PARA santri Pramuka di Makassar menggelar perkemahan Pramuka Santi di Pondok Pesantren Wahdah Islamiyah, Manggala, Makassar, Jumat-Minggu (1-3/10). Kegiatan ini diikuti oleh ratusan santri.
Ketua Panitia Perkemahan Pramuka Santri Makassar, Saiful, mengatakan, selain untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat kepramukaan, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk menunjukkan bahwa pesantren juga menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat.
Pesantran itu tidak mengajarkan gerakan radikal. "Image (citra) masyarakat dan khususnya pemerintah terhadap pesantren sebagai sarang teroris tidak terbukti," kata Saiful kepada Tribun, Minggu (3/9).
Melalui pesantren ini dibuktikan bahwa santri memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang agama dan olahraga. Menurut Saiful, perkemahan menjadi ajang bagi santri untuk mengaktualisasikan dirinya dan media penyambung ukhuwah Islamiah.
Senada dengan Saiful, Kepala Seksi Pekapontren Kanwil Kementrian Agama Kota Makassar, Muchlis Chalid, mengatakan perkemahan dimaksudkan untuk mengubah citra pesantren.
"Ada pesantren di Jawa Tengah yang terindikasi melalukan tindak terorisme. Di Sulsel tidak ada. Jika nantinya ada itu secara pribadi bukan kelembagaan," kata Muchlis.
Muchlis menambahkan, pesantren harus nasionalis. Memperjuangkan keberlangsungan NKRI adalah harga mati. Selain itu juga meruapaka jihad. Tidak boleh dianggap hanya kegiatan memperjuangkan agama yang dianggap jihad.
Wujud kecintaan terhadap negeri ini adalah bagian dari keimanan. Di pesantren harus ditanamkan sikap untuk mencintai tanah air.
Saat ini santri tidak cukup jika hanya dibekali ilmu agama. Santri harus juga dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta terampil dalam berbagai macam keterampilan dan bakat yang termasuk dalam gerakan kepanduan dan menjadi gerakan pramuka.
Tumbuh kembangnya gerakan pramuka di pesantren mengalami perkembangan pesat. Buktinya gugus depan di setiap pesantren telah berdiri sebagai sarana pelatihan dan pelaksana gerakan pramuka dan telah berulangkali dilaksanakan perkemahan tingkat nasional.
Pelaksanaan pramuka santri Kota Makassar sebagai wujud mengaktualisasikan pengetahuan kepramukaan dan kepesantrenan(cr1)
Pesantren IMIM Juara
DALAM perkemahan ini digelar lomba kepesantrenan dan lomba kepramukaan. Digelarnya lomba tersebut mengikuti bakat dan minat santri.
Saat penutupan perkemahan pondok pesantren ini, Minggu kemarin, diumumkan juara lomba untuk kategori putera atau puteri.
Juara pertama untuk putera adalah Ponpes IMMIM Putera, kedua Ponpes Tahfidzul Quran Wahdah Islamiah, dan ketiga Ponpes Ulumul Islam.
Sementara itu untuk kategori puteri juara pertama Ponpes Pondok Madinah, kedua Ponpes Tahfidzul Qur'an Wahdah Islamiah, dan ketiga Ponpes Al Markaz Al Islami.
Salah seorang juri lomba, El-Imam, kepada Tribun mengatakan, terpilihnya IMMIM sebagai juara kategori putera karena menguasai dan berpengalaman dalam kegiatan pramuka dan pesantren.
Di lain hal kategori puteri terpilihnya Ponpes Pondok Madinah dikarenakan hal yang sama.(cr1)
Peserta
- Ponpes Al Markaz Al Islami
- Ponpes Hidayatullah
- Ponpes Pondok Madinah
- Ponpes Tahfidzul Quran Wahdah Islamiah
- Ponpes Immim Putra
- Ponpes Darul Arqam
- Ponpes DDI Addariyah
- Ponpes Syafirah
- Ponpes Nurul Awaliah
- Ponpes Ulul Albab
- Ponpes Ullumul Islam
- Ponpes Al Huda
- Ponpes Hadratul Maut
- Ponpes Al Fakhriyah
Jumlah santri putra 152 orang dan putri 77 orang
juara putra
1. Ponpes IMMIM Putera
2. Ponpes Tahfidzul Quran Wahdah Islamiah
3. Ponpes Ulumul Islam
juara putri
1. Ponpes Pondok Madinah
2. Ponpes Tahfidzul Quran Wahdah Islamiah
3. Ponpes Al Markaz Al Islami
Sumber :
Tribun Timur