Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Rabu, 20 Juli 2011

Pesanan dari Madiun

Satu lagi pesanan kak Wawan dari Madiun, kami ucapkan terima kasih atas kepercayaannya, kami siap bekerjasama dengan pramuka Kabupaten Madiun

Pesanan dari Singaraja

Terima kasih kepada kak Indra dari Pramuka Singaraja Bali atas kepercayaannya telah meemasan di Kedai Pramuka Scout Addict, Semoga berkenan, serta kami tunggu pemesanan selanjutnya

Senin, 18 Juli 2011

Pesanan dari Tabalong

Kedai Pramuka Scout Addict mengucapkan terimakasih kepada kak Oky dari Tabalong Kalimantan Selatan atas kepercayaannya telah memesan atribut Pramuka. Kami selalu siap bekerjasama dengan Pramuka Tabalong

Pesanan dari Lubuk Linggau

Terimakasih kepada kak Irwan Wijaya yang telah memesan Rompi Loreng Pramuka. semoga berkenan. Kami selalu siap bekerjasama dengan Pramuka Lubuk Linggau

Pesanan dari Palu Barat

Terimakasih kepada Kak Bobby dari Pramuka Palu Barat, Sulawesi Tengah. Telah memesan perlengkapan Pramuka di Kedai pramuka Online Scout Addict. Semoga berkenan serta kami tunggu pesanan selanjutnya

Minggu, 17 Juli 2011

Pesanan dari Singaraja

Terimakasih Kepada kak Andreas dari Singaraja Bali yang telah memesan di Kedai Pramuka Scout Addict. semoga berkenan. Kami tunggu pesanan selanjutnya

Rabu, 13 Juli 2011

Dana Pramuka Raib: Sejumlah Pejabat Brebes Diperiksa

Brebes, CyberNews. Sejumlah pejabat dan mantan pejabat di lingkungan Pemkab Brebes yang menjadi pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka 11.29 Brebes, diperiksa polisi.

Mereka dimintai keterangan terkait du­gaan raibnya dana lestari Pramuka Kwar­cab 11.29 Brebes senilai Rp 1,1 miliar.

Sejumlah pejabat pemkab yang diperiksa itu di antaranya, Kepala Bappeda Pemkab Brebes Ir Djoko Gunawan MT, yang juga Wakil Ketua Bidang Keuangan, Usaha dan Saran Pra­sarana (Sapras) Kwar­­cab Brebes. Kemu­dian, Kabid Perben­daharaan Dinas Pen­dapatan Pengelolaan dan Kekayaan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkab Brebes Sutejo SE, Mantan Kabid Perbendaharaan DPPKAD Pemkab Brebes Diharso.

Selain mereka, Polisi juga memintai keterangan sejumlah pengurus Kwarcab 11.29 Brebes. Yakni, Suswoyo SH selaku Bagian Administrasi dan Keuangan Kwarcab Brebes, M Afifudin SH selaku Kepala Sekretariat Kwarcab Brebes dan Dofari selaku staf Kwarcab Brebes. Direktur Bank Puspakencana Brebes, Chamim Budiman dan karyawan Bank Jateng Cabang Brebes, Dwi Susiana OP juga ikut dimintai keterangan polisi terkait kasus tersebut.

Seperti diberitakan Suara Merdeka sebelumnya, dana lestari milik Kwatir Cabang (Kwarcab) Pramuka 11.29 Brebes senilai Rp 1,1 miliar diduga raib.

Dana yang tersimpan di dua bank itu raib secara bertahap sejak 2009 lalu. Dana lestari itu terhimpun dari bantuan pemerintah daerah dan disimpan dalam bentuk deposito serta tabungan. Uang itu tersimpan di Bank Jateng dan PD BPR Puspakencana Brebes. Hingga April 2008, dana Lestari Pramuka terkumpul mencapai Rp 1,103 miliar. Rinciannya, dalam bentuk deposito di PD BPR Bank Puspakencana Rp 655 juta, deposito di Bank Jateng Rp 50 juta, tabungan di PD BPR Puspakencana Rp 15,8 juta dan tabungan di Bank Jateng Rp 380,7 juta.

