Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Kamis, 28 Agustus 2014

Bandana Tunas dan Baden Powell

Kedai Atribut Perlengjapan Pramuka ScoutAddict menghadirkan aksesoris baru yaitu bandana, dengan motif sablon tunas serta motif Baden Powell. Ukuran lebih kurang 52x52cm.

Pemesanan silahkan sms 0812 1774 6083

Rabu, 27 Agustus 2014

Pembinaan Pramuka Ditingkatkan

RANAI  – Pembinaan pramuka harus ditingkatkan sebab pramuka merupakan bagian penting dalam membentuk   karakter anak bangsa  yang berfungsi sebagai komponen cadangan untuk bela bangsa dan negara bila terjadi gejolak.

Demikian dikatakan Komandan Lanud Ranai sekaligus Ketua Majelis Pembina Saka Dirgantara, Letkol Pnb Andri Gandhy pada  acara pembekalan dan pelatihan Satuan Karya Dirgantara di gedung Cakrawala Lanud Ranai,  Minggu (24/8).

“Pramuka sebagai salah satu komponen cadangan dan Pramuka Saka Dirgantaralah yang paling eksis dan siap kalau dibutuhkan untuk mem backup kita dan apabila ada yang bersifat darurat. Merekalah yang bisa membantu serta menolong kita,” katanya.

Oleh karena itu, merupakan tugas bersama untuk mendukung dan memberikan suport kepada seluruh kegiatan keperamukaan di Natuna.  Sebab selain kemanfaatannya dari sisi keamanan, juga dengan ini semua pihak akan dapat saling berbagi informasi satu sama lainnya melalui pramuka tersebut.

“Pembentukan karakter bangsa sudah pasti ada di setiap draft kegiatan pramuka ini, dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita saling bertukar informasi antara satu sama lain agar segala persoalan baik yang ada di tengah-tengah masyarakat maupun yang terjadi pada pembangunan dan keamanan,” pungkasnya.

Acara yang dihadiri puluhan siswa dari SMU 1 Bunguran Timur Laut Tanjung dan SMA 1 Kecamatan Bunguran Barat dari  pulau Sedanau Kabupaten Natuna ini berlangsung selama satu hari Dihadiri juga Majelis Saka H  Subandi  yang sehari-hari menjabat Kasatpol Pamong Praja Kabupaten Natuna dan tamu undangan lainnya.   

Rangkaian kegiatan Pramuka Saka Dirgantara akan berlanjut    pada hari Jumat hingga  Minggu, dengan acara Perkemahan Jumat-Sabtu-Minggu (Perjusami)  dan  rencananya akan dilantik Pramuka Bantara serta Pengukuhan Saka Dirgantara di perkemahan Saka Dirgantara yang berada di sekitar daerah Air Terjun Gunung Ranai.

Sumber : http://www.haluankepri.com/natuna/67134-pembinaan-pramuka-ditingkatkan.html

Minggu, 24 Agustus 2014

Badge Jambore Jawa Timur 2014

Bagi kakak-kakak yang menginginkan badge Jambore Jawa Timur 2014, yang di selenggarakan di Serut Kabupaten Blitar, tanggal 13-19 Agustus 2014, bisa di Pesan di Scout Addict

Pemesanan sms 0812 1774 6083

Sabtu, 23 Agustus 2014

Inilah Desa Pramuka Satu-satunya di Indonesia

MALANG - Upaya menjadikan Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, sebagai Desa Pramuka tak lepas dari peran besar Bupati Malang Rendra Kresna. Seperti diketahui, Rendra Kresna baru saja meraih penghargaan Melati Gerakan Pramuka dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pekan lalu.

Bahkan, saat ini Lebakharjo menjadi satu-satunya Desa Pramuka di Indonesia. Mulai dari nama jalan di desa tetap berciri khas nama pramuka hingga aktivitas warga setempat juga mendukung aktivitas pramuka.

Kepala Desa Lebakharjo Wiyadi mengatakan, kawasan desa yang dipimpinnya cukup khas. Ini terlihat dari nama-nama jalan yang ada di desa tersebut, memakai nama-nama khas pramuka. Sebut saja, Jl Penggalang Ramu, Jl Siaga Bantu, Jl Saka Bahari, Jl Saka Wanabakti, hingga Jl Siaga Tata.

