Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Sabtu, 30 November 2013

Lomba Cerdas Tangkas Pramuka Kwarran Songgom Kwarcab Brebes

BREBES -Untuk menngaplikasikan pramuka, peserta didik maupun pembina harus menguasai materi latihan. Dengan menguasai materi latihan hingga masuk ke lubuk hati akan mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu materi latihan harus terus digali agar nilai-nilai pembelajaran pramuka bermanfaat untuk bekal kehidupan di masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Ketua Kwartir Ranting (Kwarran) Songgom Kab Brebes Mujiman SPd, saat membuka acara Lomba Cerdas Tangkas Pramuka (LCTP), di SMP N 2 Songgom, Jumat (29/11/2013).

Dia menjelaskan, untuk lebih menguasai materi maka setiap peserta didik harus terus digladi. Antara lain melalui LCTP, perkemahan, maupun kegiatan lainnya yang dapat mendorong peserta didik menguasai materi.
Pendidikan pramuka sangat baik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung nilai-nilai ketakwaan, kecintaan terhadap alam dan sesama manusia, patriot yang sopan dan kesatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin trampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Disamping itu, Mujiman juga meminta kepada para pembina gugus depan (gudep) untuk terus melakukan inovasi dan kreativitas materi pelatihan. Sehingga antara pembina dan peserta didik tidak mengalami rasa bosan dalam melakukan aktivitas pramuka.

“ Agar tidak stagnan, pembina gudep harus melakukan pembinaan inovatif dan kreatif,” kata Mujiman yang didampingi Sekretaris Kwarran Harsen Purontoko SPd
Ketua Panitia penyelenggara LCTP Sukanjat SPd, LCTP diikuti 45 gudep yang berpangkalan di SD/MI, 11 gudep pangkalan SMP/MTs dan 6 gudep pangkalan SMA/MA/SMK se Kecamatan Songgom.

Setelah melalui seleksi yang amat ketat, akhirnya tampail sebagai juara untuk Siaga Putra, juara 1 gudep SD Dukuhmaja 02, juara 2 gudep SD Karangsembung 03, gudep SD Wanacala 01.

Siaga Putri, juara 1 gudep SD Wanacala 02, juara 2 gudep SD Dukuhpayung, juara 3 gudep SD Pengilon.
Untuk tingkat Penggalang Putra, juara 1 gudep SMP N 3 Songgom, juara 2 gudep SMP N 2 Songgom, juara 3 Gudep SMP Maarif NU 04 Songgom. Penggalang Putri, juara 1 gudep SMP N 2 songgom, juara 2 gudep SMPN 3 songgom dan juara 3 gudep MTs Maarif NU 04.

Sedangkan tingkat Penegak, Penegak Putra dan Putri diraih oleh Gudep SMK Al Falah, juara 2 MA Darul Istiqomah dan juara 3 SMK Bakti Utama.

Sumber : http://brebesnews.co/2013/11/lomba-cerdas-tangkas-pramuka-lctp-di-kecamatan-songgom-diikuti-45-gudep/

Jumat, 29 November 2013

Pelatihan Pinru dan Wapinru Kwarcab Pramuka Kota Jayapura

JAYAPURA — Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam kepemimpinan di setiap regu Pramuka golongan Penggalang, Kamis (28/11), Kwartir Cabang Pramuka Kota Jayapura menggelar pelatihan pimpinan regu dan wakil pimpinan regu golongan Penggalang.

“Tujuan dari kegiatan ini diharapkannya dapat membuat peserta mampu menciptakan  kemandirian dan ketangkasan sebagai modal dalam menghadapi persaingan global yang sedang dan akan datang,” ujar Wakil Walikota Jayapura Dr. H. Nur Alam usai membuka acara Pelatihan Pimpinan Regu dan Wakil Pimpinan Regu di Kota Jayapura pada Kamis (28/11) pagi.

Dan juga bagi pembina, kata Alam, kegiatan ini dijadikan sebagai ajang untuk membina solidaritas antar pembina yang satu dengan pembina yang lain dan juga dengan pemerintah sekaligus bertukar pemikiran dan informasi serta pengalaman.

Dikatakan, pembangunan nasional saat ini lebih menekankan kepada pembangunan manusia Indonesia  seutuhnya dan lebih khusus lagi kepada pembangunan generasi muda karena mereka adalah penerus cita-cita bangsa.