Informasi yang dihimpun Suara Merdeka menyebutkan, sejumlah pejabat pemkab, pengurus Kwarcab Pramuka dan karyawan bank tempat dana lestari disimpan, dimintai keterangan polisi secara bertahap. Tahap pertama, sebanyak dua orang pada 11 Juni 2011. Tahap kedua pada 14 Juni 2011 sebanyak tiga orang, tahap ketiga pada 23 Juni 2011 sebanyak dua orang dan tahap empat pada 04 Juli 2011 sebanyak satu orang.

Kepala Bappeda Pemkab Brebes, Ir Djoko Gunawan MT saat dikonfirmasi membenarkan, dirinya dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terkait kasus dana lestari pramukan tersebut. “Ya, kalau tidak salah minggu lalu saya diminta keterangan. Tapi, ini baru sebatas klarifikasi,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Kabid Perbendaharaan DPPKAD Pemkab Brebes, Suteju saat dikonfirmasi memilih tidak mau berkomentar. “Saya no coment,” tandasnya.

Ditempat terpisah, Kasat Rerkrim Polres Brebes saat dikonfirmasi melalui telepon, membenarkan sejumlah pejabat dan pengurus Kwarcab Brebes telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Itu terkait adanya dugaan raibnya dana lestari milik Kwarcab Brebes. “Sudah mulai kami mintai keterangan,” tegasnya.

( Bayu Setiawan , Abdul Muiz / CN32 / JBSM )

Kamis, 07 Juli 2011

Pesanan dari Minahasa Selatan

Terima kasih kepada kak Henry dari Pramuka Saka Bayangkara Minahasa Selatan yang telah memesan Produk loreng serta Pin unutk kegiatan Pertikara. kami selalu siap bekerjasama dengan Pramuka Minahasa Selatan

Selasa, 05 Juli 2011

Peserta Jamnas Unjuk Rasa

Selain persoalan air besih dan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) yang kurang layak di Bumi Perkemahan Jamnas IX, sebagian peserta juga mengeluhkan sayuran yang layu bahkan tak layak konsumsi.

Peserta dari Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, dan Maluku sampai berunjuk rasa ke kantor bupati perkemahan (penanggung jawab kegiatan perkemahan). Mereka menuntut menu natura khususnya sayuran agar diperhatikan. Lantaran, menurut peserta, natura yang dibagikan tidak layak untuk dikonsumsi, Senin (4/7).

Menurut pembina pendamping (Bindam) Tulang Bawang Lampung Agus Wahyono, menu natura yang diterima kontingennya sejak hari pertama tidak ada yang segar. Selain itu, sayur yang dibagikan panitia tidak sebanding dengan jumlah peserta yang ada di tenda. Sebab itu, Agus berharap panitia memerhatikan menu natura ini.

“Kami datang ke sini untuk meminta agar menu natura sayur yang diberikan oleh panitia diganti karena tidak layak untuk dikonsumsi,”kata Agus sambil memerlihatkan secuil sayur kubis ke wartawan. Tidak hanya sayur yang dikritik, juga mie instan yang disediakan panitia tidak layak.
Menurut informasi, aksi unjuk raja kontingen dari Lampung ini, karena beberapa kali mengadu ke RT dan RW serta kelurahan perkemahan tapi tidak digubris.

“Saya sudah beberapa kali memberitahukan kepada RT, RW dan Kelurahan perkemahan. Namun, tidak ada tanggapan positif. Sebab itu, kami menghadap bupati perkemahan agar secepatnya diperhatikan,” tegas Agus.

Sebagai ungkapan protes, mie instan yang mereka dapat dihambur-hamburkan di halaman kantor bupati. Tidak lama kemudian, perwakilan dari bindam itu, diterimah oleh Satpol PP OKI, Pratama Suryadi.

