Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Senin, 01 November 2010

Lomba Ketangkasan Pramuka 2010

Lomba ketangkasan pramuka yang digelar Korem 101 Antasari resmi ditutup Danrem 101 Antasari, kemarin (31/10). Upacara penutupan tersebut berlangsung tertib di halaman Korem 101 Antasari. Suasana tegang pun menghiasi ratusan peserta yang mengikuti kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT TNI yang ke-65 dan HUT Pramuka yang ke-46 itu. Sebab, setelah upacara penutupan, panitia mengumumkan para pemenang dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan sejak hari Sabtu (30/1) itu.

Kwarda Riau Lapor Polisi

Pencabutan atribut bendera pramuka oleh Satpol PP Pekanbaru memancing kemarahan para pengurus Kwartir Pramuka Riau. Alhasil, para pamong pemerintah ini pun akhirnya dilaporkan ke polisi, dengan tuduhan pelecehan terhadap organisasi pramuka.

Wakil Ketua Kwarda Pramuka Riau Bidang Organisasi, Hendro Ekuarso meminta aparat kepolisian menindak oknum Satpol PP Kota Pekanbaru, karena telah melecehkan organisasi Pramuka. Sebab, pencabutan itu dilakukan saat digelar Rapat Kerja Gerakan Pramuka Riau 30 Oktober lalu.

Dia menilai, sikap arogansi personil Satpol PP Pekanbaru yang mencopot seluruh atribut bendera Pramuka, tanpa alasan yang jelas. Padahal, gerakan Pramuka yang saat ini tengah gencar digalakkan Pemerintah Provinsi Riau dan Kwarda Pramuka ternyata disalah artikan oleh Satpol PP Pekanbaru yang dinilai arogan.

Dijelaskan Hendro, kejadian ini bermula ketika pihaknya melihat beberapa bendera pramuka yang dipasang di dua lokasi yakni jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan Hotel Anom dan di jalan Paus (Patimura, red) Rumbai hilang tiba-tiba.

"Setelah kami melakukan pengecekan kelapangan ternyata kami dan beberapa pihak yang melihat bendera itu dicopot oleh Satpol PP, setelah kami tanya kenapa bendera pramuka itu dicopot, katanya terpasang dijalur hijau, sementara kami memasang dipinggir jalan. Begitu pula dengan bendera kami dijalan Paus Rumbai, apakah itu jalur hijau, juga, tidak kan, itu bukan jalan protokol, jadi ini Satpol PP Pekanbaru itu mengada-ngada saja," ketusnya.

Tindakan Satpol PP dinilai Hendro sudah sangat dipolitisir, mengingat ketua Kwarda Pramuka Riau, Septina Primawati Rusli merupakan kandidat yang akan maju dalam pemilukada Kota Pekanbaru tahun 2011 mendatang.

"Dibendera itu tidak ada sedikitpun gambar Septina, tidak ada sedikitpun kata-kata kampanye ataupun nama buk Septina, jadi ini murni kegiatan kwarda Pramuka Riau. Untuk itu kami sangat menyangkan kejadian yang beraroma politik seperti ini," ungkapnya

Hendro melihat, pencabutan bendera pramuka ini peristiwa yang aneh. Karena selama ini juga banyak bendera partai politik di jalan protokol namun tidak ditertibkan satpol PP.

Untuk itu, Hendro mengaku sudah melaporkan instansi satpol PP Pekanbaru kepada pihak yang berwajib untuk ditindak sesuai hukum yang berlaku. "Kami sudah lapor Poltabes Pekanbaru, biar polisi yang memprosesnya secara hukum, apa motif perbuatan oknum satpol PP Pekanbaru ini," ujar Hendro.

Sumber : Metro Riau

Diklatsar Saka Wana Bakti Jabar

Sebanyak 150 anggota pramuka tergabung dalam saka wanabakti se Jawa Barat dan Banten, Minggu (31/10) mengikuti kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Dewan Saka Wana Bakti tingkat Jabar 2010 di Aula Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Cibodas, Desa Cimacan, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur.

Kegiatan diklatsar Forum Komunikasi Dewan Saka Wana Bakti (FKDSB) Jabar tersebut sudah berjalan sejak Rabu (27/10) hingga Minggu (31/10).

