Buku Pramuka Boyman
Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.
Tenda Dome Arei Outdoor
Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.
Aneka Produk Loreng Pramuka
Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.
Aneka Produk Logam Cor
Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri
Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card
Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.
Dokumentasi Pengiriman
Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.
Sabtu, 04 Mei 2013
Jumat, 03 Mei 2013
Kelahiran Gerakan Pramuka
KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan
menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu
mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa
jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat
banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota
perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah
Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960
tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam
ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa
dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya
penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan
supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk
mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan
supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C
Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah
melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9
Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan
kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis
malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada
harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti,
seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang
disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri
Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri
Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan
Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu
sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI
No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu
Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan
keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret
1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden
dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden
RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal
11 April 1961 tentang Panitia
Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri
Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi
dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun
1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Kelahiran
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang
saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan
pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di
Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal
20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan
Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan
menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda
Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang
dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola
Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei
adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka
memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk
pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang
dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka,
dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN
PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti
defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang
didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan
kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan
agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka
telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI
No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan
anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan
perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS)
yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan
Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan
mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas
beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang
dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam
Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah
anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu
17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara
anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil
Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen
TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX
menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua
merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh
rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota
Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta
sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang
diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan
berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota
Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan
anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan
Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang
diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku
Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian
dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh
seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf
Kamis, 02 Mei 2013
Awal Kepramukaan Di Indonesia
Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia
mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan
Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan
nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu
tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun
terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya
cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912,
yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri
serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische
Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia
adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa
S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan
nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya
"Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi
"Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi
Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij"
yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan
lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ)
didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale
Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu
tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara
Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO,
SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi,
akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI)
yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan
(JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu
Kebangsaan).
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan
Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas
agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu
Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu
Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat
Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al
Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische
Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas
Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan,
Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan
"All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa
perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan,
yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan
Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal
19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang
pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang
mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai
dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan,
dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap
dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di
dada para anggotanya.
Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat
untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai
suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi
kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera
mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29
Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat
Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan
tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI
mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang
ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena
serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus
1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan
Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa
Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot
yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di
daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,.
Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti
Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI),
Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri
tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan
kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan
bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu,
pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di
Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi
baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk
menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan
terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan
lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan
keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September
1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat
Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia,
jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu
berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari
sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-
wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta.
Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan
berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera,
sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan
Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah
bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke
Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10
Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan,
Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa
perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk
menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini
diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di
Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat
dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958,
Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan
seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan
Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar
Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar
untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa
Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo
mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya
Gerakan Pramuka.
Sumber : http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/Sejarah-Gerakan-Pramuka.pdf
foto : browland.web.id
foto : browland.web.id
Rabu, 01 Mei 2013
Biografi Lord Baden Powell of Gilwell
Baden-Powell
dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8
anak Profesor Savilian yang mengajar Geometri di Oxford. Ayahnya,
Pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia
dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace, seorang wanita yang
berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata
tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu
saya.”Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell
dianugerahi beasiswa untuk Sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya
kepada kemahiran Pramuka adalah memburu dan memasak hewan – dan
menghindari guru – di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan
terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik
dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain
drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu
dengan saudara-saudaranya.
Karir
Ketentaraan Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars
di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika
dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku
Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana
Resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya.
Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia
Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul
rama-rama, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam
lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya. Baden-Powell kemudian ditempatkan di
dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di
Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di
Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th
Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis
buku panduan ringkas bertajuk “Aids to Scouting”, ringkasan ceramah yang
dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih
perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia
melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri,
dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell
kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam
beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang
Boer menjadi Kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia
bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu
tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam
pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi
8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil
bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan
itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas
perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu
ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat
olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.Baden-Powell
melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina
pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang
menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya
dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian
mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan
tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei
1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan
nasional.
