JAKARTA – Anggota pramuka di seluruh Tanah Air diharapkan ke depan bisa terlibat aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana alam. Sebelum terlibat,mereka akan dibekali dengan pelatihan berbasis masyarakat.
Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Marsekal Madya TNI Eris Herryanto menuturkan, training of trainer (TOT) digelar agar selanjutnya bekal pelatihan yang diperoleh peserta dapat disalurkan ke seluruh anggota pramuka di Indonesia. ”Sehingga mereka bisa secepatnya diterjunkan dalam penanggulangan bencana alam,”ujarnya usai membuka TOT di Jakarta kemarin.
Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Marsekal Madya TNI Eris Herryanto menuturkan, training of trainer (TOT) digelar agar selanjutnya bekal pelatihan yang diperoleh peserta dapat disalurkan ke seluruh anggota pramuka di Indonesia. ”Sehingga mereka bisa secepatnya diterjunkan dalam penanggulangan bencana alam,”ujarnya usai membuka TOT di Jakarta kemarin.
Modul penanggulangan bencana yang akan dipakai dalam TOT sudah dibentuk sejak 2009 dan selesai pada 2010. Proses pembuatannya melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Masyarakat Peduli Bencana Indonesia, dan Gerakan Pramuka. Melalui TOT yang berbasis komunitas ini, anggota pramuka diharapkan bisa menjadi fasilitator dan motivator dalam penanggulangan bencana, sehingga berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana menyikapi situasi bencana.
Selain itu, risiko yang dimunculkan dari peristiwa bencana tersebut dapat ditekan. Sekjen Kemhan itu juga berharap, selain jajaran kwartir mampu mengimplementasikan ilmu TOT di lapangan, mereka juga perlu menjalin kemitraan dengan departemen, instansi, badan, ataupun LSM yang konsisten pada bidang penanggulangan bencana alam.
Sumber :seputar-indonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar