Kupang - Wagub NTT, Esthon Foenay ketika membuka Kursus Mahir Dasar dan Kursus Mahir Lanjutan Pembina Pramuka sedaratan Timor, Sumba, Sabu Rote di aula UPT PPNFI NTT Senin (28/5) mengemukakan, gerakan Pramuka bisa menjadi lokomotif atau penggerak pendidikan karakter bangsa Indonesia.
“ Dalam lagu Indonesia Raya ada bait yang berbunyi bangunlah badannya – bangunlah jiwanya, sehingga Pramuka diharapan bisa menjadi lokomotif pendidikan karakter demi pembangunan berkelanjutan di Indonesia”, Ungkap Ketua harian pembimbing daerah gerakan atau ketua Mabida Pramuka NTT ini.
Esthon menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kursus bagi Pembina yang bisa bermanfaat bagi para Pembina sehingga terjadi peningkatan kualitas para Pembina yang tentunya akan berdampak pada pembinaan peserta didik.
Ia berharap peserta memanfaat kesempatan tersebut untuk menempah diri sebab dari 33 provinsi hanya 17 provinsi yang dapat alokasi dana sebesar 930 juta rupiah untuk menyelenggarakan kursus bagi Pembina termasuk NTT.
Ketua panitia kursus, Sinun Petrus Manuk menjelaskan, tujuan KMD dan KML adalah memberikan bekal pengetahuan praktis bagi Pembina pramuka dari tingkat siaga, tingkat penggalang, penegak dan pandega.
Piet Manuk menyebutkan, Kursus Pembina Pramuka se-NTT ini diselenggarakan sebanyak 5 tahap pada 5 kwartir cabang dengan peserta 389 orang dari rencana semula 372 orang.
“ Kelima tahapan kursus ini yakni di Kota Kupang, Belu, Lembata dan Sikka dengan peserta dan jadwalnya bervariasi”, ujar Sekretaris Kwarda Pramuka NTT ini.
Pembukaan kursus itu diikuti ketua Kwarda Pramuka NTT, Lusia Adinda Lebu Raya, para wakil ketua dan sejumlah anggota pramuka Kota Kupang.
Sumber : trillolok.com
Sumber : trillolok.com