Setelah
mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris
untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun
1903. pulang ke Inggris setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku
panduan ketentaraannya “Aids to Scouting” telah menjadi buku terlaris,
dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.Kembali dari
pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander Smith,
Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar
sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu
perkemahan di pulau Brownsea bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar
belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku “Scouting
for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.Kanak-kanak
remaja membentuk “Scout Troops” secara spontan dan Gerakan Pramuka
berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian
pada tingkat internasional. Gerakan Pramuka berkembang seiring dengan
Boys’ Brigade. Suatu pertemuan untuk semua Pramuka diadakan di Crystal
Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu
Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di
bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell
memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat
Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahwa
ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan Gerakan Pramuka. Pada
Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas
kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai
Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka
berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang
sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell,
karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari
gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia
pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu
petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan
Juliette Low).
Pramuka
Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan
Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. Perang
Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya ketika pecah Perang Dunia I
pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang.
Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang
dikatakan oleh Lord Kitchener: “dia bisa mendapatkan beberapa divisi
umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu
meneruskan usaha baik Boy Scouts.” Kabar angin menyatakan Baden-Powell
terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk
menggalakkan mitos tersebut.Baden-Powell was made a Baronet in 1922, and
was created Baron Baden-Powell, of Gilwell in the County of Essex, in
1929, Gilwell Park being the International Scout Leader training centre.
He was appointed to the Order of Merit of the British honours system in
1937, and was also awarded 28 decorations from foreign
states.Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan
bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun
1929.
Taman
Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional.
Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan
Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari
negara-negara asing. Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan
bagaimana mengucapkan namanya: Man, Nation, Maiden Please call it
Baden.Further, for Powell Rhyme it with Noël.Dibawah usaha gigihnya
pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari
sejuta Pramuka di 32 Negara; pada tahun 1939 jumlah Pramuka melebihi
3,3 juta orang.
Keluarga
Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan
(yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya
kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:• Peter, kemudian 2nd Baron
Baden-Powell (1913-1962)• Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)• Hon.
Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase
Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1
perempuan) Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan
masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia
menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal
dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit
kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah
ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya
dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya
di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal
dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari
1941.
Pada
1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan
semua Gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi
pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah
untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II. Pergerakan Pramuka dan
Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir
bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan merayakan
jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.
Sumber : http://theant-budiana.blogspot.com/2011/11/sejarah-pramuka-dunia-dan-biografi.html
Selasa, 30 April 2013
Sejarah Pramuka Dunia
Kelahiran
Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden –
Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan
William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan
Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan
gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang
mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara
Boer.
Ketika
itu, pasukannya kalah besar di bandingkan tentara Boer. Untuk
mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi
tentara sukarela.
Tugas
utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka
mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan
pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota
tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga
pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa
bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan,
setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar
dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari Gerakan Pramuka
Internasional.
Keberhasilan
Baden-Powell mempertahankan Kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi
pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to
Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
Pada
tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku
karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians.
Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat,
sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana
tentang suatu gerakan pemuda.Pertemuannya dengan Seton tersebut
mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan
versi baru yang diberi judul Boy’s Patrols.
Buku
tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda
ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah
perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama
seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea,
Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli
atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan
kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk
membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara
mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut. Setelah bukunya
diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses.
Baden-Powell
pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk
mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya
tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini
dikenal sebagai buku panduan Kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi
pertama.
Saat
itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk
beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa
pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell
menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka
untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka
dirikan tersebut.Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota,
Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten
untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk
sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership
Training Center).
Pada
tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi
pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to
Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan
disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover Scouts
pada tahun 1922. Perkembangan Gerakan Pramuka tak lama setelah buku
Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris
dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai
dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan
koloninya.Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama
diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang
kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah
koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk
mendirikan Gerakan Kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan
Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya
yang membentuk Gerakan Kepanduan.
Parade
Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910.
Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari
10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan
Kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman,
Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia,
dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi Kepramukaan.
Semenjak
didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia
11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah
dengan cepat.
Kebutuhan
program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan
ketertarikan para generasi muda pada saat itu, Gerakan Pramuka menambah
empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan
Gerakan Pramuka. Keempat program tersebut meliputi : Pendidikan Generasi
Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan Kepanduan Putri, dan pendidikan
kepemimpinan bagi Pembina Program untuk golongan siaga, unit Satuan
Karya, dan Penegak/Pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di
beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatan tersebut hanya berawal di
tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian
diakui dan diadopsi oleh Kwartir Nasional. Kasus serupa terjadi pada
pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan
siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat Ranting, namun belum
mendapatkan pengakuan hingga 1930 sejak awal didirikannya Gerakan
Kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka
untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel-
adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell, pada tahun 1910
ditunjuk menjadi Presiden Organiasi Kepanduan putri pertama di dunia.
Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian
berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari
kursi Presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave Baden Powell,
Istri dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil
Presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut,
kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan
pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat
tersebut.
Pada
era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama
antara unit putra dan putri untuk memberikan pendidikan
kepanduan.Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada
tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell
menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin.
Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek
lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus
Woodbadge. Akibat perang dunia 1, pendidikan woodbadge bagi para pembina
tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus
woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi
pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas.
Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain
a. Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus
b. Woodbadge
c. Scoutings Centenary • 5288 Comments/TrackbacksSumber : http://theant-budiana.blogspot.com/2011/11/sejarah-pramuka-dunia-dan-biografi.html
Minggu, 28 April 2013
Pramuka Membentuk Karakter SDM
Gerakan Pramuka membentuk karakter sumber daya manusia (SDM) bangsa. Ini
dikarenakan gerakan Pramuka mengajarkan sikap kemandirian, peka
terhadap lingkungan, semangat kegotongroyongan dan persatuan kesatuan.
‘’Pramuka kini sudah diwajibkan jadi kegiatan ekstra kulikuler di sekolah. Khususnya di Siak, Pemkab mewajibkan mulai dari sekolah dasar sampai menengah atas,’’ kata Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mapicab) Pramuka Drs H Syamsuar MSi, usai melantik pengurus Kwartir Cabang 0409 gerakan Pramuka Siak masa bakti 2013-2018, Jumat (26/4) di Raja Indra Pahlawan Room Kantor Bupati Siak.
Hadi dalam kesempatan itu, ketua Kwarda 04 Provinsi Riau Septina Primawati Rusli, anggota majelis pembina daerah (Mabinda) Azaly Djohan SH, Kapolres Siak AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK, Kejari Zainul Arifin SH MH, Ketua Pengadilan Negeri Irfanuddin SH MH, Sekda Drs H Amzar, kepala dinas, badan, kantor dan anggota pengurus Kwarcab Pramukan Siak.
Menurut Syamsuar, gerakan Pramuka selalu mengikuti perkembangan zaman. Gerakan yang memotivasi ini membentuk budi pekerti luhur. Banyak hal-hal yang diterapkan yang tak dapat pada pendidikan formal.
Tentunya dalam melakukan gerakan ini, andil pengurus memiliki peranan penting, terutama dalam memanaja organisasi. ‘’Keberlangsungan maju mundurnya organisasi terletak pada pengurus,’’ kata dia.
Dalam hal ini, Syamsuar yang juga Bupati Siak ini menitipkan harapan besar bagi pengurus untuk dapat memajukan gerakan Pramuka di Siak, sehingga jadi percontohan kabupaten/kota di Riau.
Ketua Kwarda 04 Pramuka Provinsi Riau Septina Primawati Rusli menambahkan, gerakan Pramuka ini dapat dukungan kongkret dalam pemuatan kurikulum, di mana Pramuka merupakan kegiatan wajib dalam ekstra kurikuler di sekolah. ‘’Pramuka membentuk karakter yang sisitematik dan kelanjutan dalam pendidikan,’’ ujar dia. Maka dari itu kegigihan, semangat belajar tak hanya cukup dari sekolah formal, tapi harus ditunjang dengan non formal.
Ketua Kwartir Cabang 0409 Drs Alfedri MSi menambahkan, pelantikan pengurus ini jadi catatan tersendiri dalam momentum perjalan Pramuka di Siak. Apalagi, Agustus mendatang ada agenda besar di mana Siak sebagai tuan rumah apel besar dan Pramuka penggalang se-Riau.
Perlu diketahui, saat ini telah disiapkan tempat bumi perkemahan yang dijadikan tempat untuk aktivitas Pramuka. Bahkan pengurus dan juga Pemkab telah berencana menyepakti melakukan perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) bersama anak-anak sekolah.
Karena itu, pengurus berkomitmen dan bangkit melakukan membina anak-anak, karena Pramuka menjawab degradasi moral. ‘’Pramuka Siak jadi terdepan,’’ tegas Wakil Bupati Siak ini.
