Buku Pramuka Boyman

Kedai Atribut Pramuka Scout Addict Kediri menyediakan buku materi Pramuka Boyman 1 dan Boyman 2.

Tenda Dome Arei Outdoor

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai Tenda Dome Arei Outdoor kapasitas 2 dan 4 orang.

Aneka Produk Loreng Pramuka

Kedai Pramuka Scout Addict menyediakan berbagai macam produk berbahan kain Loreng Pramuka. Produk kami antara lain : Jaket, Celana, Rompi, Topi, dll.

Aneka Produk Logam Cor

Produk atribut perlengkapan Pramuka berkualitas dari Kedai Pramuka ScoutAddict Kediri

Pelayani Pemesanan Pin, Gantungan Kunci, ID Card

Kedai Pramuka Scout Addict juga melayani pemesanan pin, gantungan kunci, Id Card, dll untuk kegiatan maupun souvenir.

Dokumentasi Pengiriman

Dokumentasi dari pesanan yang pernah kami kirimkan. Kami pernah mengirim pesanan dari Aceh sampai Papua.

Jumat, 06 Desember 2013

Gerakan Pramuka Harus Netral dan Fokus Pendidikan Karakter Bangsa

Kupang, 5 Desember – Menko Kesra HR. Agung Laksono mengatakan bahwa Gerakan Pramuka tidak boleh dibawa ke arena politik praktis. “Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka, Pasal 20 Ayat (1) menyatakan bahwa Gerakan Pramuka bersifat Mandiri, Sukarela dan Nonpolitis. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka harus bebas dari intervensi politik. Seluruh warga negara tentunya memiliki hak untuk berpolitik, namun Gerakan Pramuka tidak boleh dibawa kedalam arena politik praktis yang nantinya akan merugikan Gerakan Pramuka itu sendiri. Gerakan Pramuka harus tetap netral, dan fokus pada pendidikan karakter bangsa”, kata Menko Kesra dalam Sambutan Penutupan Musyawarah nasional (Munas) Gerakan Pramuka Tahun 2013, Kamis (4/12/2013) sore di Kupang, NTT.

Selanjutnya, atas nama Pemerintah, Menko Kesra selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Harian Gerakan Pramuka mengucapkan terima kasih kepada Kakak-Kakak yang telah mengabdi sebagai Pengurus Gerakan Pramuka Periode 2008 – 2013, dan selamat atas terlaksananya Munas Gerakan Pramuka tahun 2013 ini dengan baik. Ini semua merupakan contoh teladan yang baik bagi seluruh organisasi yang ada di Negeri ini, mengingat Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan non formal yang mengajarkan nilai-nilai luhur bangsa melalui Dasa Darma, yang artinya juga Kakak sekalian telah mengamalkan Dasa Darma ke-10, “suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan”.
Menko Kesra mengawali sambutan Penutupan Munas Gerakan Pramuka mengajak seluruh hadirin, untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya, Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka Tahun 2013 di Kupang ini dapat dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya kita berdoa, agar hasil Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 ini dapat membawa Gerakan Pramuka kedepan menjadi lebih baik lagi. 

Menko Kesra sangat mengapresiasi sepak terjang Gerakan Pramuka selama ini dalam mendukung Pemerintah melaksanakan pendidikan karakter kepada generasi muda. Menko Kesra juga berterima kasih kepada Gerakan Pramuka yang aktif melaksanakan pendidikan pendidikan keterampilan kepada anggotanya sehingga mendorong mereka untuk mampu mandiri secara ekonomi yang dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan rakyat. 

Pemerintah memiliki komitmen yang kuat mendorong Gerakan Pramuka untuk meningkatkan kapasitas sebagai organisasi kepanduan dan sebagai organisasi yang paling konsisten melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan karakter kepada anggotanya. Sebagai buktinya, Pemerintah telah memberlakukan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka.

Miliki Tujuan Mulia
Gerakan Pramuka memiliki tujuan yang sangat mulia, namun kita harus menyadari bahwa tujuan itu belum sepenuhnya tercapai. Keberhasilan Gerakan Pramuka adalah ketika banyaknya generasi muda yang menjadi anggota Gerakan Pramuka dan mengamalkan nilai-nilai Kepramukaan dalam kehidupan sehari-harinya. Masa bakti kepengurusan Kwarnas Gerakan Pramuka 2008-2013 sudah berakhir, dan bukan berarti tugas-tugas Gerakan Pramuka sudah selesai. Banyak sekali pekerjaan-pekerjaan rumah Gerakan Pramuka yang belum dapat diselesaikan ataupun bahkan belum dilaksanakan. Menko Kesra sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional Harian Gerakan Pramuka selama ini telah melakukan beberapa koordinasi strategis terkait dengan Gerakan Pramuka, sedikitnya saya mencatat dua hal strategis yang perlu menjadi catatan kepengurusan Kwarnas Gerakan Pramuka selanjutnya, sebagai berikut:

Pertama, Penetapan Gerakan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib disekolah sesuai kurikulum baru tahun 2013-2014 telah dimulai. Artinya, anggota Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia akan meningkat secara signifikan, dan aktivitas gugus depan tentunya juga akan meningkat. Oleh karena itu perlu penguatan gugus depan baik dalam hal tenaga kepelatihan maupun dalam hal ketersediaan sarana. Upaya penguatan Gugus Depan ini akan sulit dilakukan sendiri oleh Gerakan Pramuka, untuk itu saya mengajak semua pihak terkait, baik Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Kota, maupun pihak-pihak di luar Pemerintah untuk bersama-sama mendukung penetapan Gerakan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah demi terciptanya generasi muda bangsa yang memiliki karakter bangsa yang kuat, dan mampu mandiri.

Kedua, Gerakan Pramuka sedang mengupayakan kemandiriannya, oleh karena itu sedang diupayakan sumber-sumber pembiayaan baru yang signifikan dan berkelanjutan serta Pusdiklat yang lebih memadai dan bertaraf internasional. Hal tersebut mendorong Kwarnas Gerakan Pramuka mengembangkan Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, untuk dijadikan Pusdiklat yang lebih memadai dan bertaraf internasional dan unit usaha sebagai sumber pembiayan Gerakan Pramuka. Terkait dengan prokontra yang berkembang, Menko Kesra bersama dengan Kementerian terkait lainnya telah mengirimkan hasil telaah rekomendasi kepada Presiden RI sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional, untuk menentukan arah pengembangan TRW selanjutnya. Perlu menjadi perhatian adalah segala proses pengembangan TRW nantinya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku, terkait status tanah, fungsi lahan, dan alternatif model pengembangannya.
Menjadi Lebih Baik

Dalam kesempatan tersebt, Menko Kesra juga mengucapkan selamat kepada Ketua Kwarnas terpilih, ini merupakan amanat yang mulia dan tanggung jawab yang besar bagi Saudara untuk membuat Gerakan Pramuka menjadi lebih baik lagi dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi kepada bangsa dan Negara. Kepengurusan Kwarnas Gerakan Pramuka nantinya harus mencerminkan organisasi yang modern yang mampu beradaptasi dengan dinamika lingkungan, efektif, dan efisien, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Kepramukaan. Dengan begitu, Tema Munas Gerakan Pramuka tahun 2013, “mantapkan pendidikan kepramukaan untuk menghasilkan Pemimpin Bangsa yang berkarakter” dapat tercapai.

Kedepan Menko Kesra mengharapkan Gerakan Pramuka lebih proaktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan secara luas, baik dalam bidang acara keagamaan, maupun acara-acara sosial kemasyarakatan lainnya. Sehingga Gerakan Pramuka dapat lebih membumi dan menyatu dengan masyarakat. Model pendidikan karakter seperti ini akan lebih dapat meraih simpati dan membekas dihati masyarakat.

Selamat Ketua Kwarnas Terpilih
“Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Gerakan Pramuka yang telah berhasil dengan mulus dan elegan melalui tahapan dinamika organisasi yang krusial dalam Munas 2013. Dan sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Ketua Kwarnas terpilih, jadilah pemimpin yang amanah, ikhlas dalam bekerja, dan selalu ikhtiar. Akhirnya atas nama Gerakan Pramuka, dengan mengucapkan “Alhamdulillahirrobillalamin”, Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 secara resmi saya tutup”, kata Menko Kesra.

Sumber : http://www.menkokesra.go.id/content/menko-kesra-gerakan-pramuka-harus-netral-dan-fokus-pendidikan-karakter-bangsa

Kak Adhyaksa Dault Jadi Ketua Kwarnas Pramuka

Mantan Menpora Adhyaksa Dault (50) terpilih sebagai ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka. Dia mengalahkan nama-nama besar lain yang sempat diajukan menjadi kandidat.

"Iya sudah (terpilih)," kata Adhyaksa saat dikonfirmasi detikcom lewat telepon, Kamis (5/12/2013).

Pemilihan ketua Kwarnas Pramuka periode 2013-2018 digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Adhyaksa unggul dengan 17 suara dari tiga calon lainnya, yakni Eris Herhanto, Jana Anggadireja, dan Nanan Soekarna.

Adhyaksa berjanji akan melakukan perubahan di tubuh Pramuka. Dia berharap semua elemen mendukungnya. "Memang banyak yang mesti dirombak," jawabnya.

Sebelumnya ada 10 nama calon ketua Kwarnas Pramuka yang beredar. Mereka yakni Adhyaksa Dault (eks Menpora), Azwar Abu Bakar (Menpan dan politisi PAN), Dede Yusuf (politisi PD), Eris Haryanto (Marsekal TNI AU), Irman Gusman (Ketua DPD), Prof Dr Yana Sudjana (Wakil Ketua Kwarnas), Nanan Soekarna (eks Wakapolri), Prabowo Subianto (politisi Gerindra), Pramono Edhi Wibowo (politisi PD), dan Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulsel dan politisi Golkar). Namun sebagian ada yang mengundurkan diri.

Sumber : http://news.detik.com/read/2013/12/05/162736/2433622/10/kak-adhyaksa-dault-jadi-ketua-kwarnas-pramuka

Rabu, 04 Desember 2013

Alasan Adhyaksa Dault Ingin Jadi Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka

KUPANG — Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengaku ingin menjadi calon ketua umum Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Periode 2013-2018 karena tak mau gerakan Pramuka dijadikan alat untuk tujuan politik pihak-pihak tertentu.

"Saya anggota Pramuka sejak kecil hingga menjadi penegak. Saya melihat banyak tokoh-tokoh politik yang mau menjadi ketua umum Kwarnas Gerakan Pramuka. Saya tidak bisa menerima jika mereka ikut maju dan ingin memolitisasi Gerakan Pramuka," kata Adhyaksa saat dihubungi Kompas, Selasa (3/12/2013) malam, di Jakarta.

Pesan Adhyaksa, biarkan Gerakan Pramuka independen dan bebas menentukan calon pemimpinnya lima tahun mendatang.

"Biarkanlah Pramuka independen dan menjadi tempat penempaan generasi muda Indonesia yang berjiwa patriotik dan nasionalis religius. Jangan dijadikan tunggangan politik. Untuk mencegah hal itu, maka saya terpanggil untuk maju," tambahnya.

"Saya tak ada kepentingan apa-apa, kecuali membenahi Pramuka agar tetap eksis dan menjadi ujung tombak pembangunan gerakan moral dan karakter bangsa. Jadi, saya dicalonkan oleh mereka," lanjutnya.

Sejauh ini, tokoh politik yang disebut-sebut bakal maju, selain Adhyaksa, adalah Jenderal Prabowo Subianto, mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo, mantan Wakil Kapolri Irjen Nanan Sukarna, dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.

Mereka akan dipilih di acara Musyawarah Nasional (Munas) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang dikaitkan dengan HUT Ke-52 Gerakan Pramuka di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pemilihan dijadwalkan pada Rabu (5/12/2013) mendatang setelah peserta Munas Kwarnas Gerakan Pramuka menyampaikan visi dan misi para calon ketua umum Kwarnas.

Adhyaksa direncanakan tiba di Kupang pada Rabu (4/12/2013). 

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013/12/03/2201205/Ini.Alasan.Adhyaksa.Dault.Ingin.Jadi.Ketua.Umum.Kwarnas.Gerakan.Pramuka

Selasa, 03 Desember 2013

Calon Presiden Pun Berburu Kursi Ketua Gerakan Pramuka

KUPANG - Posisi Ketua Umum Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka ternyata menarik minat sejumlah tokoh politik yang disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI pada Pemilihan Presiden 2014. Mereka di antaranya pendiri Partai Gerindra, yang juga mantan Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Prabowo Soebianto dan mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

Nama lainnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, mantan Menpora Adhyaksa Dault, serta mantan Sekjen Kementerian Pertahanan Eris Harryanto. Ada juga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.

Pemilihan Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka akan dilakukan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang juga rangkaian ulang tahun ke 52 Gerakan Pramuka.

Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Aswar mengatakan, siapa pun boleh menjadi Ketua Umum Gerakan Pramuka.

"Karena mereka hanya tinggal menjalankan tiga kehormatan Pramuka yang tertuang dalam Tri Satya dan 10 pegangan Pramuka, yaitu Dasa Dharma Pramuka," ujar Azrul kepada Kompas, Selasa (3/12) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Asrul menambahkan, yang membedakan kepemimpinan Gerakan Pramuka adalah langgam atau gaya kepemimpinan Gerakan Pramuka.

"Namun, Pramuka tetap berjalan dengan cita-cita dan karakternya," katanya.

Azrul membantah bahwa Pramuka dijadikan kendaraan politik.  

Sumber : http://lipsus.kompas.com/indonesiasatu/read/2013/12/03/0855309/Calon.Presiden.Pun.Berburu.Kursi.Ketua.Gerakan.Pramuka

Gerakan Pramuka Kecewa Presiden SBY Tak Datang di Munas

KUPANG — Sebagian peserta Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kecewa karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan hadir untuk membuka Musyawarah Nasional  Gerakan Pramuka yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/12/2012). Padahal, nama Presiden SBY sudah dicantumkan dalam jadwal acara pembukaan, yang undangannya sudah disebar ke mana-mana. 

"Kami kecewa karena Presiden SBY batal hadir karena alasan jadwal kenegaraan padat. Ini pertama kalinya Presiden SBY tak hadir. Sebab, biasanya, kalau tak bisa hadir diwakili Wakil Presiden Boediono. Namun, Wapres juga tidak bisa hadir, dan malah diwakilkan ke Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan M Nuh," kata petinggi Kwarnas Gerakan Pramuka Partono kepada Kompas di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (2/12/2013).

 "Tetapi, ya apa boleh buat, Beliau tak bisa hadir. Padahal, Munas (Musyawarah Nasional) Gerakan Pramuka digelar berkaitan dengan Hari Pramuka Ke-52," ujarnya. 

Kekecewaan disampaikan juga oleh panitia munas yang juga peserta Kwartir Daerah. "Gerakan Pramuka itu benteng terakhir gerakan moral dan pembangunan karakter bangsa. Sayang sekali kalau Presiden dan Wakil Presiden tidak menaruh perhatian untuk hadir," ucap Yanti. 

Sumber : http://regional.kompas.com/read/2013/12/02/2140112/Gerakan.Pramuka.Kecewa.Presiden.SBY.Tak.Datang.di.Munas?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

Senin, 02 Desember 2013

Kamabinas Dijadwalkan Buka Munas Pramuka

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana membuka Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka yang digelar besok, Selasa, 3 Desember 2013, di Kupang, Nusa Tenggara Timur. "Presiden akan menyerahkan umbul-umbul kwartir daerah tergiat," kata Kepala Biro Humas Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Septembri Yanti, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 2 Desember 2013.

