Pandeglang - Anggota pramuka dari berbagai negara mengikuti kegiatan jambore
internasional yang diselenggarakan di Kampung Cinyurup, Kelurahan Juhut,
Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang, Banten.
Perwakilan anggota pramuka dari berbagai negara itu tiba di Pandeglang, Selasa, dan mengikuti pembukaan yang dipusatkan di Gedung Graha Pancasila Pandeglang, sebelum mengikuti perkemahan selama tiga hari, 26--28 Maret di Cinyurup, atau lebih dikenal dengan kampung domba.
Peserta yang mengikuti kegiatan bertaraf internasional itu, diantaranya berasal dari Malaysia, Singapura, Muangthai, Filipina, Vietnam, China, Australia, Kenya, Zimbabwe dan Meksiko.
Pembukaan jambore internasional diawal pertunjukan berbagai kesenian asli Pandeglang, diantaranya tari saman dan rampak beduk.
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas kepercayaan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka yang telah memiliki Cinyurup, sebagai tempat pelaksanaan jambore internasional tersebut.
"Ini akan berdampak positif bagi Pandeglang, diantaranya daerah ini akan lebih dikenal di dunia internasional," katanya.
Ia juga menjelaskan, Kampung Cinyurup sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan internasional tersebut memiliki alam yang indah karena berada di kaki Gunung Karang, karena itu udaranya juga cukup sejuk.
"Peserta juga bisa mempelajari budaya masyarakat setempat, termasuk cara beternak domba, bertani dan menanam sayur-mayur," katanya.
Sekretaris Kabupaten Pandeglang Dodo Djuanda menjelaskan, awalnya Kwarnas sempat memilih Kabupaten Lebak, yakni di kawasan Pantai Sawarna Kecamatan Malingping untuk kegiatan jambore internasional tersebut.
"Awalnya memang ada beberapa alternatif tempat penyelenggaraan jambora ini, yakni di Kabupaten Lebak dan Serang, namun akhirnya ditetapkan di Pandeglang," katanya.
Salah seorang peserta dari Negara Malaysia Indri mengatakan sangat bahagia bisa mewakili negaranya untuk mengikuti acara seperti ini.
"Saya merasa bersyukur bisa mengikuti jambore di Pandeglang, semoga kami semua bisa mengikuti acara ini dengan lancar, selamat dan sukses," katanya.
Perwakilan anggota pramuka dari berbagai negara itu tiba di Pandeglang, Selasa, dan mengikuti pembukaan yang dipusatkan di Gedung Graha Pancasila Pandeglang, sebelum mengikuti perkemahan selama tiga hari, 26--28 Maret di Cinyurup, atau lebih dikenal dengan kampung domba.
Peserta yang mengikuti kegiatan bertaraf internasional itu, diantaranya berasal dari Malaysia, Singapura, Muangthai, Filipina, Vietnam, China, Australia, Kenya, Zimbabwe dan Meksiko.
Pembukaan jambore internasional diawal pertunjukan berbagai kesenian asli Pandeglang, diantaranya tari saman dan rampak beduk.
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas kepercayaan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka yang telah memiliki Cinyurup, sebagai tempat pelaksanaan jambore internasional tersebut.
"Ini akan berdampak positif bagi Pandeglang, diantaranya daerah ini akan lebih dikenal di dunia internasional," katanya.
Ia juga menjelaskan, Kampung Cinyurup sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan internasional tersebut memiliki alam yang indah karena berada di kaki Gunung Karang, karena itu udaranya juga cukup sejuk.
"Peserta juga bisa mempelajari budaya masyarakat setempat, termasuk cara beternak domba, bertani dan menanam sayur-mayur," katanya.
Sekretaris Kabupaten Pandeglang Dodo Djuanda menjelaskan, awalnya Kwarnas sempat memilih Kabupaten Lebak, yakni di kawasan Pantai Sawarna Kecamatan Malingping untuk kegiatan jambore internasional tersebut.
"Awalnya memang ada beberapa alternatif tempat penyelenggaraan jambora ini, yakni di Kabupaten Lebak dan Serang, namun akhirnya ditetapkan di Pandeglang," katanya.
Salah seorang peserta dari Negara Malaysia Indri mengatakan sangat bahagia bisa mewakili negaranya untuk mengikuti acara seperti ini.
"Saya merasa bersyukur bisa mengikuti jambore di Pandeglang, semoga kami semua bisa mengikuti acara ini dengan lancar, selamat dan sukses," katanya.
Sumber : antaranews.com
0 komentar:
Posting Komentar