‘’Pramuka kini sudah diwajibkan jadi kegiatan ekstra kulikuler di sekolah. Khususnya di Siak, Pemkab mewajibkan mulai dari sekolah dasar sampai menengah atas,’’ kata Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mapicab) Pramuka Drs H Syamsuar MSi, usai melantik pengurus Kwartir Cabang 0409 gerakan Pramuka Siak masa bakti 2013-2018, Jumat (26/4) di Raja Indra Pahlawan Room Kantor Bupati Siak.
Hadi dalam kesempatan itu, ketua Kwarda 04 Provinsi Riau Septina Primawati Rusli, anggota majelis pembina daerah (Mabinda) Azaly Djohan SH, Kapolres Siak AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK, Kejari Zainul Arifin SH MH, Ketua Pengadilan Negeri Irfanuddin SH MH, Sekda Drs H Amzar, kepala dinas, badan, kantor dan anggota pengurus Kwarcab Pramukan Siak.
Menurut Syamsuar, gerakan Pramuka selalu mengikuti perkembangan zaman. Gerakan yang memotivasi ini membentuk budi pekerti luhur. Banyak hal-hal yang diterapkan yang tak dapat pada pendidikan formal.
Tentunya dalam melakukan gerakan ini, andil pengurus memiliki peranan penting, terutama dalam memanaja organisasi. ‘’Keberlangsungan maju mundurnya organisasi terletak pada pengurus,’’ kata dia.
Dalam hal ini, Syamsuar yang juga Bupati Siak ini menitipkan harapan besar bagi pengurus untuk dapat memajukan gerakan Pramuka di Siak, sehingga jadi percontohan kabupaten/kota di Riau.
Ketua Kwarda 04 Pramuka Provinsi Riau Septina Primawati Rusli menambahkan, gerakan Pramuka ini dapat dukungan kongkret dalam pemuatan kurikulum, di mana Pramuka merupakan kegiatan wajib dalam ekstra kurikuler di sekolah. ‘’Pramuka membentuk karakter yang sisitematik dan kelanjutan dalam pendidikan,’’ ujar dia. Maka dari itu kegigihan, semangat belajar tak hanya cukup dari sekolah formal, tapi harus ditunjang dengan non formal.
Ketua Kwartir Cabang 0409 Drs Alfedri MSi menambahkan, pelantikan pengurus ini jadi catatan tersendiri dalam momentum perjalan Pramuka di Siak. Apalagi, Agustus mendatang ada agenda besar di mana Siak sebagai tuan rumah apel besar dan Pramuka penggalang se-Riau.
Perlu diketahui, saat ini telah disiapkan tempat bumi perkemahan yang dijadikan tempat untuk aktivitas Pramuka. Bahkan pengurus dan juga Pemkab telah berencana menyepakti melakukan perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) bersama anak-anak sekolah.
Karena itu, pengurus berkomitmen dan bangkit melakukan membina anak-anak, karena Pramuka menjawab degradasi moral. ‘’Pramuka Siak jadi terdepan,’’ tegas Wakil Bupati Siak ini.
Sumber : riaupos.co
Jumat, 26 April 2013
Penegak Kreasi V Se-Korwil Madiun 2013
"PENEGAK KREASI V"
Lomba Pramuka Penegak Korwil Madiun 2013
Nama dan Tema Kegiatan
Nama : Penegak Kreasi V
Se-Korwil Madiun 2013
Tema : You Will be as Big as
You Think
Pelaksanaan Kegiatan
Hari :
Jumat s.d Minggu
Tanggal :
17 s.d 19 Mei 2013
Tempat :
Lapangan SMKN 2 Jiwan, belakang Kwarcab Kab. Madiun
Jalan Raya Madiun – Solo, Kec. Jiwan, Kab.
