SAMARINDA - Pramuka ditetapkan sebagai extra kurikuler wajib di setiap
jenjang sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang ada di Kaltim. Hal itu
dikarenakan, Gerakan Pramuka penting untuk peningkatan kreativitas siswa
di sekolah.
"Kenapa dikatakan penting, karena pramuka mengajarkan kreativitas untuk siswa yang ada di sekolah. Banyak ilmu yang didapatkan dari gerakan pramuka di sekolah,” ucap Ketua Kwartir Daerah (KWARDA) Gerakan Pramuka Kaltim Hatta Zainal pada kegiatan Outbound di Lembah Hijau Tanah Merah Samarinda, Minggu (6/4).
Menurutnya, Gerakan Pramuka tentunya tidak hanya menekankan ketetapan wajib yang harus dilaksanakan. Melainkan juga bagaimana bersungguh-sungguh menggalakkan pendidikan kepramukaan di sekolah. Kegiatan kepramukaan harus lebih inovasi dalam melaksanan kegiatan sehingga tidak sepi peminatnya.
Gerakan kepanduan ini diarapkan juga merubah pola pikir siswa agar lebih kreatif melihat kondisi kehidupan. Penyalahgunaan obat terlarang diharapkan bisa diatasi. Karena Pramuka mengajarkan kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spritual.
“Sekolah yang belum menerapkan kurikulum baru itu juga bisa menjadikan pramuka sebagai ekskul wajibnya. Pramuka diwajibkan karena sejalan dengan program pendidikan karakter yang kini sedang digalakkan,” tambah Hatta.
Pramuka merupakan gerakan pendidikan karena anggotanya mendapat pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan yang dimaksud pengembangan karakter, pengembangan sikap dan tingkah laku. Dalam pramuka, siswa bisa mengembangkan diri, belajar bersosialisasi hingga mencintai alam.
Dalam kesempatan itu, Hatta mengucapkan terimakasih kepada Gubernur kaltim atas dukungan terhadap gerakan Pramuka di lingkungan SKPD dengan membentuk Sembilan satuan karya. Satuan karya ini sifatnya mengkordinasikan satuan karya yang ada di tingkat cabang,
“Dengan adanya Satuan karya di setiap SKPD dapat membatu gerakan pramuka yang ada di Kaltim,” katanya.
"Kenapa dikatakan penting, karena pramuka mengajarkan kreativitas untuk siswa yang ada di sekolah. Banyak ilmu yang didapatkan dari gerakan pramuka di sekolah,” ucap Ketua Kwartir Daerah (KWARDA) Gerakan Pramuka Kaltim Hatta Zainal pada kegiatan Outbound di Lembah Hijau Tanah Merah Samarinda, Minggu (6/4).
Menurutnya, Gerakan Pramuka tentunya tidak hanya menekankan ketetapan wajib yang harus dilaksanakan. Melainkan juga bagaimana bersungguh-sungguh menggalakkan pendidikan kepramukaan di sekolah. Kegiatan kepramukaan harus lebih inovasi dalam melaksanan kegiatan sehingga tidak sepi peminatnya.
Gerakan kepanduan ini diarapkan juga merubah pola pikir siswa agar lebih kreatif melihat kondisi kehidupan. Penyalahgunaan obat terlarang diharapkan bisa diatasi. Karena Pramuka mengajarkan kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spritual.
“Sekolah yang belum menerapkan kurikulum baru itu juga bisa menjadikan pramuka sebagai ekskul wajibnya. Pramuka diwajibkan karena sejalan dengan program pendidikan karakter yang kini sedang digalakkan,” tambah Hatta.
Pramuka merupakan gerakan pendidikan karena anggotanya mendapat pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan yang dimaksud pengembangan karakter, pengembangan sikap dan tingkah laku. Dalam pramuka, siswa bisa mengembangkan diri, belajar bersosialisasi hingga mencintai alam.
Dalam kesempatan itu, Hatta mengucapkan terimakasih kepada Gubernur kaltim atas dukungan terhadap gerakan Pramuka di lingkungan SKPD dengan membentuk Sembilan satuan karya. Satuan karya ini sifatnya mengkordinasikan satuan karya yang ada di tingkat cabang,
“Dengan adanya Satuan karya di setiap SKPD dapat membatu gerakan pramuka yang ada di Kaltim,” katanya.
Sumber : http://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita-gerakan-pramuka-ajarkan-kreativitas-siswa.html