia. Disamping, untuk mengingat jasa-jasanya dalam dunia kepanduan.

Menghadapi pelaksanaan kemah bakti tersebut, pihak DKR telah melakukan persiapan dengan menggelar pertemuan perdana tanggal 15 Februari 2012 lalu. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota DKR itu, telah disepakti bahwa dalam memperingati 155 tahun Baden Fowell tahun ini, gerakan pramuka Kwartir Ranting Kayangan akan menggelar kemah Perjusami, yang di mulai tanggal 24 – 26 Februari 2012 mendatang bertempat di lapangan umum Kecamatan Kayangan.

Kemah yang melibatkan seluruh anggota Pramuka baik penggalang maupun penegak/pandega se Kecamatan Kayangan tersebut, nantinya juga akan menggelar penanaman penghijauan di sekitar lapangan umum Kecamatan itu. Penyediaan bibitnya bekerja sama dengan H.Abidin Mustakim, salah seorang perintis wana tani asal Bima yang sejak tahun 1978 silam menetap di Kayangan ini.

“Masalah bibit, sudah kami siapkan, tinggal bagaimana menanamnya saja,”kata H.Abidin Mustakim.

Selasa, 21 Februari 2012

Wing Saka Kencana


Untuk mendukung digairahkannya lagi kegiatan saka Kencana kami membuat lagi aksesoris wing saka Kencana

Sabtu, 18 Februari 2012

Kontingen LT 4 Kwarcab Sukoharjo

Pramuka Sukoharjo mengirim wakilnya pada lomba tergiat (LT 4) tingkat Jateng yang digelar di Semarang, Sabtu-Rabu (18-22/2/2012). Pada lomba itu Wakil Bupati Sukoharjo, Haryanto mengatakan pihaknya menargetkan Sukoharjo mampu menjuarai lomba ini.

“Kami mengirimkan Gudep 11 Sukoharjo yang terdiri atas siswa SMP Gatak 1 dan SMP Polokarto untuk mengikuti LT 4 di Karanggeneng, Semarang ini. Target kami anak-anak bisa keluar sebagai juara,” tandas dia saat menerima pamitan para Pramuka di Pendapa Kabupaten Sukoharjo, Jumat (17/2/2012).

Sementara itu dalam rangka memeringati hari lahir Bapak Pramuka Dunia, Lord Baden Powell pada Sabtu (18/2) pagi ini akan mengerahkan sekitar 2.000 Pramuka se-Sukoharjo untuk membersihkan lingkungan di jalan protokol di antaranya di Jalan Sudirman. Mereka akan menertibkan spanduk, mencabuti paku-paku di pohon dan sebagainya.

Jumat, 17 Februari 2012

Tenda Dome 4 orang



Tenda Dome 4 Orang
Merek Bestway
Di lengkapi dengan rainfly waterproof dan inner breathable sehingga dapat diandalkan dan sangat nyaman untuk kegiatan lapangan

Rabu, 15 Februari 2012

SMPN 4 Wakili Balikpapan

BALIKPAPAN- Bertempat di halaman Kodam VI/ Mulawarman di wilayah Balikpapan Barat. Sejumlah siswa SMPN 4 Balikpapan terlihat gesit membangun sebuah tenda yang digunakan untuk kegiatan pramuka. Para siswa pilihan ini berhasil menjadi juara pada perlombaan pramuka yang digelar di Manggar 13 hingga 15 Januari lalu. Saat para siswa SMPN 4 ini sedang sibuk latihan untuk persiapan mengikuti lomba pramuka tingkat provinsi yang akan digelar pada bulan Mei mendatang.

Didampingi Muhammad Eddy SPd, Pembina Pramuka SMPN 4 sekaligus guru di SDN O19 Balikpapan Barat, latihan yang digelar setiap senin hingga kamis ini diikuti 2 kekompok masing-masing beranggotakan 8 orang putra dan 8 orang putri. “Ini adalah latihan untuk persiapan lomba bulan depan,” ucap Eddy kepada Balikpapan Pos

Eddy mengaku, kesulitan yang dihadapi pihaknya dalam melatih para siswa pramuka ini karena masih banyak yang belum tepat waktu dalam berlatih. “Kalau susahnya ya ngumpulin anak-anak ini buat turun latihan. Lainnya nggak ada sih,” imbuhnya.

Sekira 20 jenis perlombaan yang akan diikuti seperti vocal grup. Untuk itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada guru vocal SD GPIB yang telah membantu memberikan latihan. “Kami sangat berterimakasih karena sudah mau melatih kami,” tuturnya

Sementara itu, Pemimpin Regu Hadi Sadewo dan Tri Mulyanti mengaku bangga bisa mewakili kota Balikpapan ditingkat provinsi mendatang. “Kami pasti bangga, meskipun masih ada kesulitannya namun kami tetap berupaya agar bisa serius memaksimalkan waktu berlatih. Kami juga berterimakasih sekali untuk kepala sekolah kami yang selalu memberikan dukungan,”tuturnya.

Minggu, 12 Februari 2012

Kwarcab KLATEN Pertanyakan HUNTARA di Bumi Perkemahan

KLATEN- Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Klaten, Anang Widayaka mempertanyakan kejelasan bangunan hunian sementara (Huntara) yang berdiri di lapangan Bumi Perkemahan Kepurun.

Menurut Anang, sudah setahun lamanya pihaknya tidak bisa menggunakan lapangan Bumi Perkemahan Kepurun untuk menggelar kegiatan pramuka. Bangunan Huntara itu dibangun di akhir tahun 2010 untuk menampung korban terdampak erupsi Gunung Merapi.

Namun sejak pertengahan 2011, warga sudah meninggalkan Huntara tersebut dan kembali ke kampung halaman di lereng Gunung Merapi. Hingga kini, Huntara tersebut mangkrak dan tidak terawat. Bahkan, Huntara tersebut kerap disalahgunakan oleh pasangan pemuda-pemudi untuk berbuat mesum.

“Dulu sebelum dibangun Huntara, kami masih bisa menggunakan Bumi Perkemahan Kepurun kapan saja dengan gratis. Sejak dibangun Huntara, otomatis kita tak bisa menggelar kegiatan pramuka di sana. Dalam setahun, kami menyelenggarakan sedikitnya 10 kegiatan pramuka dengan cara menyewa tempat lain seperti kompleks Candi Prambanan, Ratu Boko, Dodiklatpur, dan lain-lain. Tentu kami harus mengeluarkan biaya besar untuk menyewa lahan yang kami gunakan itu,” tandas Anang kepada Espos, Sabtu (11/2/2012).

Anang mengaku sudah meminta solusi atas masalah itu kepada Pemkab Klaten. Akan tetapi, Pemkab Klaten tidak bisa berbuat banyak lantara Huntara yang dibangun di Bumi Perkemahan Kepurun tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Joko Roekminto mengatakan pembongkaran Huntara masih menunggu pelimpahan aset dari Pemprov Jateng. Menurutnya, warga setempat juga menginginkan Huntara bisa dibongkar secepatnya agar Bumi Perkemahan Kepurun bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Sumber : solopos.com

Sabtu, 11 Februari 2012

Buku Petunjuk SKK




Buku Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan Kusus



Buku Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan Kusus
Tambahan

Jumat, 10 Februari 2012

Pramuka Balteng Peduli Lingkungan

BALIKPAPAN – Untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan yang kotor Pramuka Ranting Balikpapan Tengah melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan di Kelurahan Mekar Sari.

Ketua Gerakan Pramuka Ranting Balteng, Djamila mengatakan, kerja bakti ini, sudah menjadi kegiatan rutin pihaknya dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. “Terutama dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan, seperti halnya yang kami laksanakan di Kelurahan Mekar Sari ini,”ujarnya kepada Balikpapan Pos disela-sela kerja bakti di Mekar Sari belum lama ini.

Djamila mengaku, gerakan pramuka ini tidak hanya menggalakan program kebersihan lingkungan saja, tetapi juga peduli terhadap para korban yang terkena musibah seperti banjir, kebakaran dan tanah longsor.

“Selain itu para anggota Pramuka dalam menambah wawasan pengetahuan tidak hanya melalui lingkungan sekolah saja, akan tetapi harus mampu berinteraski dengan masyarakat dan lingkungan,” imbuh Djamila.

Kegiatan kepedulian lingkungan ini didukung oleh Kodim 0905 Balikpapan dan beberapa Koramil. Sementara itu, lurah Mekar Sari Unggul Wijaya sangat merespon dengan baik kerja bakti ini. “Kalau bisa kegiatan kepedulian lingkungan ini dapat terus dilaksanakan di masing masing wilayah kelurahan khususnya dalam menjaga kebersihan Kota Balikpapan dan dalam menyambut HUT Kota yang ke 115,” imbau Unggul.

Senin, 06 Februari 2012

Nesting



Nesting (alat memasak ringkas) melengkapi kakak-kakak dalam berpetualang dialam terbuka.

Rabu, 01 Februari 2012

Raja Swedia Resmikan Sanggar Pramuka di Bantul

BANTUL - Raja Swedia Carl XVI Gustaf yang juga Ketua Pramuka Dunia tiba di Desa Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (1/2/2012) sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketua World Scout Foundation (WSF) itu disambut meriah oleh ratusan anggota Pramuka yang berada di pinggir jalan raya.

Raja Carl XVI Gustaf datang meninjau lokasi calon proyek Messenger of Peace (MoP) Preserve Local and Traditional Culture, yang berkonsentrasi pada tiga kebudayaan yaitu tatah sungging, batik dan karawitan. Ketua Pramuka Dunia itu juga akan meresmikan Sanggar Kegiatan Pramuka di Nogosari, Wukirsari.

Sesampainya di lokasi, Raja Carl XVI Gustaf, yang didamping Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng, menggunting pita peresmian pendopo.

Dalam acara itu, sang raja disambut dengan tembang macapat panembrama Suboskestowo dan tari Gambyong. Selanjutnya, ia mengikuti serangkaian acara di pendopo, termasuk melihat tatah sungging, batik dan karawitan.

Tatah sungging merupakan kerajinan seni dari bahan kulit. Poduk yang dihasilkan, antara lain, wayang, gantungan kunci, pembatas buku, kipas, dan kap lampu. Adapun kulit yang menjadi bahan pokok kerajinan ini kulit sapi, kulit kambing, maupun kulit kerbau.

Selain ke Bantul, Raja Gustav XVI juga akan mengunjungi Candi Prambanan, kemudian ke Keraton Yogyakarta untuk bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X selaku ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka DIY. Ia dijadwalkan santap malam dengan sultan, yang juga gubernur DIY.

Sumber : tribunnews