Madiun
Pendaftaran
Pendaftaran dapat
dilakukan pada :
Tanggal :
9 s.d 26 April 2013
Waktu : Pukul 08.00 s.d 17.00
WIB
Tempat :
Sanggar Bhakti Racana Pangeran Timoer – Retno Djumilah
Kampus I , Lantai 1 bagian barat IKIP PGRI
MADIUN
Jalan Setiabudi No 85 Madiun
Technical Meeting
Hari, Tanggal : Jumat, 26 April 2013
Waktu : 13.30 – Selesai
Drees Code : Seragam Pramuka
Ketentuan :
Setiap pangkalan diwakili Oleh 2 Orang
Tempat :
Ruang Pertemuan 1, Kampus 1, Lantai 2 IKIP PGRI Madiun
Jalan Setiabudi No 85 Madiun
Syarat dan Ketentuan
1.
Setiap
sangga terdiri dari 6 Anggota
2.
Setiap
sangga dapat mengirimkan maksimal 2 Anggota CST
3.
Setiap
pangkalan / kontingen dapat mengirimkan 1 Pembina Pendamping
4.
Setiap
pangkalan / kontingen maksimal mengirimkan 4 sangga
5.
Peserta
merupakan anggota aktif Pramuka Penegak di Gudep
6.
Menyerahkan
Surat Tugas dari Pangkalan / kontingen
7.
Menyerahkan
fotokopi KTA / KTS
8.
Mengisi
formulir pendaftaran (peserta, CST, Pembina Pendamping)
9.
Menyerahkan
pas foto ukuran 3x4 3 lembar ( Peserta background merah, CST background biru )
10. Membayar biaya pendaftaran Rp 125.000,00 /
Sangga
11. Sanggup Mentaati Segala Ketentuan, Peraturan
dan Keputusan Penyelenggara Kegiatan Penegak Kreasi V se- Korwil Madiun 2013
Tropi Kejuaraan
1.
Juara
Bergilir Ka.POLRES Madiun kota
2.
Juara
Bergilir Racana Pangeran Timoer
3.
Juara
Bergilir Racana Retno Djumilah
4.
Juara
1 Sangga Putra, Piagam Penghargaan, Uang Pembinaan Rp250.000,00
5.
Juara
1 Sangga Putri, Piagam Penghargaan, Uang Pembinaan Rp250.000,00
6.
Juara
2 Sangga Putra, Piagam Penghargaan, Uang Pembinaan Rp200.000,00
7.
Juara
2 Sangga Putri, Piagam Penghargaan, Uang Pembinaan Rp200.000,00
8.
Juara
3 Sangga Putra, Piagam Penghargaan, Uang Pembinaan Rp150.000,00
9.
Juara
3 Sangga Putri, Piagam Penghargaan, Uang Pembinaan Rp150.000,00
Fasilitas
1.
ID
Card peserta
2.
Sertifikat
( Peserta, CST, Pembina Pendamping )
3.
Tiska
Penegak Kreasi V tahun 2013
4.
Sticker
Penegak Kreasi V tahun 2013
Contac Person
Ari Nur
W : 085 745 801 860
Nining
S W : 085 735 088 573
Dwi
Hendrawati : 085 754 456 444
Kamis, 25 April 2013
Jual Senter Police Murah
Stok baru dari Kedai Pramuka ScoutAddict yaitu Baboolyy Senter Police 1200.
Senter dengan kekuatan 1200 Watt ini bisa di zoom in dan zoom out sesuai kebutuhan di lapangan pada saat dibutuhkan
Stok dan pemesanan sms 0812 1774 6083
Produk dan harga lihat disini http://scoutaddictindo.blogspot.com/2013/04/lampu.html
Selasa, 23 April 2013
Kwarcab Padangpanjang Sosialisasikan UU Pramuka
PADANGPANJANG - Salah satu penyebab melemahnya peran Pramuka sebagai
kepanduan saat ini adalah minimnya aktifitas Pramuka di sekolah. Hal itu
berpengaruh pada melemahnya posisi Pramuka dan berkurangnya
kemandirian.
Kondisi itu juga dialami gerakan Pramuka di Kota Padangpanjang beberapa waktu lalu. Namun, dengan berbagai upaya dan menggiatkan kegiatan Pramuka di semua sekolah, Gerakan Pramuka di Kota Padangpanjang kembali hidup.
Ketua Kwartir Cabang (KaKwarcab) Pramuka Padangpanjang, Ir. Edwin.SP mengatakan, sejak ia dilantik November tahun lalu, sudah banyak yang dilakukan dalam menghidupkan kembali semangat ke-Pramukaan. Salah satunya dengan bermusyawarah dengan semua kepala sekolah yang ada di Kota Padangpanjang.
