Jakarta (ANTARA
News) - Pramuka juga berperan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan melalui kegiatan Saka Bakti Husada yang dicanangkan oleh
Kementerian Kesehatan pada Sabtu pagi (30/6/13) lalu di Pelabuhan Ratu,
Sukabumi, Jawa Barat.
Gebyar Pramuka Saka Bakti Husada Bidang
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP DAN PL) itu
dicanangkan oleh Direktur Jenderal PP dan PL Kemenkes, Prof. dr. Tjandra
Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, DTCE.
Kegiatan
pencanangan dilakukan bersama dengan kegiatan olimpiade dan perkemahan
Kwartir cabang Sukabumi, menurut Kemenkes dalam keterangan tertulisnya,
Minggu.
Dalam sambutannya, Prof. Tjandra menyebutkan terdapat 5
aspek yang dapat dilakukan para anggota Pramuka dalam Pengendalian
Penyakit, yaitu: 1) Mendapat pengetahuan yang ditandai dengan memperoleh
Syarat Kecakapan Khusus; 2) Menyebarkan pengetahuan itu kepada sesama
anggota pramuka, sehingga makin luas pramuka yang menguasainya; 3)
Menerapkan pengetahuan yang didapat dari orang tua, keluarga, lingkungan
sekitar rumah, sekolah dan lain-lain; 4) Anggota pramuka dapat secara
langsung menerapkan kegiatan kesehatan Saka Bakti Husada di lapangan;
dan 5) Pramuka dapat berperan dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
“Dalam melakukan kegiatan nyata
Saka Bakti Husada bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(PP dan PL), para anggota Pramuka dapat secara aktif menganjurkan
perokok untuk menghentikan kebiasaannya, membawa mereka yang mengalami
gejala batuk lebih dari 2 minggu ke Puskesmas. Selain itu, para anggota
Pramuka juga dapat mengingatkan para Ibu untuk membawa anak mereka ke
Posyandu, dan lain-lain," terang Prof. Tjandra.
Pada akhir
sambutannya, Prof. Tjandra menegaskan tiga alasan pentingnya
keterlibatan gerakan pramuka dalam Saka Bakti Husada bidang PP dan PL
ini, yaitu: 1) Gerakan Pramuka dengan jutaan anggota di seluruh
Indonesia sangat berperan penting untuk membantu menyelesaikan
permasalahan kesehatan; 2) Anggota pramuka sebagai generasi muda dapat
menjadi agen perubahan penting, baik untuk sesama kalangan muda, untuk
orang tua dan keluarganya dan juga untuk masyarakat secara keseluruhan;
3) Generasi muda anggota pramuka, pada masanya kelak akan menjadi
anggota dan pimpinan masyarakat.
Saat ini, sudah ada Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL)
sebagai inisiator untuk terlaksananya kegiatan di daerah. Buku pedoman
dan penetapan Syarat Kecakapan Khusus. Selanjutnya, perlu dibuat panduan
kegiatan pengorganisasian dan pelatihan bagi Pembina di lapangan,
antara KKP dan BTKL di wilayahnya.
Prof. Tjandra berharap,
meluasnya kegiatan Saka Bakti Husada bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan ke berbagai daerah sehingga Pramuka dapat lebih
menerapkan kegiatannya yang secara langsung membantu kegiatan di
lapangan dan memberi dampak langsung bagi situasi epidemiologi di
masyarakat.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/383980/pramuka-berperan-dalam-pengendalian-penyakit