KEFAMENANU - Banyak siswa sekolah dasar di
Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan dengan Distrik
Oekusi, Timor Leste, disebut lebih mengenal para pejabat Timor Leste
daripada Indonesia.
Siaran media elektronik yang lebih banyak datang dari negara tetangga, menjadi penyebab. Maka, para guru pun dilatih kepramukaan untuk memperluas wawasan untuk diturunkan ke siswa.
“Alasan utama kami memberikan kursus pramuka kepada 42 orang guru dari 39 SD di perbatasan karena kami melihat perkembangan saat ini anak-anak sekolah di daerah perbatasan kurang memiliki wawasan," kata Sekretaris Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Krispinus Boro, Senin (13/1/2014).
Salah satu contoh konkret yang Krispinus temui adalah fakta anak-anak itu lebih tahu jajaran pejabat Timor Leste daripada Indonesia itu. Pelatihan pramuka ini dilakukan di Aula gedung Pramuka Kwarcab TTU, Senin.
“Ini menjadi persoalan karena mereka melihat dari media elektronik, yang di perbatasan lebih banyak mereka terima dari Timor Leste sehingga pejabat Timor Leste lebih mereka kenal," tutur Krispinus.
“Jadi dengan pramuka ini, lebih ditonjolkan pola pendekatan yang sangat bagus, kami memberikan kursus kepada guru untuk kemudian ditransformasikan kepada murid-murid,” kata Krispinus. Menurut dia, sudah lama direncanakan ada program pemberdayaan bagi para guru yang juga adalah pembina pramuka di sekolahnya ini.
"Kami berikan kepada mereka bekal-bekal pengetahuan, agar ketika mereka memiliki pengetahuan kepramukaan bisa diturunkan ke sekolah masing-masing," papar Krispinus. Pelatihan juga memberikan motivasi dan dorongan membangun jiwa kerelaan, pengorbanan, dan pengabdian.
Pantauan Kompas.com, kegiatan yang berlangsung 13 sampai 18 Januari 2014 dibuka oleh Asisten 2 Setda TTU Agustinus Kasenube. Hadir dalam pembukaan, para pengurus pramuka tingkat provinsi NTT dan pengurus kwartir cabang TTU.
Siaran media elektronik yang lebih banyak datang dari negara tetangga, menjadi penyebab. Maka, para guru pun dilatih kepramukaan untuk memperluas wawasan untuk diturunkan ke siswa.
“Alasan utama kami memberikan kursus pramuka kepada 42 orang guru dari 39 SD di perbatasan karena kami melihat perkembangan saat ini anak-anak sekolah di daerah perbatasan kurang memiliki wawasan," kata Sekretaris Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Krispinus Boro, Senin (13/1/2014).
Salah satu contoh konkret yang Krispinus temui adalah fakta anak-anak itu lebih tahu jajaran pejabat Timor Leste daripada Indonesia itu. Pelatihan pramuka ini dilakukan di Aula gedung Pramuka Kwarcab TTU, Senin.
“Ini menjadi persoalan karena mereka melihat dari media elektronik, yang di perbatasan lebih banyak mereka terima dari Timor Leste sehingga pejabat Timor Leste lebih mereka kenal," tutur Krispinus.
“Jadi dengan pramuka ini, lebih ditonjolkan pola pendekatan yang sangat bagus, kami memberikan kursus kepada guru untuk kemudian ditransformasikan kepada murid-murid,” kata Krispinus. Menurut dia, sudah lama direncanakan ada program pemberdayaan bagi para guru yang juga adalah pembina pramuka di sekolahnya ini.
"Kami berikan kepada mereka bekal-bekal pengetahuan, agar ketika mereka memiliki pengetahuan kepramukaan bisa diturunkan ke sekolah masing-masing," papar Krispinus. Pelatihan juga memberikan motivasi dan dorongan membangun jiwa kerelaan, pengorbanan, dan pengabdian.
Pantauan Kompas.com, kegiatan yang berlangsung 13 sampai 18 Januari 2014 dibuka oleh Asisten 2 Setda TTU Agustinus Kasenube. Hadir dalam pembukaan, para pengurus pramuka tingkat provinsi NTT dan pengurus kwartir cabang TTU.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2014/01/14/0810493/Siswa.Lebih.Kenal.Pejabat.Timor.Leste.Guru.Dilatih.Pramuka
0 komentar:
Posting Komentar