Siapa bilang pramuka hanya boleh tahu sawah dan ladang serta alam bebas?
Anggapan itu disanggah oleh kasepuhan dari Kwarcab Tasikmalaya; Eri Kustiaman. Pernyataan ini juga diiyakan oleh Rina Herlina selaku ketua pelaksana Gema Ramdhan 1431 H yang saya temui disela kesibukannya sebagai playmaker acara. Dalam yang bertajuk “Menggali potensi, meniti prestasi, menggapai ridho ilahi”, Rina menyebutkan bahwa Pramuka harus aktif dan berperan serta, juga harus bisa menjaga jati dirinya, bukan hanya sekedar dikenal bahwa pramuka itu tempatnya di alam bebas. Kami juga ingin menunjukkan pada masyarakat umum bahwasanya Pramuka itu sosok yang religius, aktif sesuai dengan Dasa Dharma Pramuka. Dan juga punya banyak potensi di bebagai bidang tentuya.
Acara ini dibagi menjadi beberapa golongan. Untuk lomba mewarnai diikuti oleh siaga SD. Bercerita Sejarah Nabi (BSN) diikuti saga dan penggalang Sekolah Dasar (SD). Untuk fashion show, diikuti peserta dari golongan penggalang SD, SMP, penegak dan pandega. Untuk lomba baca sajak sunda diikuti oleh Penggalang SMP, Penegak dan Pandega. Kegiatan ini diakhiri oleh Lomba lagu Islami dan Nasyid.
Alhamdulillah, untuk peserta tahun ini cukup meningkat. Dari SD ada kurang lebih 30 Sekolah DasarSMP 20, dan Perguruan tinggi yang aktif ada 2 perwakilan. Kurang lebih totalnya ada 900 orang.
Ada hal menarik disini. Beberapa tahun ke belakang, kegiatan ini selalu saja belangsung di tempat yang sekiranya agak kondusif. Tapi untuk tahun ini, Kwarcab Pramuka dalam hal ini DKC Tasikmalaya sebagai penyelanggara memilih mall sebagai tempat berlangsungnya acara ini. Ditelusuri dan dijejaki, Eri Kustiaman mengatakan bahwasanya Pramuka ingin mencoba suasana baru, meskipun memang ada ketidaknyamanannya.
Begitu juga yang disampaikan Violeta Estrela dan Ihsanul. “Sebagai peserta lomba baca puisi di tempat seperti ini memang agak kurang nyaman, sebab yang namanya mall tentu saja banyak orang lalu lalang dan suara ramai disana sini. Kami jadi susah untuk konsentrasi”, begitu ucap Violeta,
Ihsan juga menambahkan, lebih nyaman dulu ketika Gema Ramadhan pusat keg atannya digelar di Gedung Kesenian Tasikmalaya (GKT). Tapi ada bagusnya juga, setiap peserta bisa dibuat sebagai pencerahan kalo sekali-sekali diadakan di pusat kota atau di keramaian. Meskipun memang benar agak terganggu dengan situasi lingkungan sekitar.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang di gelar Kwarcab pada tiap tahunnya dan sengaja di laksanakan di bulan Ramadhan. Selain untuk ajang silaturahmi seluruh anggota pramuka di seluruh kota Tasikmalaya. Semoga ke depannya, acara ini bisa terus berlanjut dan semakin mantap serta banyak menetaskan pribadi-pribadi yang mandiri.
Sumber :matapelajar.com
Anggapan itu disanggah oleh kasepuhan dari Kwarcab Tasikmalaya; Eri Kustiaman. Pernyataan ini juga diiyakan oleh Rina Herlina selaku ketua pelaksana Gema Ramdhan 1431 H yang saya temui disela kesibukannya sebagai playmaker acara. Dalam yang bertajuk “Menggali potensi, meniti prestasi, menggapai ridho ilahi”, Rina menyebutkan bahwa Pramuka harus aktif dan berperan serta, juga harus bisa menjaga jati dirinya, bukan hanya sekedar dikenal bahwa pramuka itu tempatnya di alam bebas. Kami juga ingin menunjukkan pada masyarakat umum bahwasanya Pramuka itu sosok yang religius, aktif sesuai dengan Dasa Dharma Pramuka. Dan juga punya banyak potensi di bebagai bidang tentuya.
Acara ini dibagi menjadi beberapa golongan. Untuk lomba mewarnai diikuti oleh siaga SD. Bercerita Sejarah Nabi (BSN) diikuti saga dan penggalang Sekolah Dasar (SD). Untuk fashion show, diikuti peserta dari golongan penggalang SD, SMP, penegak dan pandega. Untuk lomba baca sajak sunda diikuti oleh Penggalang SMP, Penegak dan Pandega. Kegiatan ini diakhiri oleh Lomba lagu Islami dan Nasyid.
Alhamdulillah, untuk peserta tahun ini cukup meningkat. Dari SD ada kurang lebih 30 Sekolah DasarSMP 20, dan Perguruan tinggi yang aktif ada 2 perwakilan. Kurang lebih totalnya ada 900 orang.
Ada hal menarik disini. Beberapa tahun ke belakang, kegiatan ini selalu saja belangsung di tempat yang sekiranya agak kondusif. Tapi untuk tahun ini, Kwarcab Pramuka dalam hal ini DKC Tasikmalaya sebagai penyelanggara memilih mall sebagai tempat berlangsungnya acara ini. Ditelusuri dan dijejaki, Eri Kustiaman mengatakan bahwasanya Pramuka ingin mencoba suasana baru, meskipun memang ada ketidaknyamanannya.
Begitu juga yang disampaikan Violeta Estrela dan Ihsanul. “Sebagai peserta lomba baca puisi di tempat seperti ini memang agak kurang nyaman, sebab yang namanya mall tentu saja banyak orang lalu lalang dan suara ramai disana sini. Kami jadi susah untuk konsentrasi”, begitu ucap Violeta,
Ihsan juga menambahkan, lebih nyaman dulu ketika Gema Ramadhan pusat keg atannya digelar di Gedung Kesenian Tasikmalaya (GKT). Tapi ada bagusnya juga, setiap peserta bisa dibuat sebagai pencerahan kalo sekali-sekali diadakan di pusat kota atau di keramaian. Meskipun memang benar agak terganggu dengan situasi lingkungan sekitar.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang di gelar Kwarcab pada tiap tahunnya dan sengaja di laksanakan di bulan Ramadhan. Selain untuk ajang silaturahmi seluruh anggota pramuka di seluruh kota Tasikmalaya. Semoga ke depannya, acara ini bisa terus berlanjut dan semakin mantap serta banyak menetaskan pribadi-pribadi yang mandiri.
Sumber :matapelajar.com