Menurut dia, SBY selaku Ketua Majelis Pembina Nasional dijadwalkan membuka acara pukul 09.00 waktu setempat. Acara berlangsung mulai 3 hingga 5 Desember, yang dihadiri oleh sekitar 800 orang pengurus kwartir daerah di seluruh Indonesia.

Pada munas tahun ini, terdapat empat agenda utama. Pertama, penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Kedua, arah kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2034. Ketiga, rencana strategi Gerakan Pramuka 2014-2018. Keempat, putusan tentang pembentukan Satuan Karya Kalpataru dan Pariwisata tingkat nasional dan daerah serta pemilihan Ketua Kwartir Nasional periode 2013-2018.

Hasil penjaringan, berdasarkan surat dari kwarda ke kwarnas, ada sepuluh tokoh yang diusulkan menjadi Ketua Kwarnas periode 2013-2018. Di antara mereka adalah Nanan Sukarna, yang bekas Wakil Kepala Polri, Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulawesi Selatan dan Ketua Kwarda Sulawesi Selatan), Eris Herryanto (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pengabdian Masyarakat), dan Jana Anggadireja (Wakil Ketua Kwarna Bidang Pendidikan dan Pelatihan).

Para tokoh yang dicalonkan kwarda itu akan menyampaikan visi dan misinya pada hari kedua Munas di Kupang. Munas diadakan di gedung Grand Melia, Kupang, NTT, ini juga akan diisi penjelasan dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/12/02/078533902/SBY-Dijadwalkan-Buka-Munas-Pramuka-Besok

Sabtu, 30 November 2013

Lomba Cerdas Tangkas Pramuka Kwarran Songgom Kwarcab Brebes

BREBES -Untuk menngaplikasikan pramuka, peserta didik maupun pembina harus menguasai materi latihan. Dengan menguasai materi latihan hingga masuk ke lubuk hati akan mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu materi latihan harus terus digali agar nilai-nilai pembelajaran pramuka bermanfaat untuk bekal kehidupan di masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Ketua Kwartir Ranting (Kwarran) Songgom Kab Brebes Mujiman SPd, saat membuka acara Lomba Cerdas Tangkas Pramuka (LCTP), di SMP N 2 Songgom, Jumat (29/11/2013).

Dia menjelaskan, untuk lebih menguasai materi maka setiap peserta didik harus terus digladi. Antara lain melalui LCTP, perkemahan, maupun kegiatan lainnya yang dapat mendorong peserta didik menguasai materi.
Pendidikan pramuka sangat baik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung nilai-nilai ketakwaan, kecintaan terhadap alam dan sesama manusia, patriot yang sopan dan kesatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin trampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Disamping itu, Mujiman juga meminta kepada para pembina gugus depan (gudep) untuk terus melakukan inovasi dan kreativitas materi pelatihan. Sehingga antara pembina dan peserta didik tidak mengalami rasa bosan dalam melakukan aktivitas pramuka.

“ Agar tidak stagnan, pembina gudep harus melakukan pembinaan inovatif dan kreatif,” kata Mujiman yang didampingi Sekretaris Kwarran Harsen Purontoko SPd
Ketua Panitia penyelenggara LCTP Sukanjat SPd, LCTP diikuti 45 gudep yang berpangkalan di SD/MI, 11 gudep pangkalan SMP/MTs dan 6 gudep pangkalan SMA/MA/SMK se Kecamatan Songgom.

Setelah melalui seleksi yang amat ketat, akhirnya tampail sebagai juara untuk Siaga Putra, juara 1 gudep SD Dukuhmaja 02, juara 2 gudep SD Karangsembung 03, gudep SD Wanacala 01.

Siaga Putri, juara 1 gudep SD Wanacala 02, juara 2 gudep SD Dukuhpayung, juara 3 gudep SD Pengilon.
Untuk tingkat Penggalang Putra, juara 1 gudep SMP N 3 Songgom, juara 2 gudep SMP N 2 Songgom, juara 3 Gudep SMP Maarif NU 04 Songgom. Penggalang Putri, juara 1 gudep SMP N 2 songgom, juara 2 gudep SMPN 3 songgom dan juara 3 gudep MTs Maarif NU 04.

Sedangkan tingkat Penegak, Penegak Putra dan Putri diraih oleh Gudep SMK Al Falah, juara 2 MA Darul Istiqomah dan juara 3 SMK Bakti Utama.

Sumber : http://brebesnews.co/2013/11/lomba-cerdas-tangkas-pramuka-lctp-di-kecamatan-songgom-diikuti-45-gudep/

Jumat, 29 November 2013

Pelatihan Pinru dan Wapinru Kwarcab Pramuka Kota Jayapura

JAYAPURA — Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam kepemimpinan di setiap regu Pramuka golongan Penggalang, Kamis (28/11), Kwartir Cabang Pramuka Kota Jayapura menggelar pelatihan pimpinan regu dan wakil pimpinan regu golongan Penggalang.

“Tujuan dari kegiatan ini diharapkannya dapat membuat peserta mampu menciptakan  kemandirian dan ketangkasan sebagai modal dalam menghadapi persaingan global yang sedang dan akan datang,” ujar Wakil Walikota Jayapura Dr. H. Nur Alam usai membuka acara Pelatihan Pimpinan Regu dan Wakil Pimpinan Regu di Kota Jayapura pada Kamis (28/11) pagi.

Dan juga bagi pembina, kata Alam, kegiatan ini dijadikan sebagai ajang untuk membina solidaritas antar pembina yang satu dengan pembina yang lain dan juga dengan pemerintah sekaligus bertukar pemikiran dan informasi serta pengalaman.

Dikatakan, pembangunan nasional saat ini lebih menekankan kepada pembangunan manusia Indonesia  seutuhnya dan lebih khusus lagi kepada pembangunan generasi muda karena mereka adalah penerus cita-cita bangsa.

Untuk itu, ucap Alam, di dalam UUD 1945 pembinaan generasi muda terutama pramuka telah dijelaskan sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda yang secara khusus  juga mendapat tempat yang terhormat dalam pembinaan.

Sementara Ketua Pramuka Kwarcab Kota Jayapura Fachruddin Pasolo menjelaskan apa yang pihaknya laksanakan ini adalah kegiatan dalam tingkat penggalang yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan pimpinan regu dari masing-masing yang ada di peserta.

“Harapan kami adalah mereka ini akan menjadi contoh yang nanti kembali ke gugus-gugus depan mereka menyebar luaskan kepada regu-regu mereka,” tutur Pasolo.

Sumber : http://bintangpapua.com/index.php/2012-12-03-03-14-02/2013-01-02-06-12-35/item/11022-anggota-pramuka-diminta-ciptakan-kemandirian

Kamis, 28 November 2013

LPK Tegak Dega Kwarcab Banyuwangi

BANYUWANGI – Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega resmi dibuka kemarin (27/11) oleh Wakil Bupati Banyuwangi sekaligus Ketua Kwartir Cabang gerakan Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko. Pelatihan yang digelar selama dua hari itu diikuti oleh pengurus OSIS SMA/ SMK se-Kabupaten Banyuwangi di Kantor Kwartir Pramuka Banyuwangi.

Kegiatan ini diikuti dengan semangat antusias yang luar biasa dari semua peserta. Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Cabang gerakan Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko menjelaskan, LPK ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada segenap anggota pramuka sekaligus untuk meningkatkan kualitas kepramukaan. Dengan adanya kegiatan ini, kata Yusuf, diharapkan akan terlahir para pemimpin baru yang nantinya mengembangkan pramuka kedepannya ke arah yang lebih baik.

Selain itu, dengan adanya kader pemimpin baru, ke depannya akan terwujud sebuah inovasi baru yang nantinya dapat mengubah Gerakan Pramuka serta pandangan masyarakat luas tentang gerakan pramuka yang hanya bertepuk tangan dan beryanyi. “Inilah yang kami harapkan agar para peserta LPK ini kiranya dapat menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang dapat memajukan gerakan pramuka serta dapat menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat,” kata Yusuf Widyatmoko.