Untuk itu, ucap Alam, di dalam UUD 1945 pembinaan generasi muda terutama pramuka telah dijelaskan sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda yang secara khusus  juga mendapat tempat yang terhormat dalam pembinaan.

Sementara Ketua Pramuka Kwarcab Kota Jayapura Fachruddin Pasolo menjelaskan apa yang pihaknya laksanakan ini adalah kegiatan dalam tingkat penggalang yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan pimpinan regu dari masing-masing yang ada di peserta.

“Harapan kami adalah mereka ini akan menjadi contoh yang nanti kembali ke gugus-gugus depan mereka menyebar luaskan kepada regu-regu mereka,” tutur Pasolo.

Sumber : http://bintangpapua.com/index.php/2012-12-03-03-14-02/2013-01-02-06-12-35/item/11022-anggota-pramuka-diminta-ciptakan-kemandirian

Kamis, 28 November 2013

LPK Tegak Dega Kwarcab Banyuwangi

BANYUWANGI – Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega resmi dibuka kemarin (27/11) oleh Wakil Bupati Banyuwangi sekaligus Ketua Kwartir Cabang gerakan Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko. Pelatihan yang digelar selama dua hari itu diikuti oleh pengurus OSIS SMA/ SMK se-Kabupaten Banyuwangi di Kantor Kwartir Pramuka Banyuwangi.

Kegiatan ini diikuti dengan semangat antusias yang luar biasa dari semua peserta. Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Cabang gerakan Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko menjelaskan, LPK ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada segenap anggota pramuka sekaligus untuk meningkatkan kualitas kepramukaan. Dengan adanya kegiatan ini, kata Yusuf, diharapkan akan terlahir para pemimpin baru yang nantinya mengembangkan pramuka kedepannya ke arah yang lebih baik.

Selain itu, dengan adanya kader pemimpin baru, ke depannya akan terwujud sebuah inovasi baru yang nantinya dapat mengubah Gerakan Pramuka serta pandangan masyarakat luas tentang gerakan pramuka yang hanya bertepuk tangan dan beryanyi. “Inilah yang kami harapkan agar para peserta LPK ini kiranya dapat menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang dapat memajukan gerakan pramuka serta dapat menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat,” kata Yusuf Widyatmoko.

Yusuf menambahkan, gerakan pramuka adalah organisasi yang sasaran utama pembinaanya adalah kaum muda yang strategis untuk mencetak kader bangsa yang berkarakter sesuai dengan Trisatya dan Dasa Dharma. “Oleh karena itu, tujuan dari pelaksanaan LPK ini adalah untuk mempersiapkan para kader pemimpin dalam gerakan Pramuka dalam menjawab krisis kepemimpinan di era globalisasi,” cetusnya.

Sumber : http://www.kabarbanyuwangi.info/pramuka-dibekali-kepemimpinan.html

Selasa, 26 November 2013

Sako SPN Memperkuat Gerakan Pramuka

JAKARTA – Satuan Komunitas (Sako) Sekawan Persada Nusantara (SPN) secara resmi menjadi bagian dari keluarga Gerakan Pramuka nasional. Itu tertuang dalam SK Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Nomor: 204 dan 205 Tahun 2013. Sako SPN yang merupakan gerakan kepanduan dalam lingkup Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) itu diharapkan menjadi penguat gerakan pramuka nasional. 

Sehingga dapat terus menumbuhkan karkater generasi muda yang berkualitas. “Gerakan Pramuka yang ada selama ini tak bisa tumbuh cepat, tanpa keterlibatan Sako yang terbentuk di masyarakat,” kata Ka Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar saat pengukuhan Sako Sekawan Persada Nusantara di gedung Pramuka, Jakarta, Senin (25/11). 

Menurutnya kehadiran Sako SPN ini secara efektif mampu mendorong percepatan gerakan pramuka tingkat nasional. Apalagi Sako SPN telah memiliki jangkauan organisasi yang juga sangat besar. Azrul berharap Sako SPN tak mengendur kegiatan setelah pengukuhan ini. 

Karena tak dipungkiri banyak sekali kegiatan kepanduan yang secara mendadak vakum. Tidak memiliki agenda kegiatan yang terstruktur. “Jangalah SAko SPN ini hilang nantinya setelah pengukuhan. Teruslah berkarya dan berikan pengabdian pada gerakan pramuka,” ucapnya bersemangat. Pimpinan Sako SPN, Ashar B menambahkan secara hiraki organisasi Sako SPN telah lama terbentuk. 

