Perkemahan Pramuka se-Kabupaten Gresik dipusatkan di Kecamatan
Sangkapura, Bawean. Berada di wilayah pulau sejauh 81 mil laut, membuat
anggota pramuka merasakan kehidupan Bawean yang sebenarnya.
WARGA sekitar juga merasakan hiburan gratis melihat sejumlah atraksi.
Sorak-sorai masyarakat Sangkapura terdengar riuh saat melihat atraksi
tarian di Alu-alun Sangkapura. Sejumlah atraksi lainnya juga
ditampilkan, tentu saja ditambah dengan paduan warna-warni kontemporer.
Mulai dari busana, dandanan, gerakan maupun musik. Mulanya kelompok
Drumb band dari SDN Sawah Mulya I, selanjutnya sekelompok penari dari
anggota Pramuka se Bawean menampilkan atraksi tariannya. Tarian
Mandailingan dipadu dengan musik krecengan khas Bawean meluncur. Tak
hanya itu, beberapa gadis cantik lainnya mulai melenggang lenggokkan
aksi teatrikal.
Disinilah kepiawaian Ahmadun sebagai koreografer sekaligus sutradara
mulai menampakkan kepiawaiannya. Tak pelak, alun-alun Sangkapura yang
luas seakan ter Blocking dengan berbagai macam corak. Mulai dari tarian,
drumb band lengkap dengan lenggang lenggok sang Mayorette maupun
tetrikal. Kamis pagi seluruh Pramuka se Kabupaten Gresik melaksanakan
apel Akbar.
Bupati Gresik, selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) GP
Gresik menjadi inspektur apel Akbar Pramuka dalam rangka hari Pramuka
yang ke 52. Pada apel akbar Pramuka kali ini diikuti oleh seribu orang
anggota Pramuka se Kabupaten Gresik. Pada apel akbar kali ini juga
diikuti oleh oleh 18 Camat se Kabupaten Gresik selaku Ketua Majelis
Pembimbing Rantin (Kamabiran).
Dalam sambutannya Bupati menyatakan puas akan apel akbar yang baru
pertama dilaksanakan di Kabupaten Gresik dan Kecamatan Sangkapura
menjadi tuan rumah. “Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh
anggota Pramuka khususnya Ketua Majelis Pembimbing Rantin (Kamabiran)
atas terselenggaranya apel akbar kali ini.
“Kedepan Pramuka di Gresik harus direvitalisasi agar tak ketinggalan
jaman. Pramuka tidak harus berkumpul, bernyanyi dan bertepuk tangan,
jalan-jalan naik gunung atau baris-berbaris. Tapi harus ditambah dengan
pengetahuan teknologi dan IT”, imbuhnya bersemangat.
Sementara Mardiana salah seorang seorang anggota Pramuka dari Kwartir
Ranting Driyorejo menyatakan senang bisa ikut dan terlibat pada apel
akbar kali ini. “Ini pengalaman terbaik saya dalam seumur hidup. Belum
tentu bias terulang lagi. Perjalanan kami sejak dari Driyorejo sejak
lepas subuh, dan sampai saat ini belum tidur. Tapi saya sangat senang”
katana berbinar.
Naschidin (19) salah seorang warga Desa Sangkapura, Kecamatan
Sangkapura, mengungkapkan dirinya mengaku penasaran dengan kegiatan itu.
Menurutnya, upacara seperti itu jarang sekali disaksikan oleh warga
Bawean sepertinya. “Bawean ini kan kecil, jadi kalau ada kegiatan
sedikit saja kami pasti tahu, kalau tidak ada apa-apa kondisinya ya
sepi,”ungkapnya.
Selain itu, Naschidin beranggapan selama ini masyarakat Bawean memang
kurang tersentuh dengan perhatian Pemkab Gresik. Sehingga dengan
dikunjungi oleh bupati, dan diadakan kegiatan besar semacam itu, maka
nama Bawean akan semakin dikenal oleh Gresik daratan. “Karena selama ini
jarang didengar, karena mungkin jarang ada yang ke sini, dan jarang ada
kegiatan besar di sini,” tukasnya. “Makanya kalau sering dikunjungi
pejabat, saya berharap bisa mempercepat pembangunan.
Sumber : http://www.pulaubawean.com/read/2013/09/06/094931/1824/perkemahan-pramuka-di-bawean