Yusuf menambahkan, gerakan pramuka adalah organisasi yang sasaran utama pembinaanya adalah kaum muda yang strategis untuk mencetak kader bangsa yang berkarakter sesuai dengan Trisatya dan Dasa Dharma. “Oleh karena itu, tujuan dari pelaksanaan LPK ini adalah untuk mempersiapkan para kader pemimpin dalam gerakan Pramuka dalam menjawab krisis kepemimpinan di era globalisasi,” cetusnya.

Sumber : http://www.kabarbanyuwangi.info/pramuka-dibekali-kepemimpinan.html

Selasa, 26 November 2013

Sako SPN Memperkuat Gerakan Pramuka

JAKARTA – Satuan Komunitas (Sako) Sekawan Persada Nusantara (SPN) secara resmi menjadi bagian dari keluarga Gerakan Pramuka nasional. Itu tertuang dalam SK Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Nomor: 204 dan 205 Tahun 2013. Sako SPN yang merupakan gerakan kepanduan dalam lingkup Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) itu diharapkan menjadi penguat gerakan pramuka nasional. 

Sehingga dapat terus menumbuhkan karkater generasi muda yang berkualitas. “Gerakan Pramuka yang ada selama ini tak bisa tumbuh cepat, tanpa keterlibatan Sako yang terbentuk di masyarakat,” kata Ka Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar saat pengukuhan Sako Sekawan Persada Nusantara di gedung Pramuka, Jakarta, Senin (25/11). 

Menurutnya kehadiran Sako SPN ini secara efektif mampu mendorong percepatan gerakan pramuka tingkat nasional. Apalagi Sako SPN telah memiliki jangkauan organisasi yang juga sangat besar. Azrul berharap Sako SPN tak mengendur kegiatan setelah pengukuhan ini. 

Karena tak dipungkiri banyak sekali kegiatan kepanduan yang secara mendadak vakum. Tidak memiliki agenda kegiatan yang terstruktur. “Jangalah SAko SPN ini hilang nantinya setelah pengukuhan. Teruslah berkarya dan berikan pengabdian pada gerakan pramuka,” ucapnya bersemangat. Pimpinan Sako SPN, Ashar B menambahkan secara hiraki organisasi Sako SPN telah lama terbentuk. 

Mulai jenjang kecamatan, kabupaten/kota sampai propinsi. Meski tidak secara menyeluruh ada di wilayah Indonesia. Ashar mengatakan kehadiran Sako SPN merupakan jawaban terhadap semangat LDII mengembangkan karakter generasi muda Indonesia. 

Terutama dikalangan pelajar yang selama ini kian tidak mengenal gerakan pramuka. “Melalui gerakan inilah karakter remaja dan pemuda bisa terbentuk. Makanya Sako SPN berjuang untuk mewujudkan itu,” jelasnya. Dia menjanjikan Sako SPN bukan hanya nama organisasi saja. Tapi juga sebuah wadah yang kaya terhadap aktifitas dan kegiatan. Sehingga tak mungkin vacuum dan kehilangan aktifitas.

Sumber : http://www.indopos.co.id/2013/11/sako-spn-memperkuat-gerakan-pramuka.html

Senin, 25 November 2013

Mengapa Pejabat Harus Jadi Pramuka ?

"Pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, yang punya kita semua" Nyanyian tersebut sering menggema di telinga masyarakat, bukan hanya anggota pramuka, melainkan juga semuaorang yang berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Jika dicermati, kata kita pada lagu di atas seakan-akan memberikan pemahaman, pramuka adalah milik seluruh warga negara Indonesia tanpa kecuali. Dalam konteks yang aplikatif, pemakaian kata kita juga mengandung muatan pemaksaan kepada setiap orang, mau tidak mau, suka tidak suka, harus mengakui pramuka memang milik semua. Benarkah demikian ? 

Bukankah hal tersebut hanya lagu? Sejauh manakah pemaksaan tersebut mengkristal dalam Gerakan Pramuka. Setidaknya, pertanyaan tersebut patut untuk di sikapi secara kritis karena fenomena yang berkembang di lapangan, pramuka bukan milik kita semua, melainkan hanya milik kami. Dalam konteks pemahaman tentang pemaksaan yang menggejala di tubuh Gerakan Pramuka, saya memahami hal itu sebagai sesuatu yang membelenggu Gerakan Pramuka sehingga membuat satu-satunya organisasi yang berhak menyelenggarakan pendidikan kepanduan tersebut, hanya menjadi robot. 

Secara sederhana pemaksaan yang mudah dilihat adalah jabatan majelis pembimbing. Seorang camat wajib menjadi ketua majelis pembimbing ranting bupati/wali kota wajib menjadi ketua majelis pembimbing cabang gubernur wajib menjadi ketua majelis pembimbing daaerah dan presiden wajib menjadi ketua majelis pembimbing nasional terlepas suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, mampu atau tidak mampu, serta mencintai dunia pramuka. 

Cari Dukungan Pemaksaan pejabat teras di suatu wilayah secara otomatis untuk menjadi ketua majelis pembimbing Gerakan Pramuka sebenarnya merupakan upaya pramuka mendapat dukungan dari berbagai pihak dan menjadikan pramuka sebagai superhero di antara organisasi lain. 

Kemudahan dalam birokrasi dan kucuran dana, itulah sebenarnya yang merupakan muara dari pemaksaan para pejabat tersebut. Bukan hanya itu, gerakan pramuka juga melebarkan sayap ke berbagai dimensi kehidupan. Mereka yang senang di bidang: kedirgantaraan dibina di saka dirgantara, pariwisata dibina saka panduwisata, kepolisian dibina saka bayangkara, kehutanan dibina saka wanabakti, pertanian dibina saka taruna bumi, dan saka-saka yang lain-lain. 

Dalam dunia pendidikan pun, sekolah diwajibkan memiliki gugus depan, baik itu SD, SLTP, SMU/SMK, maupun perguruan tinggi. Bahkan di desa, gerakan pramuka menyediakan tempat pembinaan di gugus depan teritorial walau banyak kepala desa/kelurahan tak paham hal tersebut. 

Orang-orang yang lanjut usia pun diberi wadah khusus dalam pembinaannya dalam pandu wreda dan hiprada/ Kekuatan yang merata secara kuantitatif itulah yang menjadikan pramuka selalu berbangga diri. Apalagi kenyataan di lapangan, tidak ada satu organisasi pun yang mampu mengungguli pramuka dalam hal keanggotaan, keterlibatan pejabat pemerintah, dan dukungan dana. 

Kepemimpinan Kekuasaan Dalam konteks pemahaman tentang organisasi,D Hampton dalam Cribbin (1990) mengatakan, paling tidak ada enam jenis organisasi, yakni : kebapakan yang menempatkan pemimpin sebagai pembantu, pengayom, dan manipulator halus. birokratis yang mensyaratkan pemimpin sebagai pemelihara. autokratis, merupakan potret pemimpin yang mau berkuasa. berwenang berhubungan dengan pemimpin sebagai direktur eksekutif. konsultatif, mencirikan pemimpin dalam organisasi sebagai katalisator, pendukung, suka mempermudah, dan inovatif menempatkan pemimpin sebagai penggiat dan integrator, Jika ditelaah lebih mendalam, gerakan pramuka merupakan perpaduan jenis organisasi kebapakan dan konsultatif. Hal tersebut diindikasikan dari keberadaan gerakan pramuka dewasa ini, yang lebih memercayakan suatu kepemimpinan berdasarkan kekuasaan, karisma, kepercayaan, dan keteladanan. Bukan berdasarkan keahlian dan persetujuan rasional layaknya jenis organisasi yang inovatif.

Menurut pendapat saya, sudah saatnya gerakan pramuka berparadigma baru dengan mengelola organisasi secara inovatif dengan mementingkan kualitas, partisipasi, tekad bersama, dan mengoptimalkan peran gugus depan di setiap tingkatan Pramuka. Hal ini karena stakeholder gerakan pramuka adalah orang-orang yang memahami secara komprehensif terhadap tata nilai yang berlaku di dalamnya, bukan mereka yang dipaksa untuk memahami tata nilai tersebut dalam rentang waktu yang relatif pendek dan mendadak. Paradigma baru gerakan pramuka dengan format inovatif tentu memerlukan pemahaman yang rasional, bukan emosional. 

Hal tersebut dilandasi perkembangan gerakan pramuka yang ke depan, yang harus mandiri dan terbebas dari belenggu ikatan kekuasaan. Format baru yang inovatif tersebut berakar dari pentingnya kreativitas Gerakan Pramuka dalam merumuskan segala bentuk kegiatan. Arti penting kreativitas dalam pembinaan pramuka juga didasari atas keminiman keterampilan pembina dalam menumbuhkembangkan kemampuan anggota Gerakan Pramuka. 

Sering kita lihat, ketika seorang pembina pramuka berada di tengah-tengah peserta didiknya dan hendak menyanyi bersama sebagai pembuka pertemuan, sudah pasti lagu yang muncul adalah "di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senangâ". Mengapa harus itu? tidak ada lagu lain? 

Kreativitas Pramuka dengan paradigma baru yang menekankan kreativitas merupakan wujud penerapan nilai-nilai dasar gerakan pramuka. Paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika gerakan pramuka ingin memberikan kontribusinyata terhadap Kelangsungan Pembangunan Pertama, keberanian untuk mandiri dan terlepas dari ikatan kekuaasaan. 

Walaupun terasa berat, hal tersebut merupakan upaya awal dalam menumbuhkan kreativitas gerakan pramuka sehingga pramuka tidak dicap sebagai organisasi milik pemerintah. Konsekuensi logisnya adalah tidak perlu mewajibkan pejabat pemerintah menjadi ketua majelis pembimbing. 

Kedua, memperkuat keberadaan gugus depan yang merupakan inti segala bentuk pembinaan pramuka dengan memberikan kebebasan dan kreativitas dalam merumuskan kegiatan yang bermanfaat bagi Pramuka.

Ketiga, membekali pembina pramuka dengan kegiatan yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan sehingga tidak terpaku pada pola-pola kebiasaan lama. 

Berbagai variasi teknik pembinaan, nyanyian, dan tepuk yang merupakan inti pembinaan pramuka perlu dikembangkan dan ditingkatkan secara berkala dengan pertemuan pembina (Karang Pamitran) 

Keempat, mengaktifkan peran serta masyarakat sebagai salah bentuk membudayakan pramuka dengan serangkaian kegiatan bakti sehingga pramuka memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Empat hal di atas dapat dijadikan pijakan dalam paradigma baru gerakan pramuka sehingga dapat meningkatkan eksistensi gerakan pramuka menuju kemandirian dan kreativitas. Saptakarsa Utama Gerakan Pramuka memang pernah dirumuskan pada tahun 2000 sebagai wujud paradigma baru dalam pembinaan pramuka. Namun, pada tahap implementasi paradigma tersebut tidak berhasil mencapai sasaran yang ditetapkan.

Sumber : http://pulsk.com/454599/MENGAPA-PEJABAT-HARUS-JADI-PRAMUKA.html

Sabtu, 23 November 2013

Pengurus Kwarcab Pramuka Sarmi Dilantik

SARMI – Kepengurusan kwartir cabang (Kwarcab) gerakan pramuka Kabupaten Sarmi masa bakti 2013-2018 yang diketuai oleh Ny. Fransina Padwa Manibor, S.Pd., secara resmi dilantik oleh Bupati Kabupaten Sarmi, Drs. Mesak Manibor, M.MT.

Setelah dirinya dilantik sebagai ketua majelis pembimbing cabang (Kamabicab) gerakan pramuka Kabupaten Sarmi periode 2013-2018 beserta pengurus lainnya untuk masa bakti yang sama oleh Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) gerakan pramuka Papua, Alex Hesegem, S.E., di Aula Kantor Bupati Sarmi, (20/11) kemarin.

Dalam arahannya, Alex Hesegem menyampaikan bahwa, pelantikan Bupati Sarmi, Drs. Mesak Manibor, M.MT., sebagai Kamabicab adalah sesuai dengan agenda dan permintaan yang disampaikan oleh Kwarda gerakan pramuka Papua. Dan hal tersebut merupakan tradisi dalam gerakan pramuka, dimana setiap orang yang terpilih menjadi bupati maupun gubernur, pramuka melantik majelis pembimbing daerah (Mabida) dan mabicab sesuai dengan undang-undang kepramukaan.

“Kami masih punya pekerjaan rumah (PR) lagi, dimana beberapa kabupaten baru harus kami lantik ketua dan anggota pengurusnya. Persyaratannya kita di kwarda harus meminta kesediaan, sehingga apabila bersedia, maka kita akan bersama-sama menyusun kepengurusannya untuk dilakukan pelantikan. Dan Puji Tuhan karena hari ini (kemarin, red) sekaligus kita juga bisa melantik kepengurusan kwarcab. Dan untuk kepengurusan kwarda akan dilantik tahun depan, dan kami akan meminta kesediaan pak gubernur untuk dilantik menjadi mabida, yang pelantikannya akan dilakukan oleh kwarnas dari Jakarta,” tutur Kakwarda.

Dikatakan, hal tersebut sudah menjadi tradisi yang berlaku dalam Kepramukaan, dalam hal bekerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dan Perlu adanya kerja sama dengan pemerintah daerah telah tertuang dalam undang-undang kepramukaan, dimana untuk kepengurusan kwartir nasional (Kwarnas), pembimbing nasional adalah presiden bersama para menteri, kemudiaan di daerah adalah gubernur, bupati dan walikota.
“Hal ini sangat penting karena sasaran tugas kita yaitu membina dan membentuk karakter anak bangsa dimana saja kita berada. Anak bangsa ini mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, namun dalam perjalanan kita sudah banyak yang usianya tua tapi masih aktif di pramuka karena mereka memiliki semangat jiwa muda. Dan tugas utama pramuka adalah mempersiapkan anak bangsa yang mempunyai moral, mempunyai iman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu dan berteknologi tinggi, itu idealnya,” ujar Hesegem.

Akan tetapi, lanjutnya, kenyataan yang kita hadapi di Indonesia, khususnya di Papua, generasi muda sifatnya labil mengikuti perkembangan jaman, artinya kalau ikut perkembangan yang bagus maka akan menjadi orang yang bagus, tetapi kalau ikut perkembangan yang tidak bagus maka orang tersebut akan mengikuti perkembangan lingkungan yang tidak bagus, seperti pergaulan bebas, pesta narkoba, sex bebas yang mengakibatkan terjangkitnya penyakit yang mematikan seperti HIV/AIDS.
“Tugas pramuka untuk merekrut dari anak-anak, pemuda, sehingga nantinya menjadi pelopor untuk mengajarkan orang tentang hidup yang lebih baik, hidup yang sopan, hidup yang pancasilais, hidup yang agamais, hidup yang negarawan, dan menjadi berkat untuk orang tua, berkat untuk lingkungan, berkat untuk masyarakat, dan berkat untuk bangsa dan Negara. Ini merupakan pendidikan, pembentukan karakter anak bangsa, dan ini yang sangat penting untuk dilakukan oleh pemerintah. Dan disinilah sangat penting pramuka menjadi partner pemerintah daerah, sehingga secara bersama-sama mengarahkan kepada generasi muda untuk sama-sama melakukan pembangunan, sama-sama memelihara hasil pembangunan, dan sama-sama menikmati hasil pembangunan yang dicapai,” ujarnya lagi.