”Bahkan, di desa kami juga ada rumah singgah Presiden Suharto, yang sering disebut rumah presiden oleh warga masyarakat. Karena rumah tersebut dijadikan tempat singgah Presiden Suharto pada saat ada perkemahan Asia Pasific pada 1978 silam,” jelas Wiyadi seperti yang dilansir Radar Malang (Grup JPNN.com), Jumat (22/8).

Selain itu, kata Wiyadi, Lebakharjo juga pernah meraih juara II lomba lingkungan hidup tingkat dunia, pada 1988. Setelah itu, Lebakharjo juga dipercaya kembali menjadi tuan rumah perkemahan tingkat dunia yang diikuti 38 negara. Yakni, perkemahan Wira Karya (Comdeca) pada 1993. ”Alasan dua kali menjadi tempat perkemahan tingkat dunia, karena kala itu Lebakharjo menjadi satu-satunya kawasan perkemahan tingkat dunia yang dimiliki oleh Indonesia. Dan, sekarang menjadi satu-satunya desa pramuka di Indonesia,” papar dia.

Sumber daya alam yang dimiliki Desa Lebakharjo sangat potensial dan melimpah. Desa ini dikelilingi pegunungan dan tebing, aliran sungai yang jernih, serta hamparan sawah dan pantai. Tak hanya itu, masyarakat desanya yang ramah menjadi faktor pendukung, Lebakharjo sebagai Desa Pramuka. ”Setiap ada kegiatan pramuka maupun perkemahan, masyarakat selalu ikut mendukung suksesnya kegiatan perkemahan tersebut,” ujarnya.

Masyarakat desa, lanjut dia, dari dahulu sudah ikut kegiatan pramuka. Bahkan, sejak sebelum dilaksanakannya perkemahan Asia Pasific. Regenerasi tetap berjalan hingga sekarang, mulai dari tingkat pendidikan. Tanpa disadari, masyarakat yang dahulu ikut pramuka telah mengamalkan Dasa Dharma dan Trisatya Pramuka.

”Kami menunggu dibuatnya keputusan resmi dari kwartir nasional yang menjelaskan secara resmi Desa Lebakharjo sebagai Desa Pramuka,” jelas Wiyadi. Sebab, selama ini belum ada keputusan tentang hal itu serta dibuatnya, tempat perkemahan yang permanen, karena tempat kemah masih berada di perkebunan.

”Jika dibanding dengan Bumi Perkemahan Cibubur, sebenarnya masih mempunyai sejarah perkemahan Lebakharjo. Tetapi dari sarana dan prasana yang memadai untuk perkemahan, masih maju di Cibubur,” terang Wiyadi. Dilihat dari sejarah, Lebakharjo cukup berpotensi menjadi Desa Pramuka

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2014/08/22/253275/Inilah-Desa-Pramuka-Satu-satunya-di-Indonesia-

Kamis, 21 Agustus 2014

Bakar Batu Warnai HUT Pramuka di Deiyai Papua

Deiyai, Peringatan Hari Uang Tahun Gerakan Pramuka ke-53 14 Agustus 2014, berlangsung aman dan tertib di lapangan Thomas Adii Waghete Kamis (14/8). Acara diwarnai bakar batu di Kabupaten Deiyai halaman SMA N Tigi Waghete yang juga sebelumnya digunakan sebagai tempat perkemahan Bakti Sosial. Berbagai kegiatan dilaksanakan menjelang peringatan HUT Gerakan Pramuka dilaksanakan melalui Panitia yang ketuai oleh Felix Tekege, S.Sos.
Berikut laporan jalannya acara perkemahan Bakti Sosial hingga pelaksanaan peringatan HUT Gerakan Pramuka yang diikuti oleh 3 Kwarcab di wilayah Meuwodide, yakni Kwarcab 26-26 Deiyai, Kwarcab 26-09 Paniai . Kwarcab 26-22 Dogiyai, dipusatkan di lapangan Thomas Adii Waghete Deiyai Papua Indonesia.
Sebelumnya tahun 2013, Kwarcab 26-09 Paniai menjadi tuan rumah untuk melaksanakan HUT Gerakan Pramuka ke-52 tahun 2013 lalu, tahun 2014 Kwarcab 26-26 Deiyai menjadi tuan rumah. Panitia pelaksana melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya penghijauan tempat umum, kebersihan kota dan mendapatkan sejumlah materi tentang Kantibmas oleh pihak Kepolisian Resort Tigi.
Perkemahan Bakti Sosial, diikuti oleh 200 orang peserta, masing-masing dari Kwarcab. Perkemahan Bakti Sosial yang dimulai sejak tanggal 12-14 Agustus tersebut melibatkan semua uncertain gugus depan, Saka, Kwaran, Dewan Kerja Cabang, tidak ketinggalan pula pengurus Kwartir Cabang 26-26 Deiyai sebagai tuan rumah.
Tepatnya tanggal 14 Agustus merupakan hari pelaksanaan Perayaan HUT Pramuka. Wakil Bupati Kabupaten Deiyai Agustinus Pigome, S.Ag selaku Kak Mabicab bertindak sebagai pembina upacara. Dalam pidatonya menyebutkan Sesunggunyalah pada saat ini, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yaitu yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah kebangsaan.
“Masalah sosial meliputi mengkonsumsikan minuman keras, perjudian berupa Toto gelap dan serupa lainnya, hubungan seksual pra-nikah dan aborsi yang disebabkan pergaulan bebas; perkelahian, serta kriminalitas remaja,’’ ungkap Kak Mabicab.
Sedangkan masalah kebangsaan kata Agustinus antara lain meliputi solidaritas sosial rendah; semangat kebangsaan rendah; semangat bela negara rendah; dan semangat persatuan dan kesatuan rendah. Hampir setiap hari media massa cetak dan elektronik memberitakan bahwa gambaran kaum muda masih mengalami tingginya angka putus sekolah; sulitnya mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya ketrampilan yang dimiliki; rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua dan para guru. ”Perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok pada usia muda,” cetusnya.
Ia menegaskan, permasalahan ini tentu saja sangat memprihatinkan kita semua. Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai masalah dan atau tantangan yang dihadapi tersebut, tentu saja harus segera dapat ditanggulangi. Disinilah menjadi penting peranan gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non grave yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk kaum muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan.
“Untuk itulah, kerjasama dengan berbagai pihak sangat diharapkan, karena kaum muda merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia yang harus diselamatkan dari cengkraman berbagai masalah,” jelas Agustinus.
Dia menterjemahkan module nasional, dalam kurun satu dasawarsa dapat dicatat 3 (tiga) momen penting perkembangan Gerakan Pramuka, yaitu pertama, Bapak Presiden RI telah mencanangkan kembali Revitalisasi Pramuka pada Hari Pramuka tahun 2006 yang saat ini tampak keberhasilannya dengan semakin marak kegiatan kepramukaan di berbagai daerah; kedua, terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang memperkuat legalitas Pramuka di negeri ini. Dengan telah terbitnya Undang-Undang tersebut maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan pada saat ini tidak lagi hanya sekedar mengisi masa senggang kaum muda dengan pelbagai kegiatan yang positif, akan tetapi telah meningkat menjadi kewajiban setiap warga negara untuk mengimplementasikannya; dan ketiga, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam kurikulum 2013 sebagai ekstra kurikuler wajib yang mulai diberlakukan pada bulan Juli 2014 lalu.
Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non grave akan melengkapi pendidikan spontaneous yang diperoleh anak-anak dalam keluarga, dan pendidikan grave di sekolah.
“Hal ini mengingat pendidikan grave saja tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter. Sedangkan peranan keluarga sebagai pelaku pendidik spontaneous yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting,” paparnya.
Seraya menambahkan, Sementara persoalan kaum muda sering terjadi diantara rumah dan sekolah, maka menjadi penting peranan Gerakan Pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda yang terjadi tersebut. Kerjasama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non grave dan pendidikan spontaneous dalam keluarga sangatlah penting dan menjadi keharusan.
Usai upacara dilanjutkan acara bakar batu yang dipusatkan di halaman SMA Negeri Tigi, Waghete ibukota Kabupaten Deiyai. Tepatnya pukul 08.00 pagi dilaksanakan upacara pembubaran bersama yang diwarnai dengan pemberian kado HUT kepada peserta Pramuka yang lahir bertepatan dengan tanggal 14 Agustus.
Sumber : http://jadi1.com/bakar-batu-warnai-hut-pramuka-di-deiyai-papua#.U_VUf8V_tV5