Mereka minta dipertemukan dengan bupati perkemahan H Abdul Shobur. Peserta menunggu beberapa jam karena bupati perkemahan tidak berada di tempat. Shobur berada di hotel.
“Adik pramuka ini ikut Jamnas membayar sebesar Rp 500 ribu per orang. Tapi, kami di sini hanya diberi makan mie instan dan sayur busuk,”tegas Agus.

Setelah diterima oleh Shobur secara berangsur peserta pun meninggalkan halaman bupati dan pulang ke tenda masing-masing.

“Keluhan peserta kita terima namun peserta hendaknya bersabar karena panitia mengurusi ribuan peserta yang semuanya harus dilayani dengan baik,” kata Shobur.
Terpisah, Bindam asal Padang Pariaman Nurhami SPd (53) didampingi pesertanya mengatakan, jiwa pramuka tak akan lepas dilubuk hatinya.

“Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar dan metode kepramukaan. Anak Pramuka dituntut tidak cengeng,” katanya.

Senin, 04 Juli 2011

Pesanan dari Cikampek

Terima kasih kepada kak Doni dari Cikampek atas kepercayaan kepada kedai Pramuka Scout Addict. Kami tunggu pesanan selanjutnya

Minggu, 03 Juli 2011

Sayuran dari Panitia tak Bisa Dikonsumsi Peserta Jamnas

TELUK GELAM - Peserta Jambore Nasional (Jamnas) Pramuka ke-IX setiap hari menerima natura basah dari panitia penyelenggara untuk kebutuhan kontingen. Caranya dengan menukarkan kupon yang telah disiapkan ke bagian natura maka kebutuhan dapur akan terpenuhi selama kegiatan Jamnas, Minggu (3/7/2011).

Namun ada keluhan dari peserta lantaran sayuran yang dibagikan kepada para peserta sering kali keadaan layu dan tidak layak untuk dikonsumsi. Akibatnya sayuran yang sudah diterimah peserta kerap terbuang karena layu dan busuk. Peserta lebih memilih membeli sayuran dengan pegagang kaki lima yang menjual dagangannya di pinggiran tapak kemah peserta.

Rini dari kontingen Kutai Timur, menurutnya kalau pelayanan dari petugas sangat mudah dan cepat dilayani. Namun yang menjadi kendala terkadang sayuaran yang diterima petugas sudah layu dan tidak segar lagi.

“Tidak setiap hari Kak, namun ada kalanya sayuran yang kita terima tidak dapat kita gunakan,” ujar Rini.

Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut para peserta tidak terlalu mempermasalahkannya dan cukup membeli sayuran dipedagang yang berada diseberang tenda.

“Seharusnya, peserta tak perlu lagi membeli keperluan dapur di pedagang. Memang antara perkemahan dengan penjual sayur tidak jauh. Tapi alangkah baiknya kalau peserta ini tidak membeli sayur keluarga,” kata Rini.

Senin, 27 Juni 2011

Pesanan dari Jember

Terima kasih kepada kak Febtu dari Jember atas pesanan pin untuk kegiatan Pramuka SMPN 1 Jember, semoga kegiatannya sukses, kami tunggu pesanan selanjutnya

Minggu, 26 Juni 2011

KaKwarcab Situbondo Lepas Kontingen Jamnas

SITUBONDO-Bertempat di pendopo kabupaten Jalan Kartini No 1 Situbondo, Ketua Kwarcab Pramuka Situbondo Rachmad, SH. M.Hum didampingi Dandim 0823 Situbondo Syaifull Rachman, melepas 4 regu kontingen Pramuka Penggalang Kabupaten Situbondo ke Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Propinsi Sumatera Selatan.

Pelepasan 4 regu Pramuka Penggalang putra-putri dalam mengikuti Jambore Nasional ke XI Tahun 2011 di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Propinsi Sumatera Selatan ini, bertujuan untuk meningkatkan kemandirian kepemimpinan, ketrampilan, persatuan dan kesatuan pramuka penggalang serta memiliki komitmen terhadap penghayatan dan pengamalan Pramuka Tri Satya dan Dasa Darma.