"Kita sudah panggil semua kepala sekolah untuk merumuskan bagaimana agar Pramuka di sekolah-sekolah kembali diaktifkan. Bahkan, kepada pemerintah daerah kita sudah mengusulkan agar setiap hari Kamis, semua pegawai di lingkungan Kota Padangpanjang mengenakan seragam Pramuka," ungkap Edwin saat membuka Sosialisasi Undang-undang nomor 12 tahun 2013 tentang Gerakan Pramuka di aula Kwarcab Kota Padangpanjang Komplek Gedung Pertemuan M. Syafei, Senin (22/4).
Sosialisasi UU nomor 12 tahun 2013 tentang Gerakan Pramuka bertujuan untuk lebih memasyarakatkan UU tersebut bagi keluarga besar gerakan pramuka dan masyarakat Padangpanjang umumnya. Dengan peserta dari penegak, pandega dan pembina Pramuka se Kota Padangpanjang.
Sosialisasi tersebut merupakan program Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat yang pada pelaksanaannya bekerja sama dengan Kwarcab Gerakan Pramuka di Sumatera Barat.
Sumber : padangmedia.com
Kondisi itu juga dialami gerakan Pramuka di Kota Padangpanjang beberapa waktu lalu. Namun, dengan berbagai upaya dan menggiatkan kegiatan Pramuka di semua sekolah, Gerakan Pramuka di Kota Padangpanjang kembali hidup.
Ketua Kwartir Cabang (KaKwarcab) Pramuka Padangpanjang, Ir. Edwin.SP mengatakan, sejak ia dilantik November tahun lalu, sudah banyak yang dilakukan dalam menghidupkan kembali semangat ke-Pramukaan. Salah satunya dengan bermusyawarah dengan semua kepala sekolah yang ada di Kota Padangpanjang.
"Kita sudah panggil semua kepala sekolah untuk merumuskan bagaimana agar Pramuka di sekolah-sekolah kembali diaktifkan. Bahkan, kepada pemerintah daerah kita sudah mengusulkan agar setiap hari Kamis, semua pegawai di lingkungan Kota Padangpanjang mengenakan seragam Pramuka," ungkap Edwin saat membuka Sosialisasi Undang-undang nomor 12 tahun 2013 tentang Gerakan Pramuka di aula Kwarcab Kota Padangpanjang Komplek Gedung Pertemuan M. Syafei, Senin (22/4).
Sosialisasi UU nomor 12 tahun 2013 tentang Gerakan Pramuka bertujuan untuk lebih memasyarakatkan UU tersebut bagi keluarga besar gerakan pramuka dan masyarakat Padangpanjang umumnya. Dengan peserta dari penegak, pandega dan pembina Pramuka se Kota Padangpanjang.
Sosialisasi tersebut merupakan program Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat yang pada pelaksanaannya bekerja sama dengan Kwarcab Gerakan Pramuka di Sumatera Barat.
Sumber : padangmedia.com
Senin, 22 April 2013
Lampu - Senter - Lentera
Senter, Headlamp, Lampu tenda
Info pemesanan silahkan WA> 081217746083
Senter Swat
Harga IDR.75.000
- Panjang Senter : 15.5 cm
- Diameter Kepala Senter : 3.5 cm
- Diameter Senter : 2.8 cm
*kelengkapan seperti digambar
Headlamp 6611A
Harga Rp. 30.000
Baterai AAA sebanyak 3 buah
(tidak termasuk baterai)
Headlamp MS-2031
Harga Rp. 25.000
Baterai AA sebanyak 3 buah
(tidak termasuk baterai)
Info pemesanan silahkan WA> 081217746083
Senter Swat
Harga IDR.75.000
- Panjang Senter : 15.5 cm
- Diameter Kepala Senter : 3.5 cm
- Diameter Senter : 2.8 cm
*kelengkapan seperti digambar
Headlamp 6611A
Harga Rp. 30.000
Baterai AAA sebanyak 3 buah
(tidak termasuk baterai)
Headlamp MS-2031
Harga Rp. 25.000
Baterai AA sebanyak 3 buah
(tidak termasuk baterai)