Kegiatan tersebut diisi penyampaian materi dari berbagai nara sumber, di antaranya motivation building, managemen organisasi, managemen administrasi satuan, konservasi tanah dan air, pengelolaan lingkungan dan sampah.

Selain itu pada hari terakhir, Minggu (31/10) menghadirkan nara sumber Pemimpin Umum/Direktur Utama Harian Pikiran Rakyat, H. Syafik Umar menyampaikan materi bertajuk "Membangun jaringan informasi, berita sebagai urat nadi jurnalistik".

Sumber : Pikiran Rakyat

Kamis, 28 Oktober 2010

Modifikasi Batik Seragam Pramuka

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng punya ide dan inisiatif untuk membuat seragam pramuka jadi lebih gaul. Menteri kelahiran Makassar, Sulsel, 14 Maret 1963, itu ingin model dan motif seragam pramuka tidak monoton serbacokelat.

Doktor ilmu politik lulusan Northern Illinois University, AS, tersebut mengusulkan modifikasi batik untuk seragam pramuka. "Anda lihat apa yang saya pakai sekarang. Pakai batik dengan ini juga bisa," kata Andi sambil memegang kacu atau dasi khas pramuka berwarna merah putih yang melingkar di lehernya.

Andi yang baru saja menghadiri sidang paripurna pengesahan RUU Gerakan Pramuka di Gedung DPR, Jakarta, Selasa lalu (26/10), itu menegaskan bahwa seragam pramuka harus fleksibel. Modelnya harus beragam agar lebih menarik. "Sekarang ini boleh dong pakai batik, lalu pakai ini (kacu pramuka, Red). Yang penting, orang melihat ini pramuka," ujar suami Vitri Cahyaningsih itu lantas tersenyum.

Menurut bapak tiga anak tersebut, saat ini gerakan pramuka menurun dan dianggap jadul. Karena itu, perlu revitalisasi agar gerakan pramuka kembali menjadi salah satu pilihan aktivitas bagi remaja dan anak muda. Salah satunya adalah memberikan payung hukum kuat berupa undang-undang.

Sumber : JPPN

Kirim Tanda DKA ke Serang


Terima kasih kepada Kak Babay dari Cikopok-Serang yang telah memesan Tanda Dewan Kerja Ambalan. Semoga ambalannya semakin maju dan berkembang. Kami tunggu pemesanan selanjutnya

Komunitas Boleh Bentuk Gudep Pramuka

JAKARTA - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menjelaskan, Undang-Undang Gerakan Pramuka memberi ruang yang luas bagi masyarakat untuk terlibat dalam pendidikan kepramukaan. "Mereka dapat membentuk gugus depan Pramuka berbasis komunitas, selain gugus depan berbasis sekolah," kata Andi setelah menghadiri Sidang Paripurna DPR yang mengesahkan undang-undang itu kemarin. Seluruh fraksi sepakat menyetujui Rancangan Undang-Undang Gerakan Pramuka menjadi undang-undang.

Hizbul Wathan dan Pandu Keadilan, ujar Andi Mallarangeng, berhak mendirikan gugus depan. Hizbul Wathan-organisasi kepanduan milik Muhammadiyah sebelum tahun 1961-hidup kembali di awal Reformasi. Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera membentuk Pandu Keadilan. Menurut Andi, kedua organisasi itu dapat membentuk satuan komunitas di tingkat kwartir dan mengadakan kegiatan tersendiri. Pasal

22 Undang-Undang Gerakan Pramuka menjelaskan gugus depan (gudep) berbasis komunitas meliputi komunitas kewilayahan, agama, profesi, organisasi kemasyarakatan, dan lainnya.

Ketua Komisi Pendidikan DPR Mahyuddin memaparkan, undang-undang ini disusun untuk menghidupkan kembali semangat dan perjuangan yang dijiwai nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan, katanya, harus bersifat.mandiri, sukarela, dan non-politis dengan semangat Bhinneka TAinggal Ika. Undang-undang ini juga mengatur hak dan kewajiban orang tua dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar mengajak Hizbul Wathan dan Pandu Keadilan bahu-membahu mendidik generasi muda agar memiliki karakter yang sesuai dengan nilai Pancasila menghadapi era globalisasi. "Kini saatnya menyingkir-kan kepentingan individu dan kelompok," kata Azrul setelah menghadiri Sidang Paripurna DPR kemarin.

