Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Selasa, 03 September 2013

Pramuka Harus Didesain Menarik

Bagaimana menciptakan pemimpin yang andal salah satunya harus bisa dilahirkan melalui pramuka, dalam pramuka banyak sekali pendidikan diberikan utamanya pendidikan karakter. Era Globalisasi saat ini yang diiringi dengan perkembangan yang luar biasa terkait ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak boleh melupakan pendidikan karakter, begitu diantara sambutan ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang disampaikan Wali Kota Malang dalam upacara hari Pramuka di Balai Kota Malang, Sabtu (31/8).

Peni mengungkapkan bersyukur bersama masih bisa memperingati gerakan pramuka ke 52 tanggal 14 Agustus yang di Kota Malang diperingati hari ini. Semoga gerakan pramuka saat ini mempercepat mendorong perkembangan dan kemandirian pramuka.

“Era globalisasi memang IPTEK begitu maju, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah sumberdaya manusia yang menjadi faktor penentu kemajuan bangsa,’ jelas Peni, Sabtu (31/8).

Melalui pramuka ingin dibangun manusia yang memiliki karakter, watak yang kuat. Bukan hanya kaum muda yang cerdas dan mengusai IPTEK. Lebih dari itu adalah membangun manusia yang luhur budi pekertinya hidup dalam kerukunan.

Untuk itu penyediaan pendidikan bagi kaum muda tidak hanya pentingnya IPTEK saja adalah lebih penting adalah pendidikan yang memperhatikan watak. Terutama untuk menghadapi dua masalah sosial yang pasti terjadi di era ini yaitu masalah sosial dan kebangsaan.

Solidaritas sosial dan kebangsaan yang pudar seperti hampir setiap hari dimedia massa terlihat dan terdengar perkelahian itu tidak boleh terjadi lagi. Melalui pendidikan karakter dalam pramuka diharapkan bisa semakin meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa juga kecintaan terhadap bangsa dan negara.

Adanya pramuka yang selama ini merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal harus terus ditinggkatkan lagi peranannya. Tidak hanya dalam keseharian tetapi juga dimasukan ke dalam pendidikan di sekolah.

Gerakan pramuka ke depan tidak hanya wajib, sesuai dengan yang dicanangkan Presiden RI tahun 2006 agar pramuka direvitalisasi gerakan pramuka harus dikerjakan secara sungguh-sungguh. Wujudkan bangsa yang berkarakter dan bermartabat melalui gerakan pramuka.

Untuk itu pendidikan pramuka harus di desain menarik semua siswa sehingga siswa semakin bersemangat untuk bergabung dengan pramuka. Lingkungan sekolah yang mendorong pendidikan kepramukaan dengan kepramukaan diakreditasi sebagai penilaian di sekolah.

Pembina pramuka Kota Malang, Oetojo Sarjoto mengakui saat ini prihatin atas semakin sedikitnya anak-anak yang serius berpramuka. Ini tidak bisa sepenuhnya menyalahkan siswa, sebab bisa jadi pendidikan yang diberikan pramuka sekarang sudah ketinggalan zaman dan tidak menarik siswa.

“Ini menjadi tantangan bagi Pembina pramuka di Kota Malang bagiamana mendesain agar gerakan pramuka diminati siswa, sehingga manfaatnya untuk mendidik karakter bisa semakin nyata,” tegas Ucik, panggila akrab Oetojo Sarjito.

Senin, 02 September 2013

Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah wadah Pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan,ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik lokal, nasional, maupun internasional.

Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya yang berada di bawah pembinaan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Disamping itu Saka Bhayangkara merupakan Saka terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Hal ini Karena Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.
Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut :

  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
  4. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB)
  • Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
  • Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
  • Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)
  • Subkrida Search And Rescue (SAR)
 
Pimpinan Saka Bhayangkara, adalah bagian dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang bertugas membantu kwartir dalam menentukan kebijaksanaan mengenai pemikiran, perencanaan dan petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka Bhayangkara.

Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara, disingkat Mabi Saka Bhayangkara adalah suatu badan dari gerakan Pramuka ditingkatnya berkewajiban memberikan bimbingan dan bantuan yang bersifat moral organisatoris, materiil dan finansial kepada Saka Bhayangkara di tingkatnya.

Pamong Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.

Instruktur Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan Pramuka, karena kemampuan dan keahliannya untuk membantu pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.

Dewan Saka Bhayangkara, adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari-hari.

Krida, adalah satuan kecil yang merupakan bagian kecil dari Saka Bhayangkarasebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.

Kebhayangkaraan, adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesian Tahun 1945.

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat KAMTIBMAS adalah keperluan hakiki masyarakat yang mendambakan suasana aman dan tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan akan senantiasa berkaitan dengan perasaan masyarakat yang mendambakan :
  * Perasaan bebas dari ganguan fisik dan psikis (security)
  * Adanya rasa kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keraguan dan ketakutan (surity)
  * Perasaan ilindungi dari segala macam bahaya (safety)
  * Perasaan damai dan tentram lahir batin (peace)
 
LAMBANG SAKA BHAYANGKARA
Lambang saka bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masing-masing sisi 5 cm.
ISI Isi lambang saka bhayangkara terdiri atas :
1. PERISAI, dengsn ukuran gambar:
  • Sisi atas = 3,5cm
  • Sisi miring atas kiri = 1cm
  • Sisi miring atas kanan = 1cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
 
2. Bintang 3 (Tiga), Masing-masing dengan garis tengah = 0,8 cm
3. Obor dengan ukuran gambar:
  • Panjang tangkai = 1,5 cm
  • Tinggi nyala api = 1 cm

4 Gambar Lambang Garakan Pramuka, berupa dua buah tunas kelapa dan simetris, dengan ukuran : 
  • Garis tengah kelapa = 1 cm
  • Tinggi tunass = 2 cm
  • Panjang akar = 0,5 cm
  • Tulisan dengan huruf besar yang berbunyi ” SAKA BHAYANGKARA”.

WARNA
1. Warna dasar saka bhayangkara ” MERAH”
2. Warna dasar perisai bagian atas ” KUNING ” dan bagian bawah” HITAM “
3. Warna tunas kelapa ” KUNING TUA “
4. Warna obor :
  • Kesadaran
  • Kewaspadaan 
  • Kebijaksanaan

5. Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka yang mempunyai makna
 • Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
 • Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
 • Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
 • Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
 • Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
 • Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

 6. Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan tingkah laku dan perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila dan UUD NRI tahun 1945. 

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_Karya_Pramuka#Saka_Bhayangkara

Sabtu, 31 Agustus 2013

Pramuka Kwartir Cabang Bantul deklarasikan Satuan Karya Kalpataru

Pramuka Kwartir Cabang (Kwarda) Bantul mendeklarasikan terbentuknya Satuan Karya (Saka) Pramuka dengan nama Saka Kalpataru di Lapangan Trirenggo, Rabu (28/8) bertepatan dengan apel besar peringatan Hari Pramuka ke 52 tahun 2013 tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX selaku irup pada upacara tersebut dalam sambutannya mengatakan Pramuka harus menjadi wahana penanaman nilai, serta membentuk karakter bangsa Indoneia sesuai dengan Pancasila. Karena dengan terbentuknya karakter generasi muda sesuai karakter bangsa Indonesia, diharapkan tidak mudah goyah dengan perkembangan zaman terutama bahaya penyalahgunaan narkoba. 

Lebih lanjut dikatakan ada masalah besar yang dihadapi bangsa ini namun belum jelas penyelesaiannya. Persoalan tersebut diantaranya jiwa kebangsaan yang rendah serta bela negara yang perlu terus ditingkatkan. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Bantul, Hj.Sri Suryo Widati, Kapolres Bantul, AKBP Ihsan Amin SK MH, Dir Bimas Polda DIY, Kombes Steven M Napiun SIK SH. Serta Muspida Bantul. 