Mulai jenjang kecamatan, kabupaten/kota sampai propinsi. Meski tidak secara menyeluruh ada di wilayah Indonesia. Ashar mengatakan kehadiran Sako SPN merupakan jawaban terhadap semangat LDII mengembangkan karakter generasi muda Indonesia. 

Terutama dikalangan pelajar yang selama ini kian tidak mengenal gerakan pramuka. “Melalui gerakan inilah karakter remaja dan pemuda bisa terbentuk. Makanya Sako SPN berjuang untuk mewujudkan itu,” jelasnya. Dia menjanjikan Sako SPN bukan hanya nama organisasi saja. Tapi juga sebuah wadah yang kaya terhadap aktifitas dan kegiatan. Sehingga tak mungkin vacuum dan kehilangan aktifitas.

Sumber : http://www.indopos.co.id/2013/11/sako-spn-memperkuat-gerakan-pramuka.html

Senin, 25 November 2013

Mengapa Pejabat Harus Jadi Pramuka ?

"Pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, yang punya kita semua" Nyanyian tersebut sering menggema di telinga masyarakat, bukan hanya anggota pramuka, melainkan juga semuaorang yang berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Jika dicermati, kata kita pada lagu di atas seakan-akan memberikan pemahaman, pramuka adalah milik seluruh warga negara Indonesia tanpa kecuali. Dalam konteks yang aplikatif, pemakaian kata kita juga mengandung muatan pemaksaan kepada setiap orang, mau tidak mau, suka tidak suka, harus mengakui pramuka memang milik semua. Benarkah demikian ? 

Bukankah hal tersebut hanya lagu? Sejauh manakah pemaksaan tersebut mengkristal dalam Gerakan Pramuka. Setidaknya, pertanyaan tersebut patut untuk di sikapi secara kritis karena fenomena yang berkembang di lapangan, pramuka bukan milik kita semua, melainkan hanya milik kami. Dalam konteks pemahaman tentang pemaksaan yang menggejala di tubuh Gerakan Pramuka, saya memahami hal itu sebagai sesuatu yang membelenggu Gerakan Pramuka sehingga membuat satu-satunya organisasi yang berhak menyelenggarakan pendidikan kepanduan tersebut, hanya menjadi robot. 

Secara sederhana pemaksaan yang mudah dilihat adalah jabatan majelis pembimbing. Seorang camat wajib menjadi ketua majelis pembimbing ranting bupati/wali kota wajib menjadi ketua majelis pembimbing cabang gubernur wajib menjadi ketua majelis pembimbing daaerah dan presiden wajib menjadi ketua majelis pembimbing nasional terlepas suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, mampu atau tidak mampu, serta mencintai dunia pramuka. 

Cari Dukungan Pemaksaan pejabat teras di suatu wilayah secara otomatis untuk menjadi ketua majelis pembimbing Gerakan Pramuka sebenarnya merupakan upaya pramuka mendapat dukungan dari berbagai pihak dan menjadikan pramuka sebagai superhero di antara organisasi lain. 

Kemudahan dalam birokrasi dan kucuran dana, itulah sebenarnya yang merupakan muara dari pemaksaan para pejabat tersebut. Bukan hanya itu, gerakan pramuka juga melebarkan sayap ke berbagai dimensi kehidupan. Mereka yang senang di bidang: kedirgantaraan dibina di saka dirgantara, pariwisata dibina saka panduwisata, kepolisian dibina saka bayangkara, kehutanan dibina saka wanabakti, pertanian dibina saka taruna bumi, dan saka-saka yang lain-lain. 

Dalam dunia pendidikan pun, sekolah diwajibkan memiliki gugus depan, baik itu SD, SLTP, SMU/SMK, maupun perguruan tinggi. Bahkan di desa, gerakan pramuka menyediakan tempat pembinaan di gugus depan teritorial walau banyak kepala desa/kelurahan tak paham hal tersebut. 

Orang-orang yang lanjut usia pun diberi wadah khusus dalam pembinaannya dalam pandu wreda dan hiprada/ Kekuatan yang merata secara kuantitatif itulah yang menjadikan pramuka selalu berbangga diri. Apalagi kenyataan di lapangan, tidak ada satu organisasi pun yang mampu mengungguli pramuka dalam hal keanggotaan, keterlibatan pejabat pemerintah, dan dukungan dana. 

