MATARAM-Popularitas Pramuka dalam kegiatan ekstrakulikuler siswa cukup rendah. Hal ini disayangkan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh. Padahal, Pramuka sangat efektif dalam membangun karakter kedisiplinan dan kebangsaan generasi penerus bangsa.
Karena itu, mulai saat ini, ia meminta seluruh sekolah di Kota Mataram mengaktifkan kembali Pramuka. Permintaan itu disampaikan Ahyar usai pelantikan dirinya sebagai Pembimbing Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Mataram, Rabu (1/6) lalu.
Menurut orang nomor satu di Pemkot Mataram itu, gerakan Pramuka bisa menjadi alat meminimalisasi terjerumusnya pelajar ke faham atau organisasi yang tidak jelas. Misalnya organisasi NII (Negara Islam Indonesia). ‘’Saya rasa gerakan Pramuka mempunyai manfaat positif yang luar biasa. Karena itu perlu diefektifkan kembali,’’ ujar politisi Partai Golkar ini.
Namun Ahyar sadar, untuk menghidupkan kembali Pramuka memerlukan usaha yang tidak mudah. Artinya, perlu langkah-langkah konkret untuk bisa mendekatkan para siswa dengan Pramuka. ‘’Tapi sekali lagi saya katakan, Pramuka ini penting sebagai langkah pembinaan karakter kepribadian maupun kebangsaan,’’ tegasnya.
Bahkan untuk mendekatkan pelajar dengan Pramuka, Ahyar berencana mewajibkan siswa SD sampai SMA untuk memakai seragam Pramuka lengkap sehari dalam seminggu. ‘’Selama ini memang sudah dilakukan. Tapi pakaian Pramuka-nya belum lengkap,’’ kata Ahyar yang saat itu menggunakan Pakaian pramuka lengkap.
Penggunaan pakian Pramuka itu rencananya dilakukan setiap hari Sabtu. Namun hingga saat ini, itu masih rencana karena pihaknya juga perlu meminta pendapat atau masukan dari seluruh kepala sekolah. ‘’Jadi nanti tidak hanya pelajar tapi guru dan kepala sekolah juga ikut memakai pakaian pramuka lengkap,’’ jelasnya.
Sementara Ketua Kwartir Daerah NTB H Rosiady Sayuti yang hadir pada kesempatan itu menilai, revitalisasi gerakan Pramuka sifatnya penting. Karena itu, ia meminta seluruh daerah di NTB, terutama Kota Mataram menggerakkan kembali Pramuka di sekolah-sekolah.
‘’Memakai pakaian pramuka lengkap sekali dalam seminggu harus dijadikan sebagai sebuah tradisi,’’ pesannya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Mataram H Ruslan Effendy menyatakan siap menindaklanjuti keinginan Kwarda NTB dan Kwartir Cabang Kota Mataram untuk mewajibkan pelajar memakai pakaian pramuka sekali dalam seminggu. Ia rencananya akan mengumpulkan kepala sekolah dalam waktu dekat ini.
‘’Insya Allah hari Rabu nanti akan kita kumpulkan semua kepala sekolah untuk mematangkan rencana ini,’’ katanya.