Sementara Kepala BLH Bantul Drs. Suwito mengatakan, Kementrian LH dalam pelaksanaan program dan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pada tahun 2011 telah membuat MoU dengn kwarnas gerakan Pramuka dengan membentuk Satuan Karya (Saka) kalpataru.
Saka Kalpataru adaah Satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan serta kepemimpinan bagi pramuka penegak dan pandega. Selain itu sebagai wadah untuk menekankan kepedulian dan rasa tanggung jawab dalam mengelola, menjaga, mempertahankan dan melestarkan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. 

Bentuk macam kegiatan Saka Kalpataru meliputi latihan Saka berkala terkait Krida Laingkungan Hidup, pekemahan Bhakti Saka dalam rangka bakti lingkungan kepada masyarakat, pekemahan antar Saka untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman serta kegiatan khusus untuk kepentingan terkait hari-hari peringatan lingkungan hidup sedunia, hari pramuka dan lainnya. 

Pimpinan Saka Kalpataru tingkat pusat menargetkan hingga Desember 2013 terbentuk sembilan Pimpinan Saka Tingkat Propinsi termask DIY.

Sumber : http://www.bantulkab.go.id/berita/1840.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+beritabantul+%28Bantulkab.go.id%3A+Berita+Bantul%29

Jumat, 30 Agustus 2013

Anak Pramuka Tetap Berinteraksi dan Kreatif

BANGKA-- Ketua Kwartir Cabang Pramuka Pangkalpinang H Abu Bakar membuka Pesta siaga dan lomba tekhnik kepramukaan. Dalam, peringatan HUT ke 52 RI, Kwarcab Pramuka Pangkalpinang mear berbagai tangkai lomba antara lain teknik ke pramukaan, Bendera Semafur  dan memasukan bola dalam keranjang.

Ketua Kwarcab Pramuka Pangkalpinang H Abu Bakar menjelaskan lomba tekhnik kepramukaan kegiatan rutin yang dilakukan dalam Pramuka. Menurutnya, Gerakan Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 0413 Bangka satuan karya untuk membentuk watak karakter.

"Seperti layaknya bintang-bintang yang tinggi dilangir menerangi bumi pertiwi. Bangsa," ungkap Kapten Inf Suyono Ketua Harian Saka Wra Kartika Kodim 0413 Bangka seijin Kamabi Saka Dandim 0413 Bangka Letkol ARM Rudi Setiawan, ditemui Bangkapos.com, Kamis (29/8/2013).

Dijelaskan Suyono, Saka Wira Kartika hasil kesepakatan bersama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan TNI Khususnya TNI Angkatan Darat. 

Hal ini sudah kesepakatan bersama Mendagri, Menteri Pertahanan, Mendiknas, Menag, Kemenpora dan Kwarnas Gerakan Pramuka.

Sumber : http://bangka.tribunnews.com/2013/08/29/anak-pramuka-tetap-berinteraksi-dan-kreatif

Senin, 26 Agustus 2013

13.000 orang Bakal Meriahkan HUT Pramuka di Bantul

BANTUL—Sebanyak 13.000 orang bakal memeriahkan hari jadi ke-52 Pramuka di Lapangan Trirenggo, Bantul, Rabu (28/8/2013). 

Selain dimeriahkan oleh anggota Pramuka tingkat SD hingga SMA, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan organisasi Karang Taruna juga bakal menyemarakkan acara ini.

Sejumlah acara di antaranya senam semaphore dan senam lalu lintas bakal ditampilkan. Senam semaphore diisi siswa dari SMK Kelautan Sanden, sedangkan senam lalu lintas dari Saka Bhayangkara Polres Bantul.

Ketua pelaksana perayaan HUT ke-52 Pramuka, yang juga Wakil Ketua Kwartir Cabang Bantul, Sunarto, mengatakan, peringatan hari jadi Pramuka sebenarnya jatuh pada 14 Agustus 2013. Namun karena berbagai pertimbangan, baru dilaksanakan 28 Agustus 2013.

“Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX dalam upacara nanti sebagai inspektur upacaranya,” ujar Sunarto, Senin (26/8/2013).