Berdasarkan laporan yang disampaikan Lukman Haqi, Ketua Panitia pelepasan Pramuka Penggalang ke Jambore Nasional mengatakan, Jambore Nasional adalah pertemuan Pramuka Penggalang se-Indonesia yang dilaksanakan dalam bentuk perkemahan besar. Jambore Nasional dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan peserta dari perwakilan seluruh Kabupaten dan Kota se-Indonesia.

“Jambore Pramuka Penggalang merupakan kegiatan rekreasi edukatif yang dilaksanakan di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar sebagai sarana pembinaan Pramuka Penggalang dengan menitikberatkan pada pengembangan diri peserta yang terdiri atas bidang mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, “ jelas Lukman Haqi dalam laporannya.

Sementara itu, Dandim 0823 Situbondo Syaifull Rachman selaku anggota Mabicab Pramuka Kabupaten Situbondo dalam arahannya mengatakan, kontingen pramuka Kabupaten Situbondo yang di kirim untuk mengikuti kegiatan Jambore Nasional di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Propinsi Sumatera Selatan agar mampu memanfaatkan wahana Jambore untuk menimba ilmu.

“Saya berharap, adik-adik pramuka yang dikirim ke Jambore Nasional harus mampu mengharumkan nama Kabupaten Situbondo dan mampu mengimplementasikan ilmunya secara nyata di Bumi Perkemahan Teluk Gelam. Dan saya juga berharap adik-adik dapat meningkatkan kreativitas kepramukaannya dalam menghadapi adu ketangkasan dengan kabupaten lain. Selain itu, saya juga meminta agar adik-adik mampu menjaga kesehatannya dan sportivitas dalam membangun kebersamaan,” ujar Dandim.

Selanjutnya, Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Situbondo Rachmad, SH, M.Hum dalam sambutan singkatnya menjelaskan, Pramuka Penggalang dari Kabupaten Situbondo harus tampil baik pada Jambore Nasional ke IX Tahun 2011 di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Propinsi Sumatera Selatan. “Jika Pramuka Penggalang Kabupaten Situbondo mampu menampilkan kreativitasnya dalam adu ketangkasan di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Propinsi Sumatera Selatan, maka saya yakin nama harum Kabupaten Situbondo akan semerbak wanginya ke seluruh penjuru Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, pria yang menjabat sebagai Wakil Bupati Situbondo ini menghimbau kepada 30 orang peserta Pramuka Penggalang dan 6 orang peserta pembina, agar bisa menjaga kesehatan, kekompakan dan kebersamaan dalam satu panji, yakni panji Kabupaten Situbondo. “Saya harap adik-adik saat berada di Jambore Nasional di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Propinsi Sumatera Selatan, tidak mengatasnamakan sekolahnya masing-masing, namun harus mampu menggalang kekompakan dalam satu panji, yakni panji Kabupaten Situbondo,” tuturnya.

Pesanan dari Samarinda

Terima kasih kepada kak Ady dari Samarinda yang telah memesan Baret serta Bendera Semapore, semoga berkenan serta kami tunggu pesanan selanjutnya

Pesanan dari Samarinda

Terimakasih kepada kak Purwita dari Samarinda yang telah beberapa kali memesan TKK Penggalang, kami seluali siap bekerjasama dengan Pramuka Samarinda

Pesanan dari Payakumbuh

Terima kasih kepada kak Firmania dari Payakumbuh Sumatera Barat atas pesanan kain loreng Pramuka, kami selalu siap bekerjasama sert akami nantikan pesanan selanjutnya

Senin, 20 Juni 2011

Kalbar Siap Kirim 700 Pramuka

Pontianak – Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Provinsi Kalbar menyiapkan 700 anggotanya untuk dikirim mengikuti Jambore Pramuka Tingkat Nasional (Jamnas) di Bumi Perkemahan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, 2-9 Juli 2011.