Selasa, 19 Agustus 2014

HUT Pramuka ke-53, Wako Pekanbaru Serahkan 34 Penghargaan

PEKANBARU-Walikota Pekanbaru, Firdaus ST MT pimpin Apel peringatan HUT Gerakan Pramuka ke 53. Apel ini diikuti oleh ribuan anggota, pembina dan pengurus Gerakan Pramuka yang ada di Kota Pekanbaru. Dalam amanatnya, Walikota yang juga Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka 0406 Pekanbaru menekankan pentingnya peran Pramuka dalam kemajuan bangsa. Apalagi, pelaku pembangunan negeri ini adalah kaum muda.

Menurutnya, era globalisasi saat ini penuh dengan kemajemukan teknologi. Namun, membangun manusia yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh orang yang menguasai teknologi. Tapi juga oleh manusia yang berkarakter, luhur pribadi dan menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan.

Ditambahkannya, revitalisasi Pramuka selama 8 tahun terakhir telah memperlihatkan hasil yang cukup mengembirakan. Tapi harus diakui masih besar tantangan negara ini di masa mendatang. Bahkan masalah itu semakin berat seiring pesatnya pertumbuhan penduduk.

Diakuinya, saat ini kaum muda diperhadapkan dengan berbagai masalah. Diantaranya, masalah sosial seperti penggunan nafza, tawuran dan kekerasan, seks bebas. Lalu ada juga masalah kebangsaan seperti semangat bela bangsa, persatuan dan kesatuan, nasionalisme yang rendah. Buktinya hampir tiap hari media massa menyampaikan banyaknya pengangguran, rendahnya rasa hormat pada orangtua dan sebagainya. "Ini harus segera ditanggulangi. Disinilah penting peranan Pramuka dalam mewujudkan pemuda berkarakter, menyematkan semangat kebangsaan," ungkapnya.

Dalam kurun waktu satu dasawarsa ini, ada tiga momen penting pada Gerakan Pramuka. Yaitu, pencanangan revitalisasi Pramuka. Terbentuknya UU nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Dengan UU ini Pramuka tak lagi sekedar untuk mengisi masa senggang tapi wajib diimplementasikan warga negara. Hal ketiga adalah Pramuka menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah.

Gerakan Pramuka akan melengkapi pendidikan informal di keluarga. Hal inidilakukan mengingat pendidikan formal saja tak cukup menghasilkan pemuda yang handal. "Sinergisitas pendidikan formal, informal itu sangat penting untuk perkembangan bangsa. Apalagi kaum muda akan menjadi pelaku sejarah yang mengisi pembangunan negara ini," paparnya.

Dalam upacara ini, Walikota juga berkenan menyerahkan penghargaan Pramuka Garuda pada 29 orang. Penerimanya dinilai atas kecakapan dan keterampilan dalam Pramuka. Penerimanya mulai dari penggalang sampai penegak. Lalu ada 5 orang yang menerima penghargaan Panca Warsa. Yaitu pembina Pramuka yang sudah mengabdi minimal lima tahun.

Sumber: http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=79408&judul=HUT%20Pramuka%20ke-53,%20Wako%20Pekanbaru%20Serahkan%2034%20Penghargaan

Selasa, 12 Agustus 2014

Pesanan Pramuka Simalungun, Langsa, Pangkal Pinang, Berau

Alhamdulillah sehari sebelum berangkat ke Jambore Jawa Timur 2014 masih bisa mengirimkan pesanan dari kakak-kakak yang mempercayakan perlengkapan kepramukaan dari kami. Antara lain dari Langsa, Simalungun, Pangkal Pinang, Berau, Buleleng, Tojo Una-una, dan Ponorogo.

Terima kasih atas kepercayaannya, kami siap bekerjasam dengan kakak di seluruh Indonesia