Jumat, 27 Agustus 2010

Wagub Jabar Buat Kartu Lebaran Lewat Jaringan Pramuka

Kartu ucapan selamat Idul Fitri Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Jawa Barat, akan diedarkan melalui jaringan gerakan Pramuka tidak menggunakan jasa Pos seperti yang dilakukan Gubernur Jabar.

"Untuk sebagian kartu ucapan selamat Idul Fitri yang mau ke saya, ngak usah pakai perangko dan Pos deh, saya kirim pakai jaringan Pramuka, di titipkan di kwarcab-kwarcab, kan kita berhemat," kata Wagub Provinsi Jabar, Dede Yusuf, di Gedung Sate Bandung, kepada para wartawan, Rabu (25/08/2010).

Untuk kartu ucapan Selamat Lebaran tersebut, Wagub Jabar mendapatkan jatah sebanyak 10.000 lembar.

"Selama itu dikirimnya ke masyarakat ngak masalah buat saya, mau seribu monggo, dua ribu monggo, yang penting tidak digunakan untuk kepentingan dirinya sendiri," kata Dede Yusuf.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan mengirimkan kartu ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriyah kepada 350 ribu warga Jawa Barat.

Untuk mengirimkan kartu Lebaran bergambar wajah Gubernur Jabar tersebut menghabiskan ongkos kirim Rp525 juta melalui jasa PT Pos Indonesia.

Sementara itu, anggota Badan Anggaran DPRD Jawa Barat Donny Ahmad Munir menilai pengiriman kartu ucapan Lebaran yang menggunakan perangko prisma bergambar wajah Gubernur Jawa Barat itu di luar kebiasaan.

"Pengiriman kartu Lebaran dari Gubernur kepada pejabat pemerintah hingga tingkat RW ini merupakan di luar kebiasaan, karena gubernur-gubernur sebelumnya belum pernah melakukan ini," kata Donny.

Selain itu, anggaran pengiriman kartu ucapan selamat Lebaran dari Gubernur Jawa Barat yang menghabiskan dana hingga Rp525 juta tidak dibahas dalam Badan Anggaran.

"Mungkin anggaran untuk pengiriman kartu ucapan selamat Lebaran dari gubernur ini dibahas di Komisi. Soalnya saya tidak tahu pembahasan anggaran tersebut," katanya.

Menurutnya, secara politis pengiriman kartu Lebaran sah-sah saja, apalagi jika anggarannya sudah disahkan.

"Saya belum melihat kartunya. Tapi, jika ucapan selamat melalui kartu Lebaran tersebut hanya mencantumkan nama gubernur tanpa wakilnya maka sangat disayangkan. Alangkah lebih baik gubernur mengatasnamakan pemerintah, yang di dalam kartunya ada lambang Pemprov berserta foto gubernur dan wagubnya," terang Doni.

Pihaknya juga tidak mengelak jika pembagian kartu Lebaran tersebut ada kepentingan politisnya, seperti untuk popularitas.

Sumber : berita8.com

0 komentar:

Posting Komentar