“Pelepasan rombongan Pramuka Kalbar 26 Juni oleh Gubernur Kalbar. Mereka diberangkatkan ke Jakarta menggunakan kapal laut,” kata Drs H Suryadi MSi, Ketua Kwarda Pramuka Kalbar kepada sejumlah wartawan di sela rapat koordinasi di Hotel Merpati, Minggu siang (19/6).

Jambore ini diperkirakan diikuti sekitar 40 ribu orang, termasuk anggota pramuka internasional. “Sebelumnya yaitu tanggal 25 Juni, perwakilan anggota Pramuka Penggalang (tingkat SMP) usia 11 hingga 15 tahun yang akan mengikuti jambore tingkat nasional itu akan ditampung di SPN (Sekolah Polisi Negara) Pontianak. Dalam penampungan itu, mereka diberikan pembekalan seputar materi yang akan dilombakan dalam event tersebut,” ujar Suryadi.
Suryadi menilai, kegiatan jambore pramuka itu sangat penting bagi anggota pramuka yang notabene generasi muda. Dengan mengikuti kegiatan itu, diharapkan mereka mampu mendalami sikap patriotik dan memupuk rasa kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelaksanaan jambore tahun ini sangat istimewa karena di tahun 2011 ini, pramuka genap berusia 50 tahun. “Pramuka juga harus berbesar hati karena akhirnya pemerintah dan DPR mengesahkan Undang-Undang Pramuka Nomor 12 Tahun 2010,” bebernya.

Menurut Suryadi, dikirimnya perwakilan pramuka Kalbar dalam kegiatan nasional bahkan internasional, memang tidak luput dari besarnya perhatian pemerintah daerah dan DPRD se-Kalbar. Pasalnya, biaya yang digunakan dalam kegiatan tersebut bersumber dari pemerintah dan DPRD selaku pihak yang memutuskan anggaran, serta para orang tua Penggalang yang ikut berangkat.

“Memang dalam waktu dekat manfaat dari Pramuka belum begitu terasa. Namun dalam jangka panjang, kegiatan dan keberadaan Pramuka bisa mencerahkan pemikiran generasi muda serta memberikan citra positif bagi anggota Pramuka sendiri,” ujarnya.

Kalbar, lanjutnya, tidak hanya mengirimkan kontingennya pada ajang Jambore Pramuka Nasional 2011 di Palembang. Tetapi juga, berhasil mengirimkan anggotanya untuk mengikuti Jambore Asia Pasifik dan Jambore Dunia.

“Tahun lalu kami berhasil mengirim empat peserta ke Jambore Asia Pasifik di Filipina. Tahun ini, kami dapat bagian lagi untuk mengirim dua orang peserta untuk ikut Jambore Dunia di Swedia pada Juli mendatang, masing-masing satu dari Kabupaten Sambas, dan satu dari Kabupaten Sekadau,” ungkap Suryadi bangga.
Ditegaskannya, jambore dunia yang akan diikuti nanti bukan suatu kompetisi hanya berupa permainan-permainan yang menyenangkan. Karenanya, dalam keikutsertaan tersebut, Kwarda Kalbar tidak memiliki target untuk menang atau semacamnya, tetapi memberikan wawasan kepada peserta asal Kalbar untuk melihat dunia.

“Dengan begitu, akan tampak bahwa Pramuka itu tidak ada perbedaan di dalamnya. Semua membaur menjadi satu. Tidak ada perbedaan fisik, dan menjadi suatu pesan perdamaian dunia, pesan persaudaraan serta pesan penghargaan,” tukasnya.

Wakil Ketua Kwarda Kalbar, Drs H Syarif Abdullah Alkadrie yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Jamnas Kalbar mengungkapkan, jumlah 700 peserta asal Kalbar tidak semuanya dari Penggalang. Untuk tiap kabupaten/kota (Kwartir Cabang/Kwarcab), kuota Penggalang yang ikut masing-masing 32 orang.
“Selebihnya ada Pembina, tim medis, dan peninjau. Khusus untuk peninjau, urusan pembiayaan tanggung jawab mereka,” tutur Syarif Abdullah.

Syarif Abdullah menegaskan, semua kesiapan keberangkatan rombongan dari Kalbar sudah rampung. Seluruh rombongan direncanakan akan diberangkatkan tanggal 27 Juni sekitar pukul 01.00 siang menggunakan Kapal Mabuhai.

Tanggal 29 pagi rombongan diperkirakan tiba di Jakarta. Begitu tiba, rombongan selanjutnya akan diberangkatkan ke Palembang, Sumatera Selatan menggunakan 14 buah bus.

“Setelah penutupan pada 9 Juli nanti, rombongan akan kembali ke Jakarta. Dari Jakarta kita akan menunggu jadwal kapal untuk kembali ke Kalbar,” tuntas Syarif Abdullah.

Aspek keamanan rombongan Kalbar selama mengikuti Jambore, Pimpinan Kontingen Wanita Jamnas Kalbar, AKP Salbiah meyakinkan keamanan rombongan akan menjadi perhatian serius. “Berdasarkan pengalaman, saya rasa tidak ada masalah,” tutur Salbiah.

Wanita yang akhirnya menjadi anggota Polri karena aktif di Pramuka ini menegaskan, sebagai pimpinan kontingen wanita tingkat Kwarda, ia akan mengintensifkan koordinasi dengan pimpinan di tingkat bawah.
“Di tingkat Kwarcab kan juga ada pimpinan kontingen. Jadi kita saling berkoordinasi. Kalau mengikuti juklak dan juknis yang sudah ada, saya rasa aman,” tutur Salbiah.

Sumber : equator-news

Sabtu, 18 Juni 2011

Pesanan dari Samarinda

Kedai Pramuka Scout Addict mengucapakan terima kasih atas kepercayaannya kepada kak Purwita dari Samarinda yang telah memesan TKK penggalang untuk calon peserta Jambore Nasional 2011 di OKI. Kami selalu siap bekerjasama

Pesanan Pin Pramuka SMPN 1 Ngadiluwih

Terimakasih kepada kak Edwin dari Pramuka SMPN 1 Ngadiluwih atas pesanan pinnya, semoga kegiatannya sukses. kami selalu sipa bekerjasama

Rudi Soedjarwo: 5 ELANG Butuh Kesabaran

Rudi Soedjarwo kembali membesut sebuah film keluarga yang bertemakan edukatif. Dalam film yang bertajuk 5 ELANG, Rudi menceritakan kegiatan Pramuka, dan di sini ia bekerjasama dengan seribu anak-anak.

Bekerja dengan seribu anak terlebih di tengah hutan, bagi Rudi adalah pengalaman pertamanya. Namun dia cukup terkesan saat bekerjasama dengan anak-anak tersebut.

"Menggemparkan kerja dengan anak-anak, karena ini pengalaman pertama saya kerjasama dengan seribuan anak pramuka di hutan itu pengalaman yang cukup luar biasa. Karena di hutan kan cuaca enggak bisa ditebak. Tapi karena anak-anak ini komit dan berbakat, saya jadi merasa diringankan sehingga menjadi fun dan kayak main. Semua on time," paparnya.

Menangani anak-anak bagi Rudi merasa berbeda ketika menangani orang dewasa. Rudi harus memperlakukan secara tepat, karena apabila salah maka anak-anak tersebut akan ngambek.

"Kalau sama anak kecil harus hati-hati, mereka harus diperlakukan dengan tepat. Untung saya sudah punya anak istri, jadi tahu kapan tegasnya di mana. Saya harus bisa berkomunikasi baik dengan mereka," terangnya.

Lebih lanjut Rudi menuturkan bahwa kesabaran kunci utama dalam menghadapi anak-anak ini. "Kalau saya shooting 5 ELANG saya belum punya anak, mungkin saya enggak sabaran. Masalah kesabaran itu ternyata sudah alami," pungkasnya saat ditemui di Kuningan Village, Jakarta, Kamis (16/6).