Menurut Azrul, selama ini pihaknya terbuka terhadap aspirasi lembaga dan kelompok masyarakat membentuk gugus depan Pramuka. Sekolah-sekolah Muhammadiyah misalnya, sejak 1980-an mendirikan gugus depan. Begitu juga pondok pesantren seperti Gontor dan Darunnajah.i Lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Sekolah Islam Terpadu juga memiliki gudep.

Sumber : Bataviase

Rabu, 27 Oktober 2010

Charly ST 12 Ciptakan Lagu Untuk Pramuka

Setelah resmi ditunjuk jadi Duta Pramuka Jabar, Charly ST 12 menghibahkan lagu khusus yang didedikasikan untuk pramuka. Lagu tersebut berjulul 'Jangan Takut Jadi Indonesia'.

Ia pun menyerahkan sepenuhnya lagu tersebut untuk dijadikan RBT atau nada sambung pribadi. Hal itu seperti keinginan yang diutarakan Ketua Kwarda Pramuka Jabar Dede Yusuf.

"Saya buatkan satu lagu berjudul 'Jangan Takut Jadi Indonesia'. Mudah mudahan bermanfaat," ujar Charly dalam pelantikannya sebagai Duta Pramuka Jabar, di Kantor Kwarda Jabar, Jalan Cikutra, Selasa (26/10/2010).

Dijelaskannya, lagu tersebut berisi ajakan kepada masyarakat, khususnya pramuka, agar jangan takut menjadi Indonesia. "Memang kenapa harus takut menjadi indonesia, apalagi kita pramuka," katanya.

Ia mengaku tidak memikirkan masalah royalti. Yang jelas, ia ingin memberikan lagu tersebut untuk pramuka. "Kalau mau seperti itu, dijadikan RBT, silahkan kalau untuk generasi bangsa," jelasnya.

Dede Yusuf menyatakan pihaknya berniat menjadikan lagu ciptaan Charly sebagai RBT. Di mana, keuntungan dari penjualan RBT itu akan didonasikan untuk kegiatan kepramukaan.

"Mudah-mudahan akhir tahun bisa direalisasikan. Selain Charly, kita sadah ada 6 band yang sudah menyumbangkan lagunya. Semuanya berisi lagu yang didedikasikan untuk pramuka," jelasnya.

Menurut Dede, pengangkatan Charly merupakan sebuah inovasi di bidang pramuka pasca RUU Pramuka disahkan menjadi UU Pramuka siang tadi. "Ini upaya untuk merangkul generasi muda di bidang pramuka," tuturnya.

Sumber : Detik

Selasa, 26 Oktober 2010

Menpora Pakai Kemeja Batik dan Kacu Pramuka


Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengenakan kacu yang biasa digunakan Pramuka. Saat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI pengesahan RUU Kepramukaan.

Andi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang sempat mengejutkan pimpinan rapat, Priyo Budi Santoso, karena pakaiaan yang dipakainnya agak berbeda dengan orang pada umunya. Bukan memakai dasi tetapi kacu pramuka yang berewarna merah putih.

“Kok pakaiannya agak berbeda? Wah, kayaknya Pak Andi sudah mempersiapkan pakaiaannya,” kata Priyo mengomentari pakaiaan yang dikenakan Andi saat akan membacakan sambutannya mewakili presiden, Selasa (26/10/2010).

Andi pun saat akan membacakan sambutannya memberikan salam pramuka kepada seluruh anggota DPR RI yang menyetujui RUU Kepramukaan yang berada di ruang sidang paripurna, Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta.

“Salam Pramuka,” sahutnya sambil mengepalkan dan mengakat tangannya mengawali sambutannya.

Sumber : Bangka Pos

DPR Sahkan Undang-undang Gerakan Pramuka

DPR akhirnya mensahkan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Gerakan Pramuka menjadi Undang-undang. Pembahasan RUU tentang Gerakan Pramuka ini sempat menuai kontroversi lantaran diselingi dengan kunjungan kerja anggota DPR ke Afrika Selatan. “Undang-undang Gerakan Pramuka ini menjadi dasar hukum bagi semua komponen bangsa dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan," kata Ketua Komisi X DPR, Mahyuddin, dalam laporannya di sidang Paripurna DPR, Selasa (26/10).