Kepemimpinan Kekuasaan Dalam konteks pemahaman tentang organisasi,D Hampton dalam Cribbin (1990) mengatakan, paling tidak ada enam jenis organisasi, yakni : kebapakan yang menempatkan pemimpin sebagai pembantu, pengayom, dan manipulator halus. birokratis yang mensyaratkan pemimpin sebagai pemelihara. autokratis, merupakan potret pemimpin yang mau berkuasa. berwenang berhubungan dengan pemimpin sebagai direktur eksekutif. konsultatif, mencirikan pemimpin dalam organisasi sebagai katalisator, pendukung, suka mempermudah, dan inovatif menempatkan pemimpin sebagai penggiat dan integrator, Jika ditelaah lebih mendalam, gerakan pramuka merupakan perpaduan jenis organisasi kebapakan dan konsultatif. Hal tersebut diindikasikan dari keberadaan gerakan pramuka dewasa ini, yang lebih memercayakan suatu kepemimpinan berdasarkan kekuasaan, karisma, kepercayaan, dan keteladanan. Bukan berdasarkan keahlian dan persetujuan rasional layaknya jenis organisasi yang inovatif.

Menurut pendapat saya, sudah saatnya gerakan pramuka berparadigma baru dengan mengelola organisasi secara inovatif dengan mementingkan kualitas, partisipasi, tekad bersama, dan mengoptimalkan peran gugus depan di setiap tingkatan Pramuka. Hal ini karena stakeholder gerakan pramuka adalah orang-orang yang memahami secara komprehensif terhadap tata nilai yang berlaku di dalamnya, bukan mereka yang dipaksa untuk memahami tata nilai tersebut dalam rentang waktu yang relatif pendek dan mendadak. Paradigma baru gerakan pramuka dengan format inovatif tentu memerlukan pemahaman yang rasional, bukan emosional. 

Hal tersebut dilandasi perkembangan gerakan pramuka yang ke depan, yang harus mandiri dan terbebas dari belenggu ikatan kekuasaan. Format baru yang inovatif tersebut berakar dari pentingnya kreativitas Gerakan Pramuka dalam merumuskan segala bentuk kegiatan. Arti penting kreativitas dalam pembinaan pramuka juga didasari atas keminiman keterampilan pembina dalam menumbuhkembangkan kemampuan anggota Gerakan Pramuka. 

Sering kita lihat, ketika seorang pembina pramuka berada di tengah-tengah peserta didiknya dan hendak menyanyi bersama sebagai pembuka pertemuan, sudah pasti lagu yang muncul adalah "di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senangâ". Mengapa harus itu? tidak ada lagu lain? 

Kreativitas Pramuka dengan paradigma baru yang menekankan kreativitas merupakan wujud penerapan nilai-nilai dasar gerakan pramuka. Paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika gerakan pramuka ingin memberikan kontribusinyata terhadap Kelangsungan Pembangunan Pertama, keberanian untuk mandiri dan terlepas dari ikatan kekuaasaan. 

Walaupun terasa berat, hal tersebut merupakan upaya awal dalam menumbuhkan kreativitas gerakan pramuka sehingga pramuka tidak dicap sebagai organisasi milik pemerintah. Konsekuensi logisnya adalah tidak perlu mewajibkan pejabat pemerintah menjadi ketua majelis pembimbing. 

Kedua, memperkuat keberadaan gugus depan yang merupakan inti segala bentuk pembinaan pramuka dengan memberikan kebebasan dan kreativitas dalam merumuskan kegiatan yang bermanfaat bagi Pramuka.

Ketiga, membekali pembina pramuka dengan kegiatan yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan sehingga tidak terpaku pada pola-pola kebiasaan lama. 

Berbagai variasi teknik pembinaan, nyanyian, dan tepuk yang merupakan inti pembinaan pramuka perlu dikembangkan dan ditingkatkan secara berkala dengan pertemuan pembina (Karang Pamitran) 

Keempat, mengaktifkan peran serta masyarakat sebagai salah bentuk membudayakan pramuka dengan serangkaian kegiatan bakti sehingga pramuka memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Empat hal di atas dapat dijadikan pijakan dalam paradigma baru gerakan pramuka sehingga dapat meningkatkan eksistensi gerakan pramuka menuju kemandirian dan kreativitas. Saptakarsa Utama Gerakan Pramuka memang pernah dirumuskan pada tahun 2000 sebagai wujud paradigma baru dalam pembinaan pramuka. Namun, pada tahap implementasi paradigma tersebut tidak berhasil mencapai sasaran yang ditetapkan.

Sumber : http://pulsk.com/454599/MENGAPA-PEJABAT-HARUS-JADI-PRAMUKA.html

Sabtu, 23 November 2013

Pengurus Kwarcab Pramuka Sarmi Dilantik

SARMI – Kepengurusan kwartir cabang (Kwarcab) gerakan pramuka Kabupaten Sarmi masa bakti 2013-2018 yang diketuai oleh Ny. Fransina Padwa Manibor, S.Pd., secara resmi dilantik oleh Bupati Kabupaten Sarmi, Drs. Mesak Manibor, M.MT.

Setelah dirinya dilantik sebagai ketua majelis pembimbing cabang (Kamabicab) gerakan pramuka Kabupaten Sarmi periode 2013-2018 beserta pengurus lainnya untuk masa bakti yang sama oleh Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) gerakan pramuka Papua, Alex Hesegem, S.E., di Aula Kantor Bupati Sarmi, (20/11) kemarin.

Dalam arahannya, Alex Hesegem menyampaikan bahwa, pelantikan Bupati Sarmi, Drs. Mesak Manibor, M.MT., sebagai Kamabicab adalah sesuai dengan agenda dan permintaan yang disampaikan oleh Kwarda gerakan pramuka Papua. Dan hal tersebut merupakan tradisi dalam gerakan pramuka, dimana setiap orang yang terpilih menjadi bupati maupun gubernur, pramuka melantik majelis pembimbing daerah (Mabida) dan mabicab sesuai dengan undang-undang kepramukaan.

“Kami masih punya pekerjaan rumah (PR) lagi, dimana beberapa kabupaten baru harus kami lantik ketua dan anggota pengurusnya. Persyaratannya kita di kwarda harus meminta kesediaan, sehingga apabila bersedia, maka kita akan bersama-sama menyusun kepengurusannya untuk dilakukan pelantikan. Dan Puji Tuhan karena hari ini (kemarin, red) sekaligus kita juga bisa melantik kepengurusan kwarcab. Dan untuk kepengurusan kwarda akan dilantik tahun depan, dan kami akan meminta kesediaan pak gubernur untuk dilantik menjadi mabida, yang pelantikannya akan dilakukan oleh kwarnas dari Jakarta,” tutur Kakwarda.

Dikatakan, hal tersebut sudah menjadi tradisi yang berlaku dalam Kepramukaan, dalam hal bekerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dan Perlu adanya kerja sama dengan pemerintah daerah telah tertuang dalam undang-undang kepramukaan, dimana untuk kepengurusan kwartir nasional (Kwarnas), pembimbing nasional adalah presiden bersama para menteri, kemudiaan di daerah adalah gubernur, bupati dan walikota.
“Hal ini sangat penting karena sasaran tugas kita yaitu membina dan membentuk karakter anak bangsa dimana saja kita berada. Anak bangsa ini mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, namun dalam perjalanan kita sudah banyak yang usianya tua tapi masih aktif di pramuka karena mereka memiliki semangat jiwa muda. Dan tugas utama pramuka adalah mempersiapkan anak bangsa yang mempunyai moral, mempunyai iman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu dan berteknologi tinggi, itu idealnya,” ujar Hesegem.

Akan tetapi, lanjutnya, kenyataan yang kita hadapi di Indonesia, khususnya di Papua, generasi muda sifatnya labil mengikuti perkembangan jaman, artinya kalau ikut perkembangan yang bagus maka akan menjadi orang yang bagus, tetapi kalau ikut perkembangan yang tidak bagus maka orang tersebut akan mengikuti perkembangan lingkungan yang tidak bagus, seperti pergaulan bebas, pesta narkoba, sex bebas yang mengakibatkan terjangkitnya penyakit yang mematikan seperti HIV/AIDS.
“Tugas pramuka untuk merekrut dari anak-anak, pemuda, sehingga nantinya menjadi pelopor untuk mengajarkan orang tentang hidup yang lebih baik, hidup yang sopan, hidup yang pancasilais, hidup yang agamais, hidup yang negarawan, dan menjadi berkat untuk orang tua, berkat untuk lingkungan, berkat untuk masyarakat, dan berkat untuk bangsa dan Negara. Ini merupakan pendidikan, pembentukan karakter anak bangsa, dan ini yang sangat penting untuk dilakukan oleh pemerintah. Dan disinilah sangat penting pramuka menjadi partner pemerintah daerah, sehingga secara bersama-sama mengarahkan kepada generasi muda untuk sama-sama melakukan pembangunan, sama-sama memelihara hasil pembangunan, dan sama-sama menikmati hasil pembangunan yang dicapai,” ujarnya lagi.

Dikatakannya juga, bahwa pramuka telah merevitalisasi undang-undang kepramukaan di Indonesia. Untuk itu, pemerintah daerah harus ikut memberi dukungan karena anggaran untuk kegiatan pramuka tersedia. Dan perlu dilakukan karena dalam pramuka ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk anak-anak, yaitu dalam bentuk perkemahan, dalam bentuk diskusi, dalam bentuk ceramah, dalam bentuk kampanye tentang cara hidup yang lebih baik di kalangan pemuda, dan hal-hal tersebut di luar pendidikan.

“Khusus untuk sekolah, dengan telah direvitalisasinya undang-undang kepramukaan, maka yang sedang kita pikir dan kita ingin mendorong kepengurusan baru kwarnas untuk bisa berjuang agar negara ini menyediakan anggaran khusus untuk pramuka, mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah. Kita sama-sama meminta agar disediakan pada APBN sehingga program pembinaan terhadap anak-anak lewat kegiatan pramuka dapat ditangani secara baik,” jelasnya.

Dalam dunia pendidikan, tambahnya lagi, pramuka dimasukan dalam kegiatan muatan lokal yang tidak hanya bersifat formal tetapi juga informal, sehingga kegiatan pramuka bisa dihidupkan kembali di sekolah-sekolah lewat gugus depan (Gudep) yang dibentuk, kemudian di laporkan kepada kwarcab sehingga kwarcab dapat melakukan kerja sama dengan kepala sekolah. Dan kwarcab juga harus bekerja sama dengan dua lembaga yang menangani pramuka, yakni dinas pemuda dan olahraga, serta dinas pendidikan dan pengajaran, dalam menyusun program kerja yang mengarah pada pembinaan generasi muda, mulai dari tingkat anak-anak, SD, SMP, SMA, hingga kepada jambore-jambore yang lebih besar.

“Saya percaya behwa kegiatan pramuka di Kabupaten Sarmi bukanlah hal yang baru, karena kakak-kakak yang baru dilantik dalam pengurusan mabicab dan kwarcab sering sekali saya bertemu di kwarda, sering bertemu juga pada kegiatan perkemahan-perkemahan. Untuk itu, saya berharap dengan dilantiknya pak bupati sebagai ketua mabicab baru, maka semua yang sudah dilantik sudah bisa melaksanakan program-program yang berkaitan dengan kegitan pramuka,” pinta kakwarda.

Sementara itu, Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Sarmi, Drs. M. Manibor, M.MT., dalam sambutannya disampaikan bahwa, pelantikan yang telah dilakukan adalah merupakan suatu sejarah baru, meskipun pada waktu-waktu sebelumnya pernah dilakukan hal yang sama untuk kepengurusan kwarcab sebelumnya. Dan Pemerintah wajib memberikan dukungan, baik dalam bentuk bantuan moril maupun finansial guna menggerakan dan menghidupkan organisasi kepramukaan, agar pembinaan yang dilakukan dapat berjalan sesuai harapan masyarakat dan pemerintah.

“Agar pembinaan dapat berjalan dengan baik dan tidak terkesan “tiba akal tiba masa”, dimana program yang dibuat bersifat asal-asalan sehingga tidak dapat menyelesaikan persolan-persoalan pada generasi muda saat ini. Dan persoalan-persoalan yang dimaksudkan adalah seperti penyakit-penyakit sosial, penyalahgunaan oba-obat terlarang, minuman keras, seks bebas, hamil muda, perkelahian massa atau tawuran antar pelajar. Hal-hal ini yang mengakibatkan generasi muda telah terdegradasi moralnya, dimana yang muda tidak lagi menghormati yang tua, murid tidak lagi menghormati guru, dan masih banyak lagi penyakit-penyakit lainnya yang melanda anak-anak remaja kita saat ini, beber Manibor.

Menurutnya, pendidikan kepramukaan dapat dicapai dengan dua hal, yaitu pertama, mengupayakan pendidikan kepramukaan menarik bagi para siswa dengan menyediakan pembina yang handal, melengkapi gugus depan dengan berbagai sarana dan prasarana kepramukaan, serta menyediakan dana operasional gugus depan. Kedua, mengupayakan lingkungan sekolah mendorong perkembangan pendidikan kepramukaan. Antara lain dengan memasukan pelaksanaan pendidikan kepramukaan dalam akreditasi sekolah, memasukan aktifitas guru pada penilaian kinerja tahunan, serta memperhitungkan keterlibatan murid dalam kegiatan kepramukaan.

“Kepada pengurus kwartir cabang dan kwartir ranting serta para Pembina gerakan pramuka di Kabupaten Sarmi, saya menghimbau agar kiranya dapat secara bersama-sama meningkatkan kualitas gugus depan sebagai wahana pendidikan dalam pembentukan karakter generasi anak bangsa,”pungkas Manibor.

Sumber : http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/item/10822-pengurus-mabicab-dan-kwarcab-pramuka-sarmi-dilantik

Jumat, 22 November 2013

Sandal Gunung Sabertooth

Sandal Gunung fenomenal Sabertooth sudah melengkapi koleksi produk outdoor Kedai Perlengkapan Pramuka ScoutAddict dari Kediri.

Sangat cocok digunakan saat berkemah atau digunakan seharihari. 
Koleksi sandal dan harga bisa dilihat disini  http://scoutaddictindo.blogspot.com/2013/03/sandal-gunung.html

Rabu, 20 November 2013

Napak Tilas Kediri - Bajulan 2013

Dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan tahun 2013, Pemerintah Kota Kediri menyelenggarakan Napak Tilas Route Gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman ke XXXII
Sabtu, 23 November 2013
Pukul, 05.30 WIB
Start :
Taman Makam Pahlawan (Jl. PK Bangsa Kota Kediri)
Finish :
Dsn. Magersari Desa Bajulan Kec. Loceret Kab. Nganjuk
Jenis Lomba :
1. Beregu Putra/Putri Campuran (5 Orang) [diharuskan membawa bandu ala Panglima Besar Jendral Soedirman dengan ukuran proporsional dan memakai kostum kepahlawanan/patriotik]
2. Perorangan Putra usia dibawah 40 tahun
3. Perorangan Purta usia 40 keatas
4. Perorangan Putri usia bebas
Hadiah :
1. Piala bergilir Walikota Kediri
2. Piala tetap
3. Uang Pembinaan Total Rp. 11.000.000,-
Biaya Pendaftaran :
1. Beregu Rp. 45.000,-
2. Perorangan RP. 25.000,-
Fasilitas Peserta :
1. Asuransi
2. Bet/Simbol
3. Piagam
Waktu dan Tempat Pendaftaran :
Tanggal : 07 s/d 23 November 2013
Pukul : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat : Dinas Budparpora Kota Kediri (Jl. KDP. Slamet No. 33 Kota Kediri [Depan ex. Polwil Kediri])
Khusus tanggal 23 November 2013 Pendaftaran dapat dilakukan di depan TMP sampai pukul 05.00 WIB (Sebelum Start)
Sumber : http://www.mykediri.com/napak-tilas-route-gerilya-jendral-soedirman-kediri-bajulan/#

Selasa, 19 November 2013

Pramuka Boltim Akan Gelar Perkemahan di Moat

TUTUYAN-Ribuan siswi yang tergabung dalam gerakan pramuka Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dipastikan akan hadir dalam perkemahan pramuka di Wisma Moaat, pada Kamis (21/11) pekan ini.

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Bolaang Mongondow Timur, Medy Lensun mengatakan kegiatan tersebut akan dihadiri seluruh anggota pramuka di gugus depan (gudep) di Boltim. "Kegiatan perkemahan ini bisa dimaskimalkan, adik-adik seluruh gudep di Boltim," kata Wakil Bupati Boltim ini, pada Senin (18/11)
Katanya, kegiatan tersebut akan dihadiri siswi sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan Sekolah Menenga Atas se Boltim akan digelar selama 3 hari.

"Seluruh sekolah yang terdata di Kwarcab SD, SMP dan SMA semuanya 67 dan yang diundang setiap gudep ada 16 peserta putra putri. Kalau hadir semua diperkirakan peserta ada 1072 orang," ungkap Medy.

Medy menjelaskan dipilihnya kawasan Danau Moaat tersebut sebagai lokasi  karena mempresantasikan alam yang sejuk dengan hutan dan danaunya. "Harus dijaga faktor keamanan. Jangan sampai peserta mandi didanau. Nanti kakak-kakak akan menjaga dipos-pos," terangnya.

Peserta akan mendapatkan banyak hal dalam perkemahan tersebut sebagai bekal dalam mempertahankan diri. Pematerinya yang akan dihadirkan adalah pembina pramuka Boltim, Dinas kesehatan, pihak kepolisian dan pengurus Kwarda Sulut.

"Ada 8 hal yang akan dipelajara selama dalam pelaksanaan perkemahan," ucapnya.

Medy mengungkapkan hampir diseluruh sekolah di Boltim sudah terbentuk pengurus pramuka. Katanya, untuk se Bolaang Mongondow Raya, Kwarcab Boltim adalaha organisasi pramuka paling aktif melaksanakan dan mengikuti kegiatan pramuka. "Boltim termasuk yang paling eksis dan aktif di Boltim. Hampir semua kegiatan dikuti. Tahun lalu ikut raimuna di Papua hanya Boltim. Bulan ini ada 3 kegiatan, pramuka di Modayag dan saka di Nuangan," ungkap Medy.

Hasilnya, Kwarda Sulut memberikan penghargaan kepadanya yakni lencana panca warsa tiga saat kegitan pramuka di Tondano beberapa waktu lalu. "Kami berharap jika Kwarda menyetujui, tahun depan upacara pramuka akbar dilaksanakan di Boltim sekaligus penyematan panca warsa 3 untuk Bupati," tuturnya.

Sumber : http://manado.tribunnews.com/2013/11/18/pramuka-boltim-akan-gelar-perkemahan-di-moat

Senin, 18 November 2013

Giat Prestasi Pramuka Penggalang dan Penegak Sawahlunto

SAWAHLUNTO – Kwartir Cabang (kwarcab) Gerakan Pramuka kota Sawahlunto menggelar kegiatan Giat Prestasi pramuka Penggalang dan Penegak, Jumat – Minggu (15-17/11), di Lapangan Batu Bagantuang Nagari Kubang Kecamatan Lembah Segar.
 
Dihadapan utusan yang  Gugus Depan (gudep) Penggalang SLTP dan Gudep Penegak SLTA kota ini, Walikota Sawahlunto berharap kepada peserta didik pramuka agar hendaknya selalu bersemangat dan terus menempa diri, serta berprilaku yang mencerminkan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.
 
"Dengan mengikuti kegiatan ini, peserta akan dapat merasakan  arti hidup dalam kebersamaan serta beregu didalam perkemahan. Sebab, tak sedikit diantara  mereka yang berlatih pramuka serta menerapkan kepramukaan dalam kehidupannya, mampu meraih sukses,”ungkapnya.
 
Untuk itu, lanjut Ali Yusuf, pemerintah kota akan terus mendukung kegiatan dan pembinaan kepramukaan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Kwarcab Tumpak Abdurrahman mengatakan bahwa mengingat kepramukaan sudah masuk ekstra kurikulum wajib di sekolah, maka kegiatan ini sangat berguna dalam menggairahkan latihan dan keterampilan peserta didik dipangkalan Gudepnya.  
 
"Kegiatan ini merupakan ajang pembelajaran. Sebab, rangkaian kegiatan ini dilakukan dalam sebuah perkemahan di alam terbuka," ujarnya.
 
Ketua Panitia Pelaksana Doni Warman menambahkan kegiatan atau lomba diperkirakan diikuti 250 pramuka penggalang dan penegak serta 25 pembina .
 
Dan selama tiga hari perkemahan ini akan digelar adalah pioneering, PBB, LCT, Tapak perkemahan dan Mubaligh.  Dari keseluruhan lomba melibatkan minimal 6 – 8 peserta, sedang utusan dari pangkalan gudep 10 putera dan 10 putri..
 
Usai membuka acara, Walikota menyempatkan diri untuk meninjau ke tapak perkemahan peserta giat prestasi ini sembari berdiskusi serta tanya jawab seputar latihan digudep ersta mengajak peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik, serta menjaga kesehatan saat berkemah.
 
Hadir dalam pembukaan kegiatan itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Marwan.  Kepala Kantor Kepegawaian Daerah Andi Rastika, Wakil Ketua Djamali dan Kabid Pemuda dan Olahraga Edwar.