JAKARTA, Dalam konferensi pers di Gedung Kwarnas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/40/2018). Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kak Budi Waseso memastikan orang-orang berseragam Pramuka yang meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden" dalam sebuah video yang viral, bukan anggota Pramuka.
Ia menjelaskan, ada enam poin yang membuatnya yakin orang-orang dalam video itu bukan anggota Pramuka. Pertama, tidak ada pembina Pramuka, selayaknya yang biasa ditemukan pada setiap acara Pramuka. Kwarnas juga tidak menemukan Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK), serta lencana kwarda wilayah, pada seragam yang dikenakan. Pada seragam yang dikenakan sejumlah orang dalam video tersebut tidak ditemukan nomor induk, tutup kepala, serta lambang boy scout.
Kak Budi Waseso menyerahkan kepada pihak lain jika memang terdapat indikasi pelanggaran dalam kegiatan di video tersebut. Ia menegaskan, Pramuka bebas dari kepentingan politik apa pun.
Hal ini merupakan tanggapan dari video yang sedang viral yang berdurasi 1 menit di media sosial beberapa hari terakhir. Dalam video tersebut, ratusan anggota Pramuka meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden". Kata-kata Ganti Presiden 2019 diucapkan oleh anak-anak yang mengenakan pakaian Pramuka. Pengucapan kata-kata tersebut dibimbing oleh beberapa orang yang tidak mengenakan pakaian pramuka. Di tengah peserta berseragam Pramuka, terdapat beberapa orang yang mengenakan pakaian putih. Di akhir-akhir video, peserta juga dituntun mengucapkan kata-kata takbir.
SAmpai saat ini belum diketahui di mana video tersebut diambil. Video tersebut diprotes Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Menurutnya, video tersebut mengeksploitasi gerakan pramuka untuk dijadikan objek politik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buwas Pastikan yang Teriak "2019 Ganti Presiden" dalam Video Viral Bukan Anggota Pramuka", https://nasional.kompas.com/read/2018/10/16/15431271/buwas-pastikan-yang-teriak-2019-ganti-presiden-dalam-video-viral-bukan.
Penulis : Devina Halim
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary