DEMAK - Para pelajar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah,
memiliki cara tersendiri untuk mengisi bulan suci Ramadan. Meski tidak
menggelar pesantren Ramadan, namun mereka mengisi acara penerimaan
ambalan baru Pramuka dengan nuansa keagamaan.
Secara bersamaan 10 pelajar yang mengenakan pakaian seragam Pramuka maju ke tengah lapangan tempat api unggun akan dinyalakan. Mereka membawa sebuah obor sebagai simbol penerang dalam setiap langkah.
Alunan salawat menggema dari ratusan pelajar Kelas X SMK Negeri 1 Sayung yang berdiri melingkar. Suara itu memecah keheningan di tengah lingkungan sekolah di Desa Onggorawe, Kecamatan Sayung tersebut.
Dengan lantang satu per satu siswa dan siswi yang berdiri memegang obor mengucapkan Dasa Dharma Pamuka. Sementara alunan gema salawat terus berkumandang hingga pembacaan Dasa Dharma selesai. Puncak pembacaan itu diakhiri dengan melempar obor secara bersamaan ke tumpukan kayu hingga api unggun berkobar.
Kepala SMKN 1 Sayung, Gigis Mohamad Afnan, mengatakan, acara tersebut sengaja digelar dalam rangka penerimaan tamu ambalan. Terdapat 161 siswa baru yang mengikuti kegiatan tersebut.
“Acara penerimaan ambalan ini di kemas Islami, sekaligus memanfaatkan momentum Ramadan,” kata Gigis, Minggu (21/7/2013) dini hari.
Selain acara api unggun yang diiringi lagu-lagu salawat, kegiatan penerimaan ambalan baru itu juga diisi dengan Salat Tarawih dan tadarus bersama. Sebelum sahur, mereka juga dibimbing untuk mengikuti Salat Tasbih.
“Ini bukan acara pesantren Ramadan. Acara penerimaan anggota Pramuka juga bisa menjadi Islami, tergantung kita mengisinya. Setiap langkah, setiap nafas pada Ramadan ini kita jadikan sebagai ladang ibadah,” tambahnya.
Salah seorang peserta, Tika Agustin mengaku senang dengan cara tersebut. Menurutnya, kegiatan penerimaan anggota Pramuka itu berlangsung khidmat dan dan kental dengan nuansa religi.
“Senang, karena acaranya berbeda. Seru, tidak membayangkan jika acara Pramuka bisa menjadi sangat religius seperti ini,” ujar Tika.
Secara bersamaan 10 pelajar yang mengenakan pakaian seragam Pramuka maju ke tengah lapangan tempat api unggun akan dinyalakan. Mereka membawa sebuah obor sebagai simbol penerang dalam setiap langkah.
Alunan salawat menggema dari ratusan pelajar Kelas X SMK Negeri 1 Sayung yang berdiri melingkar. Suara itu memecah keheningan di tengah lingkungan sekolah di Desa Onggorawe, Kecamatan Sayung tersebut.
Dengan lantang satu per satu siswa dan siswi yang berdiri memegang obor mengucapkan Dasa Dharma Pamuka. Sementara alunan gema salawat terus berkumandang hingga pembacaan Dasa Dharma selesai. Puncak pembacaan itu diakhiri dengan melempar obor secara bersamaan ke tumpukan kayu hingga api unggun berkobar.
Kepala SMKN 1 Sayung, Gigis Mohamad Afnan, mengatakan, acara tersebut sengaja digelar dalam rangka penerimaan tamu ambalan. Terdapat 161 siswa baru yang mengikuti kegiatan tersebut.
“Acara penerimaan ambalan ini di kemas Islami, sekaligus memanfaatkan momentum Ramadan,” kata Gigis, Minggu (21/7/2013) dini hari.
Selain acara api unggun yang diiringi lagu-lagu salawat, kegiatan penerimaan ambalan baru itu juga diisi dengan Salat Tarawih dan tadarus bersama. Sebelum sahur, mereka juga dibimbing untuk mengikuti Salat Tasbih.
“Ini bukan acara pesantren Ramadan. Acara penerimaan anggota Pramuka juga bisa menjadi Islami, tergantung kita mengisinya. Setiap langkah, setiap nafas pada Ramadan ini kita jadikan sebagai ladang ibadah,” tambahnya.
Salah seorang peserta, Tika Agustin mengaku senang dengan cara tersebut. Menurutnya, kegiatan penerimaan anggota Pramuka itu berlangsung khidmat dan dan kental dengan nuansa religi.
“Senang, karena acaranya berbeda. Seru, tidak membayangkan jika acara Pramuka bisa menjadi sangat religius seperti ini,” ujar Tika.
Sumber : http://ramadan.okezone.com/read/2013/07/21/335/840098/ramadan-penerimaan-anggota-pramuka-bernuansa-islami