Dikatakannya juga, bahwa pramuka telah merevitalisasi undang-undang kepramukaan di Indonesia. Untuk itu, pemerintah daerah harus ikut memberi dukungan karena anggaran untuk kegiatan pramuka tersedia. Dan perlu dilakukan karena dalam pramuka ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk anak-anak, yaitu dalam bentuk perkemahan, dalam bentuk diskusi, dalam bentuk ceramah, dalam bentuk kampanye tentang cara hidup yang lebih baik di kalangan pemuda, dan hal-hal tersebut di luar pendidikan.

“Khusus untuk sekolah, dengan telah direvitalisasinya undang-undang kepramukaan, maka yang sedang kita pikir dan kita ingin mendorong kepengurusan baru kwarnas untuk bisa berjuang agar negara ini menyediakan anggaran khusus untuk pramuka, mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah. Kita sama-sama meminta agar disediakan pada APBN sehingga program pembinaan terhadap anak-anak lewat kegiatan pramuka dapat ditangani secara baik,” jelasnya.

Dalam dunia pendidikan, tambahnya lagi, pramuka dimasukan dalam kegiatan muatan lokal yang tidak hanya bersifat formal tetapi juga informal, sehingga kegiatan pramuka bisa dihidupkan kembali di sekolah-sekolah lewat gugus depan (Gudep) yang dibentuk, kemudian di laporkan kepada kwarcab sehingga kwarcab dapat melakukan kerja sama dengan kepala sekolah. Dan kwarcab juga harus bekerja sama dengan dua lembaga yang menangani pramuka, yakni dinas pemuda dan olahraga, serta dinas pendidikan dan pengajaran, dalam menyusun program kerja yang mengarah pada pembinaan generasi muda, mulai dari tingkat anak-anak, SD, SMP, SMA, hingga kepada jambore-jambore yang lebih besar.

“Saya percaya behwa kegiatan pramuka di Kabupaten Sarmi bukanlah hal yang baru, karena kakak-kakak yang baru dilantik dalam pengurusan mabicab dan kwarcab sering sekali saya bertemu di kwarda, sering bertemu juga pada kegiatan perkemahan-perkemahan. Untuk itu, saya berharap dengan dilantiknya pak bupati sebagai ketua mabicab baru, maka semua yang sudah dilantik sudah bisa melaksanakan program-program yang berkaitan dengan kegitan pramuka,” pinta kakwarda.

Sementara itu, Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Sarmi, Drs. M. Manibor, M.MT., dalam sambutannya disampaikan bahwa, pelantikan yang telah dilakukan adalah merupakan suatu sejarah baru, meskipun pada waktu-waktu sebelumnya pernah dilakukan hal yang sama untuk kepengurusan kwarcab sebelumnya. Dan Pemerintah wajib memberikan dukungan, baik dalam bentuk bantuan moril maupun finansial guna menggerakan dan menghidupkan organisasi kepramukaan, agar pembinaan yang dilakukan dapat berjalan sesuai harapan masyarakat dan pemerintah.

“Agar pembinaan dapat berjalan dengan baik dan tidak terkesan “tiba akal tiba masa”, dimana program yang dibuat bersifat asal-asalan sehingga tidak dapat menyelesaikan persolan-persoalan pada generasi muda saat ini. Dan persoalan-persoalan yang dimaksudkan adalah seperti penyakit-penyakit sosial, penyalahgunaan oba-obat terlarang, minuman keras, seks bebas, hamil muda, perkelahian massa atau tawuran antar pelajar. Hal-hal ini yang mengakibatkan generasi muda telah terdegradasi moralnya, dimana yang muda tidak lagi menghormati yang tua, murid tidak lagi menghormati guru, dan masih banyak lagi penyakit-penyakit lainnya yang melanda anak-anak remaja kita saat ini, beber Manibor.

Menurutnya, pendidikan kepramukaan dapat dicapai dengan dua hal, yaitu pertama, mengupayakan pendidikan kepramukaan menarik bagi para siswa dengan menyediakan pembina yang handal, melengkapi gugus depan dengan berbagai sarana dan prasarana kepramukaan, serta menyediakan dana operasional gugus depan. Kedua, mengupayakan lingkungan sekolah mendorong perkembangan pendidikan kepramukaan. Antara lain dengan memasukan pelaksanaan pendidikan kepramukaan dalam akreditasi sekolah, memasukan aktifitas guru pada penilaian kinerja tahunan, serta memperhitungkan keterlibatan murid dalam kegiatan kepramukaan.

“Kepada pengurus kwartir cabang dan kwartir ranting serta para Pembina gerakan pramuka di Kabupaten Sarmi, saya menghimbau agar kiranya dapat secara bersama-sama meningkatkan kualitas gugus depan sebagai wahana pendidikan dalam pembentukan karakter generasi anak bangsa,”pungkas Manibor.

Sumber : http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/item/10822-pengurus-mabicab-dan-kwarcab-pramuka-sarmi-dilantik

Jumat, 22 November 2013

Sandal Gunung Sabertooth

Sandal Gunung fenomenal Sabertooth sudah melengkapi koleksi produk outdoor Kedai Perlengkapan Pramuka ScoutAddict dari Kediri.

Sangat cocok digunakan saat berkemah atau digunakan seharihari. 
Koleksi sandal dan harga bisa dilihat disini  http://scoutaddictindo.blogspot.com/2013/03/sandal-gunung.html

Rabu, 20 November 2013

Napak Tilas Kediri - Bajulan 2013

Dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan tahun 2013, Pemerintah Kota Kediri menyelenggarakan Napak Tilas Route Gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman ke XXXII
Sabtu, 23 November 2013
Pukul, 05.30 WIB
Start :
Taman Makam Pahlawan (Jl. PK Bangsa Kota Kediri)
Finish :
Dsn. Magersari Desa Bajulan Kec. Loceret Kab. Nganjuk
Jenis Lomba :
1. Beregu Putra/Putri Campuran (5 Orang) [diharuskan membawa bandu ala Panglima Besar Jendral Soedirman dengan ukuran proporsional dan memakai kostum kepahlawanan/patriotik]
2. Perorangan Putra usia dibawah 40 tahun
3. Perorangan Purta usia 40 keatas
4. Perorangan Putri usia bebas
Hadiah :
1. Piala bergilir Walikota Kediri
2. Piala tetap
3. Uang Pembinaan Total Rp. 11.000.000,-
Biaya Pendaftaran :
1. Beregu Rp. 45.000,-
2. Perorangan RP. 25.000,-
Fasilitas Peserta :
1. Asuransi
2. Bet/Simbol
3. Piagam
Waktu dan Tempat Pendaftaran :
Tanggal : 07 s/d 23 November 2013
Pukul : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat : Dinas Budparpora Kota Kediri (Jl. KDP. Slamet No. 33 Kota Kediri [Depan ex. Polwil Kediri])
Khusus tanggal 23 November 2013 Pendaftaran dapat dilakukan di depan TMP sampai pukul 05.00 WIB (Sebelum Start)
Sumber : http://www.mykediri.com/napak-tilas-route-gerilya-jendral-soedirman-kediri-bajulan/#

Selasa, 19 November 2013

Pramuka Boltim Akan Gelar Perkemahan di Moat

TUTUYAN-Ribuan siswi yang tergabung dalam gerakan pramuka Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dipastikan akan hadir dalam perkemahan pramuka di Wisma Moaat, pada Kamis (21/11) pekan ini.

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Bolaang Mongondow Timur, Medy Lensun mengatakan kegiatan tersebut akan dihadiri seluruh anggota pramuka di gugus depan (gudep) di Boltim. "Kegiatan perkemahan ini bisa dimaskimalkan, adik-adik seluruh gudep di Boltim," kata Wakil Bupati Boltim ini, pada Senin (18/11)
Katanya, kegiatan tersebut akan dihadiri siswi sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan Sekolah Menenga Atas se Boltim akan digelar selama 3 hari.

"Seluruh sekolah yang terdata di Kwarcab SD, SMP dan SMA semuanya 67 dan yang diundang setiap gudep ada 16 peserta putra putri. Kalau hadir semua diperkirakan peserta ada 1072 orang," ungkap Medy.

