Jakarta : Kementrian Kehutanan membuka kesempatan bagi Pramuka untuk menjadi wirastawan untuk mengelola sumber daya hutan non kayu, sehingga bisa mandiri dan terlepas dari pengangguran.
Generasi Muda anggota Gerakan Pramuka Saka Wanabakti yang dibentuk sebagai bagian pembinaan generasi muda, kerjasama antara Kementerian Kehutanan dan Kwartir Nasional di seluruh Indonesia sebetulnya bisa menjadi wadah untuk mengembangkan cinta kepada tanah air melalui menghijaukan kondisi lingkungan atau memperbaiki kondisi lingkungan yang rusak.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan, Indriastuti, kepada RRI di Jakarta, Rabu (26/10).
Menurut Indriastui, Pramuka bisa mengembangkan keterampilan melalui usaha di bidang hasil hutan non kayu.
Dari 558 komoditas hasil hutan non kayu, melalui gugus depan Saka Wanabakti bisa mengembangkan berbagai usaha hasil hutan non kayu, sehingga bisa mandiri, sekaligus mengurangi angka pengangguran.
"Kita mempunyai 558 komoditas hasil hutan bukan kayu yang itu bisa diajarkan kepada generasi muda dan kemudian mereka bisa memilih mana yang mereka minati untuk bisa dikembangkan menjadi suatu usaha untuk mendukung kehidupannya kelak," jelasanya.
Lebih lanjut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan, Indriastuti, mengemukakan, hasil hutan unggulan non kayu yang bisa memberikan peluang pekerjaan bagi generasi muda, antara lain bidang usaha lebah madu dan sutra alam.
Indriastuti yang juga pembina Sakawanabakti mengajak Pramuka di seluruh Indonesia untuk giat melakukan gerakan menanam, sekaligus mensukseskan kegiatan penanaman satu milyar pohon sebagai bentuk kepedulian generasi muda terhadap penyelamatan lingkungan di sekitarnya dan secara umum menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
Sumber : rri.co.id