Selain acara puncak pada 28 Agustus, sejumlah kegiatan juga digelar sebagai rangkaian acara perayaan, yakni perkemahan Alam Ramadan di Gubug Pramuka pada 25 hingga 27 Juli 2013, Kunjungan silaturahmi dari Kwarda XII DIY pada  2 Agustus 2013, tirakatan dan ulang janji pada 13 Agustus di Gubug Pramuka Bantul.

Ada pula Pentas Seni Penegak se-Bantul pada hari yang sama. Lomba Kwartir Ranting tergiat se- Bantul merebut piala bergilir Bupati, kunjungan, ziarah dan silaturahmi ke mantan Ketua Kwartir Cabang dan tokoh Pramuka Bantul.

Sumber : http://www.harianjogja.com/baca/2013/08/26/13-000-orang-bakal-meriahkan-hut-pramuka-441336

Minggu, 25 Agustus 2013

Topi Laken untuk Pramuka Putri

Alhamdulillah... Kedai Atribut Perlengkapan Pramuka ScoutAddict /  Candu Pramuka sudah memiliki topi laken untuk anggota Pramuka Putri.

Semoga dapat memenuhi perlengkapan kakak-kakak Pramuka Indonesia

Info pemesanan dan stok silahkan sms 0812 1774 6083

Sabtu, 24 Agustus 2013

Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis Tergiat di Riau

Bengkalis - Kwartir Cabang (Kwarcab) 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis kembali memperoleh penghargaan cemerlang di tingkat Provinsi Riau. Berkat berbagai kegiatan dan pembinaan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2012-2013, oleh Kwartir Daerah (Kwarda) 04 Gerakan Pramuka Riau, Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis dinobatkan sebagai peringkat I Kwarcab Tergiat se-Provinsi Riau 2013 untuk seluruh kategori bidang penilaian.

Ketua Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis, H Riza Pahlefi mengatakan, penghargaan sebagai Kwarcab Tergiat I se-Riau tahun 2013 tersebut langsung diserahkan Ketua Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau, Hj Septina Primawati Rusli.

“Penghargaan sebagai Kwarcab Tergiat I itu diserahkan Ketua Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau pada saat Apel Besar puncak peringatan Hari Pramuka ke-52 di lapangan Istana Siak, Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Minggu (18/8) lalu,” ujar Riza yang juga menjabat Koordinator Wilayah III Organisasi dan Hukum Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau ini.

Ditambahkan Riza, ada 6 bidang yang dinilai Kwarda 04 Gerakan Pramuka Riau untuk menentukan Kwarcab se-Riau Tergiat tahun 2013. Yaitu, bidang adminisrtasi, pengabdian masyarakat dan hubungan masyarakat, pembinaan anggota muda, pembinaan anggota dewasa, organisasi dan hukum serta bidang keuangan, sarana dan prasarana. Selain itu, Dewan Kerja Cabang juga terpilih sebagai tergiat I tingkat Provinsi Riau.

“Alhamdulillah, dari seluruh bidang yang dinilai tersebut, masing-masing berhasil memperoleh predikat terbaik I. Karena itu Kwarda 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis terpilih sebagai Kwarcab Tergiat se-Riau tahun 2013,” jelas Riza didampingi Andalan Cabang Urusan Hubungan Masyarakat, Johansyah Syafri.

Ditambahkan Riza, dibandingkan penghargaan serupa tahun 2012 lalu, perolehan tahun 2013 ini terasa lebih sempurna. Betapa tidak, katanya, meskipun tahun 2012 juga ditetapkan sebagai Kwarcab Tergiat I se-Riau, namun untuk bidang pengadian masyarakat dan hubungan masyarakat, Kwarcab 0404 Gerakan Bengkalis yang hanya mendapat nilai terbaik III.

“Jika tahun sebelumnya hanya terbaik III setelah Kwarcab Pelalawan dan Rokan Hulu sebagai terbaik I dan II, untuk tahun 2013 ini, bidang pengadian masyarakat dan hubungan masyarakat juga berhasil memperoleh nilai terbaik I,” sambung mantan Wakil Bupati Bengkalis periode 2000-2005 yang juga pernah menjabat Ketua DPRD Bengkalis ini.

