Undang-undang Kepramukaan diperlukan untuk  merevitalisasi Gerakan  Pramuka agar sesuai dengan  minat anak muda zaman sekarang. Selain itu,  modul-modul tentang pramuka sudah lama, sehingga perlu diperbarui. Dan  RUU Pramuka tersebut, hingga kini tengah digodok di DPR. Demikian  ditegaskan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi  Mallarangeng di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (26/7) saat melepas  sekitar 160 anggota Pramuka yang akan mengikuti Jambore Internasional di  Amerika Serikat dan Korea Selatan seperti yang dilansir Antara.  
 Menpora mengatakan, melalui undang-undang, pramuka diharapkan  betul-betul kembali direvitalisasi dan menjadi menarik kembali serta  menjadi salah satu pilihan utama bagi para pemuda untuk  mengaktualisasikan dirinya.    
Selain itu, menurut Andi, ada persoalan di pramuka yang harus  dibenahi, yaitu pada tingkat penguatan organisasi, tampilannya supaya  lebih bagus dan lebih menarik bagi anak muda. Untuk itu diperlukan peran  aktif dai semua pihak. "Kita juga mendorong satuan-satuan tugas dan  gugus depan berbasis komunitas untuk aktif dalam kegiatan pramuka,"  katanya.    
Untuk merevitalisasi gerakan pramuka itu, menurutnya, pemerintah  akan melakukan beberapa langkah, di antaranya adalah mengadakan  pelatihan bagi para pelatih kepramukaan. Di mana pelatih itu akan  diterjunkan ke tiap gugus depan yang saat ini berjumlah 270 ribu di  seluruh Indonesia.    
Dalam kesempatan melepas anggota Pramuka ke Jambore Internasional  di Amerika dan Korsel, Menpora berharap Pramuka yang mewakili Indonesia  dapat memberikan kemampuan dan usaha terbaik. "Karena saya yakin,  Pramuka Indonesia tidak kalah dengan Pramuka dan pandu-pandu dari negara  lain. Selamat untuk yang pergi Jambore. Insya Allah Pramuka Indonesia  semakin jaya dengan prinsip Satu Pramuka untuk Satu Merah Putih,"  ujarnya.    
Andi menambahkan, karakter Pramuka Indonesia yang disiplin, ramah  dan terampil serta kuat tetap dipertahankan. "Kita  berharap Pramuka  menjadi wahana atau pilihan utama orang muda Indonesia untuk  mengaktualisasi dirinya. Bagaimana Pramuka Indonesia menjadi role model  bagi orang-orang muda Indonesia," katanya.    
Menurutnya, sejak tahun ini, Kemenpora telah memberikan dukungan  untuk pengembangan Pramuka Indonesia. Dan dalam kegiatan kali ini,  pihaknya juga membiayai keberangkatan 18 peserta Pramuka dalam ajang  Jambore di Amerika Serikat dan Korea Selatan.    
Namun demikian, menurut Andi, tantangan yang berat saat ini adalah  bagaimana membuat Gugus Depan yang jumlahnya mencapai 275 ribu agar  tetap berada di garis depan pembentukan generasi depan.   
Untuk itu, menurutnya perbaikan Pramuka ke depan tidak sekadar  memperbaiki sarana dan prasarana bagi Pramuka, akan tetapi yang paling  penting adalah melakukan upaya revitalisasi Pramuka, yaitu bagaimana  Gudep mempunyai aktivitas, modul-modul, membuat Pramuka menjadi diminati  anak muda. "Bagaimana melibatkan orang tua dalam pramuka termasuk  anak-anak muda berbasis komunitas untuk aktif di dalam Pramuka," jelas  Menpora.
Sumber Berita: http://www.harian-globa, 
Kwarnas