Menurut Mahyudin, UU tentang Gerakan Pramuka ini disusun guna menghidupkan dan menggerakkan kembali semangat dan perjuangan nilai-nilai Pancasila. Mahyudin menerangkan, UU tentang Gerakan Pramuka ini mengatur beberapa substansi, diantaranya penguatan dan pengakuan terhadap organisasi gerakan pramuka dan organisasi lain penyelenggara pendidikan pramuka.

Adapun, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, menjelaskan, UU tentang Gerakan Pramuka akan menjadi dasar hukum untuk memperkuat upaya revitalisasi Gerakan Pramuka. Sejak awal, kata Andi, Pemerintah menyambut baik RUU yang merupakan usulan inisiatif DPR tersebut. “Dengan adanya Undang-undang ini, Gerakan Pramuka menjadi memiliki payung hukum,” tambah Andi.

Sumber : Republika

Senin, 25 Oktober 2010

10 Pramuka Ponorogo Pingsan Disengat Ribuan Lebah

Sebanyak 10 peserta Dewan Kerja Ranting (DKR) Cabang Slahung dilarikan dan dirawat di Ruang UGD Puskesmas Slahung, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (24/10) sore.

Pasalnya, para peserta DKR yang juga anggota pramuka itu diamuk puluhan ribu lebah (tawon gung) saat mendaki Gunung Pringgitan, Desa-Kecamatan Slahung, Ponorogo.

Badan para anggota pramuka yang tengah melaksanakan acara tahunan pendakian itu menjadi bengkak-bengkak. Sebagian besar di antara mereka pingsan, merasa mual, muntah dan pusing.

Para peserta DKR itu mengadakan kegiatan tahunan pendakian ke Gunung Pringgitan di Slahung. Acara yang diikuti 50 peserta itu menjadi tegang saat para peserta sampai di pertengahan perbukitan.

Saat diserbu lebah, puluhan peserta itu pun berusaha menyelamatkan diri. Sebagian bersembunyi di balik tebing jurang, sebagian di balik semak-semak, dan sebagian lagi di balik rimbunan pepohonan pinus.

Namun, karena banyaknya lebah yang menyerang, hampir semua peserta menjadi sasaran amukan lebah-lebah tersebut. Mereka yang kena serangan parah 15 peserta, dan yang harus menjalani perawatan sebanyak 10 orang.

Ke-10 korban adalah Cahya, 18, Jumiran, 19, Erlita, 17, Sokibun, 19, Wahyu, 17, Galuh, 17, Anis, 17, Khoirul, 18, Fuad, 18, serta Novi, 18. Kebanyakan korban yang dirawat duduk dibangku kelas 11 dan 12 SMA Negeri 1 Slahung.

Koordinator acara pendakian DKR, Abdul Haris, 25, mengatakan acara yang dimulai Minggu pagi itu merupakan acara tahunan DKR Cabang Slahung untuk melatih pendakiaan dan pengembaraan.

“Kalau peserta nggak ada yang merusak sarang lebah. Sebab, sarangnya di atas pohon pinus. Kami menduga sarangnya dirusak burung, dan lebah-lebah mengamuk ke peserta di bawahnya,” terang Haris kepada Surya, Minggu (24/10).

Tak Bisa Lari

Salah seorang korban, Novi, 18, yang tak mengenakan baju karena sekujur tubuhnya membengkak akibat diserang lebah, mengaku merasa mual dan pusing. Dia mengaku sempat pingsan sesaat setelah diamuk banyak tawon.

Hal sama diungkapkan korban lain, Anis, 17 yang mengaku tak sempat menghalau tawon-tawon itu, dan bisa melarikan diri karena terlalu banyak lebah yang menyerang.

Petugas medis Puskesmas Slahung, Suryandari, mengatakan bahwa tawon yang menyerang adalah jenis lebah gung, yakni lebah beracun tetapi tidak menyebabkan kematian.

“Kami memberikan asupan nutrisi dan infus. Juga mengadakan observasi serangan lebah itu yang menyebabkan pingsan, mual, pusing, serta tubuh membengkak,” jelasnya.

Terpisah, Kapolsek Slahung, AKP Cecep Wahyudi, mengatakan bakal memeriksa para korban bila nanti telah sembuh. Dia menegaskan, kecelakaan itu dapat dipakai pengalaman agar untuk kegiatan yang banyak tantangan harus mendapatkan pendampingan petugas.

Sumber : Kompas