Atas keberhasilan tersebut, Riza mengajak seluruh pengurus dan anggota Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis di seluruh tingkatan untuk tetap bahu membahu dan bekerja sama dengan sebaik-baiknya, supaya kuantitas dan kualitas pelaksanaan kegiatan di masing-masing bidang tersebut, ke depan pelaksanaannya semakin baik.

Selain itu, Riza juga berharap agar seluruh pengurus dan anggota Pramuka di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini tidak cepat merasa cukup dan puas atas keberhasilan yang diraih itu. Karena, katanya mengingatkan, mempertahankan apa yang telah diraih tersebut jauh lebih berat dibandingkan memperolehnya.

“Karena itu, seluruh anggota dan pengurus Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis harus senantiasa mempertahanakan dan meningkatkan kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik serta terus melaksanakan berbagai kegiatan kepramukaan di daerah ini secara berkesinambungan, sehingga pada masa yang akan datang prestasi yang telah diraih ini dapat dipertahankan,” ajak Riza.

Sumber : http://katakabar.com/2013/08/23/wiih..-kwarcab-0404-gerakan-pramuka-bengkalis-tergiat-di-riau

Jumat, 23 Agustus 2013

OKPT Unnes Bahas Implementasi Kepramukaan

SEMARANG - Orientasi Kepramukaan Perguruan Tinggi (OKPT) bagi mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (Unnes) dibuka Kamis (22/8). Di hari pertama peserta OKPT akan mengikuti seminar bertema Implementasi Kepramukaan dalam Kurikulum 2013.

“Di sesi pertama akan diisi oleh Kak Suyahman andalan nasional dari Pusdiklatnas sampai sekitar pukul 11.30 WIB. Di sesi kedua akan diisi Kak Tomo dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah,” terang Ketua Racana Wijaya Leofan Gunawan, Kamis (22/8).

Implementasi kepramukaan dalam Kurikulum 2013 jadi tema sentral dalam pembinaan kepramukaan. Pasalnya, pramuka masuk dan menjadi ekstrakurikuler wajib dalam struktur Kurikulum 2013.
Pramuka menjadi “andalan” untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter mandiri, peduli, ramah, dan memiliki jiwa nasionalisme.

Menurut rencana, OKPT akan laksanakan dua hari hingga Jumat (23/8). Pada hari kedua seluruh peserta OKPT akan dilibatkan dalam permainan outdoor untuk mengasah keterampilan, kepekaan, dan soliditas mereka di lapangan.

Sumber berita :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_smg/2013/08/22/169199/Hari-Pertama-OKPT-Unnes-Bahas-Implementasi-Kepramukaan
Sumber foto : 
http://kampus.okezone.com/read/2013/08/23/373/854380/pramuka-ciri-khas-ospek-di-unnes

Pendidikan Pramuka Bentuk Karakter Bangsa

MATARAM-Pramuka memiliki peranan yang  sangat penting sebagai lembaga pendidikan non formal dalam membentuk kaum muda berkarakter, menamankan semangat kebangsaan dan meningkatkan keterampilan.

Pendidikan ke pramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia di tuntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“ Dalam tujuh tahun terakhir ini terdapat tiga hal yang menandai perkembangan gerakan pramuka yang berhasil dicapai selama ini “, kata Gubernur Nusa Tenggara Barat HM Zainul Majdi pada Upacara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun Pramuka ke-52 tahun 2013 tingkat provinsi NTB kamis (22/8) di Halaman Bumi Gora Kantor Gubernur NTB.

Ia mengatakan, ketiga perkembangan tersebut diantaranya, presiden RI telah mencanangkan kembali refitalisasi pramuka pada HUT Pramuka tahun 2006 silam yang saat ini tampak keberhasilannya dengan semakin marak kegiatan ke pramukaan di berbagai daerah.

Bahkan pada saat ini pramuka telah berhasil memperbaharui sistem kepramukaan dengan kurikulum yang baru, akreditasi gugus depan serta sertifikasi dan lisensi para pembina.

Selain itu juga, terbitnya undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka yang memperkuat legalitas pramuka di negeri ini.

“ Dengan UU tersebut maka pelaksanaan pendidikan ke pramukaan saat ini tidak hanya mengisi masa senggang kaum muda namun telah meningkat menjadi kewajiban setiap warga negara untuk melaksanakannya.

“ Sementara itu Ungkap Gubernur, perkembangan ketiga gerakan pramuka adalah masuknya pendidikan ke pramukaan dalam kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib yang akan diberlakukan pada tahun 2013 ini.

“ Khusus untuk yang ketiga ini gerakan pramuka dapat memahami sepenuhnya latar belakang rencana menjadikan pendidikan ke pramukaan sebagai mata pelajaran ekstrakurikuler wajib. Karena permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesia pada tahap yang mengkhawatirkan “, paparnya.

Guna percepatan pembentukan karakter kaum muda, Gubernur mengajak seluruh anggota gerakan pramuka untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah. Sedangkan kepada pimpinan kwartir cabang, kwartir ranting, gerakan pramuka dan pembina pramuka di daerah ini secara bersama meningkatkan kwalitas gugus depan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa.

Sumber : http://rri.co.id/index.php/berita/66797/Pendidikan-Pramuka-Bentuk-Karakter-Bangsa.#.UhbH5n82Dk8

Rabu, 21 Agustus 2013

Jangan Memaksakan Pramuka

Tulisan ini bukan untuk mengkritik atau menggurui, apalagi menghalang-halangi pihak-pihak yang akan merealisasikan gagasan-gagasan tentang Gerakan Pramuka. Tulisan ini adalah pandangan yang disusun sesuai dengan pemahaman saya tentang Gerakan Pramuka dan berbagai telaah pustaka yang telah saya lakukan.

Beberapa media cetak lokal di Soloraya, Kamis (15/8), mewartakan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman mencanangkan progam wajib Pramuka bagi pelajar dan pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Sragen. Program wajib Pramuka itu dicanangkan saat upacara peringatan HUT ke-52 Gerakan Pramuka, Rabu (14/8). Berita itu cukup mengusik dan menggelitik hati dan pikiran saya.
Kebijakan tersebut diambil karena menurut Agus Fatchur Rahman generasi muda kini mulai kehilangan karakter kebangsaan, karakter keindonesiaan. Pendidikan Kepramukaan diharapkan menjadi salah satu alat rekayasa masa depan untuk membangun generasi muda yang berkarakter kuat. Bupati Sragen menginstruksikan semua PNS dan pejabat di lingkungan Pemkab Sragen terlibat aktif dalam Gerakan Pramuka.

Keterlibatan aktif itu antara lain dengan mengenakan seragam Pramuka setiap Kamis dan mengikuti kegiatan perkemahan Pramuka pada waktu tertentu. Selain itu, pejabat (baca: kepala satuan kerja perangkat daeran atau SKPD) juga diwajibkan menjadi bapak angkat dari gugus depan (gudep) sekolah. Hal yang sama juga telah dilakukan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya beberapa tahun lalu yang mencanangkan Kabupaten Sukoharjo sebagai kabupaten Pramuka. Seluruh PNS di Kabupaten Sukoharjo diinstruksikan untuk berseragam Pramuka setiap tanggal 14 (non-Dinas Pendidikan) dan setiap hari Jumat (Dinas Pendidikan).

Saat ini, Gerakan Pramuka masih menjadi gerakan yang masif (meluas). Gerakan Pramuka masih melekat di banyak sekolah. Peserta didik juga diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, khususnya peserta didik kelas III, IV, dan V SD/MI, kelas VII SMP/MTs, dan kelas X SMA/SMK/MA. Atau, minimal seluruh peserta didik berseragam Pramuka pada Jumat dan/atau Sabtu. Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah memasukkan Pendidikan Kepramukaan dalam Kurikulum 2013. Setiap peserta didik diwajibkan mengikuti kegiatan Pramuka.

Sekedar kilas balik, di awal Orde Baru Pendidikan Kepramukaan dititipkan di sekolah karena dikhawatirkan akan disusupi paham komunis. Cara itu juga untuk memudahkan menghimpun peserta didik dan pengadaan tenaga pembina dari para guru. Ini kemudian memunculkan istilah ”Pramuka wajib” bahkan tidak sedikit pengajar atau guru yang menyebut ”pelajaran Pramuka”.

Padahal Baden Powell dengan tegas menjelaskan Pendidikan Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun atau kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Pendidikan Kepramukaan adalah suatu metode untuk mendidik generasi muda yang interaktif dan progresif dengan kegiatan yang menyenangkan, menarik, menantang, terencana, terarah,  dan berkesinambungan di alam terbuka.

Gerakan Pramuka bukanlah tujuan. Gerakan Pramuka adalah alat yang bertujuan untuk membina dan membentuk manusia Indonesia yang mandiri, berkarakter kuat, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki rasa nasionalisme dan cinta Indonesia, tanah tumpah darah, yang tinggi.

Mewajibkan Pramuka bagi pelajar dan PNS ada sisi baiknya. Bagi pelajar akan memperoleh keterampilan dan kecakapan hidup seperti kemandirian, kepemimpinan, dan nilai-nilai budi pekerti luhur yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan bagi PNS nilai-nilai positif seperti disiplin, gotong royong, kejujuran, dan lain sebagainya dapat diaplikasikan dalam menjalankan profesi mereka.

Ketika seseorang berseragam Pramuka dalam dirinya melekat kode kehormatan Tri Satya dan Dasa Dharma yang sangat sarat makna dan wajib diamalkan. Seseorang yang berprofesi sebagai PNS, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, tentu tidak hanya mengayomi dan melayani masyarakat, tetapi juga memberikan teladan kepada masyarakat. PNS yang berseragam Pramuka dapat menjadi salah satu solusi krisis keteladanan yang melanda bangsa ini.

Kesukarelaan
Namun, kebijakan PNS wajib berseragam Pramuka juga bisa menjadi bumerang. Ketika PNS tidak menjalankan tugas dengan benar seperti terlambat masuk kerja maka ia tidak hanya melanggar kode etik PNS, tetapi ia juga bisa melanggar UU No. 12/2010 tentang Gerakan Pramuka yang multitafsir jika dijadikan ”alat mengkriminalisasi” pejabat publik (kepala daerah) maupun penjabat strutrual (PNS). ”Alat mengkriminalisasi” tersebut pada Pasal 6 ayat (4) dan ayat (5) yaitu Kode Kehormatan Pramuka yang dikenal dengan Tri Satya dan Dasa Dharma yang wajib diamalkan oleh setiap anggota Pramuka.

Saya masih ingat ketika Walikota Padang Fauzi Bahar yang berang melihat ketidakdisplinan PNS di lingkungan Pemerintahan Kota Padang saat inspeksi mendadak pada hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri 2012. Walikota Padang itu mendapati 39 perempuan PNS dan 20 laki-laki PNS yang terlambat atau tidak mengenakan seragam lengkap sebagaimana ketentuan setiap hari Kamis yaitu mengenakan seragam Pramuka lengkap dengan setangan leher/pita leher dan memakai pin “Saya Anti Sogok”.

Sebagai ganjaran atas ketidakdisplinan tersebut, para PNS di lingkungan Pemerintah Kota Padang dihukum atau dibesi sanksi fisik berupa baris-berbaris untuk perempuan dan baris-berbaris serta push up untuk laki-laki pria. Pemberian hukuman atau sanksi fisik tersebut juga diperlihatkan dan diekspose oleh media massa pada Kamis, 23 Agustus 2012.

Contoh lain, ada 291 kepala daerah (gubernur/bupati/walikota) yang terjerat kasus korupsi dalam kurun 2004-Februari 2013. Padahal kepala daerah selaku ex officio Ketua Majelis Pembimbing Kwartir adalah ”Pramuka istimewa” yang menjadi ikon keteladanan masyarakat di wilayahnya. Jadi, pasal-pasal dalam UU Gerakan Pramuka juga dapat ditambahkan dalam tuntutan pidana untuk mereka.

Dukungan kepala daerah dalam Gerakan Pramuka sebaiknya bukan memformalkan Gerakan Pramuka. Dukungan itu sebagiknya berupa kebijakan meningkatkan kualitas proses pembinaan dengan mendorong untuk lebih menggiatkan kegiatan-kegiatan Pramuka di wilayah, baik di tingkat kwartir, kwartir di bawahnya, dan di tingkat gugus depan. Kepala daerah di setiap tingkatan adalah ex officio Ketua Majelis Pembimbing Kwartir di setiap tingkatan, semua instruksi dan/atau perintahnya tentu akan dilaksanakan oleh bawahannya.

Kegiatan-kegiatan yang harus didorong untuk lebih digiatkan antara lain Kursus Mahir Pembina Dasar/Lanjut; Kursus Pelatih Dasar/Lanjut; dan kegiatan-kegiatan besar seperti jambore/raimuna, perlombaan, dan lain sebagainya di tingkat kwartirnya maupun kwartir di bawahnya yang telah digariskan secara terstruktur dan sistematis oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Tentu itu bisa ditambah kegiatan-kegiatan yang disesuaikan dengan keadaan dan kearifan lokal daerah.

Tetapi yang harus segera didorong untuk lebih digiatkan adalah penyelenggaaan perkemahan gladian pemimpin regu (dian pinru) di tingkat gugus depan. Di tingkat gugus depanlah peserta didik berada. Selain itu, perkemahan dian pinru hampir tidak pernah diselenggarakan di tingkat gugus depan. Untuk itu, diperlukan jumlah pembina Pramuka yang memadai dan berkualitas untuk menyelenggarakan perkemahan dian pinru tersebut.

Untuk mendorong dan menggiatkan Gerakan Pramuka di tingkat gugus depan, yang harus dilakukan oleh kepala daerah selaku ex officio Ketua Majelis Pembimbing Kwartir adalah menyelenggarakan kursus orientasi kepramukaan yang wajib diikuti (tidak boleh diwakilkan) oleh para kepala sekolah selaku ex officio Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus). Hampir semua gugus depan berpangkalan di sekolah. Kepala sekolah diharapkan mampu lebih menggiatkan kegiatan-kegiatan Pramuka di gugus depannya.

Selain kepala sekolah, kursus orientasi ini juga harus diikuti oleh kepala desa/lurah, camat, kepala dinas (kepala satuan kerda perangkat daerah), atau kepala unit pelaksana teknis, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Kursus ini bertujuan membangun kesadaran dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan Pramuka sebagai wadah pendidikan nonformal yang paling sesuai dan paling selaras dengan sistem pendidikan nasional. Kesadaran dan kepedulian itu harus tulus dan ikhlas.

Kegiatan-kegiatan lain yang harus diselenggarakan adalah Kursus Mahir Pembina Dasar/Lanjut, Kursus Pelatih Dasar/Lanjut, dan lain sebagainya secara rutin dengan biaya yang terjangkau anggota Pramuka yang berniat mengikutinya. Dengan demikian, kekurangan Pembina Pramuka yang berkualitas dapat teratasi dan kualitas proses Pendidikan Kepramukaan juga meningkat.

Diakui atau tidak, Gerakan Pramuka atau Pendidikan Kepramukaan adalah satu-satunya mitra pemerintah dalam mengajarkan nilai-nilai positif seperti disiplin, gotong royong, kejujuran, dan lain sebagainya serta menanamkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air kepada anggotanya secara terstruktur dan sistematis. Namun, prinsip dasar dalam Gerakan Pramuka yaitu sukarela tetap harus dijunjung tinggi. ”Wajib Pramuka” bagi pelajar dan PNS perlu ditinjau kembali.

Sumber : http://www.solopos.com/2013/08/21/gagasan-jangan-memaksakan-pramuka-439751