Medy menjelaskan dipilihnya kawasan Danau Moaat tersebut sebagai lokasi  karena mempresantasikan alam yang sejuk dengan hutan dan danaunya. "Harus dijaga faktor keamanan. Jangan sampai peserta mandi didanau. Nanti kakak-kakak akan menjaga dipos-pos," terangnya.

Peserta akan mendapatkan banyak hal dalam perkemahan tersebut sebagai bekal dalam mempertahankan diri. Pematerinya yang akan dihadirkan adalah pembina pramuka Boltim, Dinas kesehatan, pihak kepolisian dan pengurus Kwarda Sulut.

"Ada 8 hal yang akan dipelajara selama dalam pelaksanaan perkemahan," ucapnya.

Medy mengungkapkan hampir diseluruh sekolah di Boltim sudah terbentuk pengurus pramuka. Katanya, untuk se Bolaang Mongondow Raya, Kwarcab Boltim adalaha organisasi pramuka paling aktif melaksanakan dan mengikuti kegiatan pramuka. "Boltim termasuk yang paling eksis dan aktif di Boltim. Hampir semua kegiatan dikuti. Tahun lalu ikut raimuna di Papua hanya Boltim. Bulan ini ada 3 kegiatan, pramuka di Modayag dan saka di Nuangan," ungkap Medy.

Hasilnya, Kwarda Sulut memberikan penghargaan kepadanya yakni lencana panca warsa tiga saat kegitan pramuka di Tondano beberapa waktu lalu. "Kami berharap jika Kwarda menyetujui, tahun depan upacara pramuka akbar dilaksanakan di Boltim sekaligus penyematan panca warsa 3 untuk Bupati," tuturnya.

Sumber : http://manado.tribunnews.com/2013/11/18/pramuka-boltim-akan-gelar-perkemahan-di-moat

Senin, 18 November 2013

Giat Prestasi Pramuka Penggalang dan Penegak Sawahlunto

SAWAHLUNTO – Kwartir Cabang (kwarcab) Gerakan Pramuka kota Sawahlunto menggelar kegiatan Giat Prestasi pramuka Penggalang dan Penegak, Jumat – Minggu (15-17/11), di Lapangan Batu Bagantuang Nagari Kubang Kecamatan Lembah Segar.
 
Dihadapan utusan yang  Gugus Depan (gudep) Penggalang SLTP dan Gudep Penegak SLTA kota ini, Walikota Sawahlunto berharap kepada peserta didik pramuka agar hendaknya selalu bersemangat dan terus menempa diri, serta berprilaku yang mencerminkan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.
 
"Dengan mengikuti kegiatan ini, peserta akan dapat merasakan  arti hidup dalam kebersamaan serta beregu didalam perkemahan. Sebab, tak sedikit diantara  mereka yang berlatih pramuka serta menerapkan kepramukaan dalam kehidupannya, mampu meraih sukses,”ungkapnya.
 
Untuk itu, lanjut Ali Yusuf, pemerintah kota akan terus mendukung kegiatan dan pembinaan kepramukaan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Kwarcab Tumpak Abdurrahman mengatakan bahwa mengingat kepramukaan sudah masuk ekstra kurikulum wajib di sekolah, maka kegiatan ini sangat berguna dalam menggairahkan latihan dan keterampilan peserta didik dipangkalan Gudepnya.  
 
"Kegiatan ini merupakan ajang pembelajaran. Sebab, rangkaian kegiatan ini dilakukan dalam sebuah perkemahan di alam terbuka," ujarnya.
 
Ketua Panitia Pelaksana Doni Warman menambahkan kegiatan atau lomba diperkirakan diikuti 250 pramuka penggalang dan penegak serta 25 pembina .
 
Dan selama tiga hari perkemahan ini akan digelar adalah pioneering, PBB, LCT, Tapak perkemahan dan Mubaligh.  Dari keseluruhan lomba melibatkan minimal 6 – 8 peserta, sedang utusan dari pangkalan gudep 10 putera dan 10 putri..
 
Usai membuka acara, Walikota menyempatkan diri untuk meninjau ke tapak perkemahan peserta giat prestasi ini sembari berdiskusi serta tanya jawab seputar latihan digudep ersta mengajak peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik, serta menjaga kesehatan saat berkemah.
 
Hadir dalam pembukaan kegiatan itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Marwan.  Kepala Kantor Kepegawaian Daerah Andi Rastika, Wakil Ketua Djamali dan Kabid Pemuda dan Olahraga Edwar.

Sabtu, 16 November 2013

Jambore Cabang Pramuka Agam 2013

Agam, Kamabicap Gerakan Pramuka Kabupaten Agam yang kebetulan juga Kapolres Agam AKBP Asep Ruswanda yang juga Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) 06 Kabupaten Agam, membuka Jambore Cabang (Jamcab) Pramuka Penggalang, di bumi Perkemahan Parit Panjang, Kecamatan Lubuk Basung.
“Selamat kapada peserta pramuka penggalang, baik yang datang dari gugus depan, serta anggota gerakan pramuka yang dari peninjau,” kata Asep Ruswanda saat memimpin uparaca pembukaan Jambore tersebut, Kamis (14/11). 
Dikatakannya, tema jambore yang akan berlangsung dari 14 – 17 November 2013 itu adalah bersatu teguh menjadi pendorong tekad bagi peserta untuk lebih bersatu padu, menggelorakan semangat dan siap berjuang mewujudkan Indonesia yang gemilang.
Maka dari itu, tanamkan tema itu dalam dada, jadilah generasi bangsa pelopor dan pembaru masa depan. “Gerakan Pramuka menjadi wahana untuk mewujudkan warga bangsa yang berkepribadian, berwatak dan memiliki jiwa bela negara,” ujar Asep. 
Diharapkannya, Jambore itu bisa dijadikan sarana belajar, berkarya, dan membangun semangat persatuan sebagai sesame anak bangsa.
Sebelumnya, Ketua Panitia Jambore Pramuka Kwartir Ranting (Kwaran) Lubuk Basung Hilton, mengatakan, peserta Jamcab itu sebanayak 724 orang, terdiri dari 412 peserta dari 15 ranting, masing-masing ranting 32 orang peserta, 75 orang pembina dari 15 ranting dan masing-masing ranting 5 orang pembian.
Selanjutnya, 50 orang peserta peninjau Kecamatan Lubuk Basung, 90 orang Pembina peninjau Lubuk Basung, 22 orang pembinana peninjau Kecamatan Ampek Nagari, dan kepanitiaan sebanyak 75 orang. 
Jambore digelar untuk meningkatkan kemandirian, kepemimpinan, keterampilan, persatuan dan kesatuan Pramuka Penggalang serta memiliki komitmen terhadap penghayatan dan pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma.

Sumber : http://infopublik.kominfo.go.id/read/59782/kamabicab-agam-buka-jamcab-pramuka-penggalang.html

Jumat, 15 November 2013

Nggatra Bebuden Luhur Lumantar Gerakan Pramuka

Klaten, – Pramuka mujudaken  salah satunggaling kridha ekstra kurikuler sekolah  ingkang trep kangge nggatra bebuden luhur  bangsa. Bab punika jalaran nilai-nilai pendidikan karakter kaliyan nilai-nilai dasa dharma tetela sami. Awit saking punika  Pramuka saged dados sarana kangge nggatra bebuden luhur bangsa.

Bab kasebat dipun andharaken dening Pembina Pramuka, Tugiman, salebeting Pembinaan Pramuka Penggalang ing lapangan SD Mireng Kecamatan Trucuk Klaten. Miturut Tugiman, saben warga saged dados warganing  Pramuka wiwit umur pitung taun ngantos  25 taun, kanthi sebatan  anggota muda, lan kaperang dados golongan  Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, sarta Pramuka Pandega. Golongan kasebat mindhak, dipun jumbuhaken kaliyan pangrembakaning kawontenan jiwa lan raga warganing pramuka, dene pendidikan karakter ingkang dipun gegulang antawisipun  piwucal agami, jujur, tepa salira, disiplin, greget makarya sarta kreatif. Gerakan Pramuka dipun ajab dados kalodhangan kangge  ndayakaken wiranem  lumantar maneka kridha ingkang migunani, antawisipun kridha budaya.

Kridha Pembinaan Pramuka Penggalang samangke minangka cecawisan kangge  ngadhepi jambore nasional ingkang badhe dipun adani ing Lapangan Kepurun Klaten wulan Desember benjing, dene materi kepramukaan ingkang dipun andharaken, antawisipun  semaphore, kompas, tali temali, lan sandi pramuka.

- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/14/11/2013/nggatra-bebuden-luhur-lumantar-gerakan-pramuka#sthash.7HNYjNM4.dpuf

Rabu, 13 November 2013

Pramuka Unisri Gelar Kompetisi Penegak Binwil Surakarta

Solo – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang tergabung dalam Gerakan Pramuka Racana Dhamar Wulan – Kencana Wungu Unisri akan menyelenggarakan Kompetisi Penegak Binwil Surakarta, tingkat Penegak SMA/ SMK/ MA/ sederajat se Surakarta.

“Kegiatan ini akan diselenggarakan selama dua hari, tanggal 16-17 Nnovember 2013 bertempat di Lapangan Prawit, Nusukan, Banjarsari, Surakarta,” kata Staf Humas Unisri, Yona Ervina dalam rilis yang diterima Timlo.net, Selasa (12/11).

Kompetisi ini akan di ikuti oleh Pramuka Penegak se-eks Karesidenan Surakarta sebanyak 15 Gudep yang merupakan pemenang dari masing-masing Racana.

Menurut Ketua Dewan Racana, Junaidi Tri Wibowo, kompetisi diselenggarakan dalam upaya memberikan pengetahuan dan pelatihan yang berorientasi ke arah pendidikan yang bersifat kreatif, aktif, kompetitif, ilmiah serta mampu mengikuti era globalisasi, khususnya di bidang kepramukaan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

“Dalam kompetisi ini peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan berupa pendirian tenda, persiapan api dharma, senam dan perlombaan yang terdiri dari ketahanan pangan, ILM, P3K, pioneering, mixing dance dan PBB,” jelasnya.

Sumber : http://www.timlo.net/baca/68719518501/pramuka-unisri-gelar-kompetisi-penegak-binwil-surakarta/

Senin, 11 November 2013

Pramuka Kwarcab Kota Solok adakan Napak Tilas Hari Pahlawan

SOLOK--Ratusan Pramuka Kwartir Cabang  Kota Solok melaksanakan kegiatan Napak Tilas. Aksi itu dilakukan dalam momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Napak tilas ini sedianya akan menelusuri medan yang amat berat dan jalan setapak di Puncak Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok , hingga nantinya akan berakhir di Aia Angek Nagari Koto Sani, Kabupaten Solok.

Afrinaldi, salah seorang peserta menyatakan, ia mengikuti nampak tilas ini didasari atas keinginannya untuk menjiwai serta merasakan bagaimana semangat dan kemauan keras para pejuang dahulu, dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya kita menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan," ujarnya, Minggu (10/11).

Sementara itu, Ketua Kwatir Cabang Gerakan Pramuka Kota Solok Zul Elfian yang juga ikut dalam rombongan tersebut mengatakan, acara ini dilakukan untuk menguji nyali gerakan Pramuka Kota Solok dan sekaligus untuk memeriahkan Hari Pahlawan.

"Para pahlawan berjuang siang dan malam tanpa mengenal waktu. Semangat ini hendaknya diwarisi oleh generasi bangsa ini," ujarnya.

Sumber : http://www.padangmedia.com/1-Berita/84932-Ratusan-Pramuka-Kwarcab-Kota-Solok-Napak-Tilas.html

Sabtu, 09 November 2013

Gantungan Kunci Saka Bhayangkara dan Wirakartika

Untuk kakak-kakak anggota saka Wirakartika dan Bhayangkara, kami Kedai Atribut Pramuka ScoutAddict sudah memiliki koleksi gantungan kunci berbahan akrilik dengan logo saka Bhayangkara dan Wirakartika. Jangan sampai kehabisan ya :-)

Pemesanan 0812 1774 6083
info harga serta gantungan kunci yang lain lihat disini http://scoutaddictindo.blogspot.com/2012/12/gantungan-kunci.html

Jelajah Juang Pangsar Sudirman Pramuka Se-Jateng

WONOGIRI — Sebanyak 300 anggota pramuka tingkat penegak se-Jateng mengikuti acara Jelajah Juang Panglima Besar (pangsar) Sudirman, Jumat (8/11/2013).

Mereka merupakan wakil dari 19 kwarcab dari 35 kwarcab se-Jateng. Mereka akan napak tilas rute perjuangan Pangsar Sudirman sejauh 37 kilometer. Star dari halaman Museum Karst, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro dan finis di halaman SMAN 1 Wonogiri.

Kegiatan selama tiga hari sejak Jumat itu merupakan kali pertama digelar. Ketua panitia Andang Hapsoro mengatakan, rute dibagi dalam dua etape sehingga peserta menginap dua malam di tempat berbeda.

“Kami tidak melakukan perjalanan malam sehingga etape pertama dari Pracimantoro akan berakhir di Kecamatan Wuryantoro dan menginap di SMPN 1 Pracimantoro.”

Tempat bermalam hari kedua dilakukan di SMAN 1 Wonogiri. Selama perjalanan, peserta akan mengisi soal-soal terkait dengan kepahlawanan, halang rintang dan base performance team. “Tiga hal itu yang akan dinilai.”

Ketua Kwarda Jateng, Slamet Budi mengatakan, jelajah dimaksudkan membentuk karakter kepramukaan setiap anggota. “Metode yang dijalani peserta adalah survival agar mampu menghayati perjuangan Pangsar Sudirman era sebelum kemerdekaan.”

Sumber :  http://www.solopos.com/2013/11/08/ratusan-anggota-pramuka-ikuti-jelajah-juang-pangsar-sudirman-463483

Jumat, 08 November 2013

Topi Siaga Terbaru

Topi Pramuka Siaga sesuai aturan terbaru bisa di pesan di Kedai Atribut Pramuka ScoutAddict.

Topi joki coklat tua list coklat muda, Pemesanan 0812 1774 6083

Rabu, 06 November 2013

Kwarda Pramuka Babel Gelar Dianpinru & Dianpinsat

PANGKALPINANG – Sebagai wadah pendidikan karakter, Gerakan Pramuka diharuskan mampu mencetak sosok dengan karakter pemimpin yang bertanggungjawab. Untuk itulah Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bangka Belitung (Babel) menyelenggarakan kegiatan Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru) untuk Penggalang 11-15 tahun dan Gladian Pimpinan Satuan (Dianpinsat) Penegak 16-20 tahun.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Kwarda Babel pada tanggal 2-5 November 2013 yang diikuti Pramuka Penggalang dan Penegak terpilih masing-masing perwakilan cabang se-Babel sebanyak 64 orang.

Diungkapkan Ketua Kwarda Babel, Noorhari Astuti, dalam pembukaan Dianpinru dan Dianpinsat, bahwa kegiatan tersebut menunjukkan komitmen pada Gerakan Pramuka agar lebih dinamis dan profesional dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di Babel.

“Dalam metodik kepramukaan dikenal dengan istilah kegiatan ‘Sistem Beregu’. Kegiatan tersebut memberikan penerapan secara langsung kepada peserta didik baik itu Penggalang maupun Penegak yang dalam hal ini disebut dengan istilah ‘sangga’, untuk dapat mengembangkan jiwa korsa yang ada pada diri sendiri maupun jiwa sosial di dalam lingkungan kelompoknya yang terkecil di golongannya,” jelas Noorhari.

Dianpinru/Dianpinsat, lanjut dia, adalah salah satu usaha pelaksanaan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, khususnya penggunaan system beregu dalam pasukan penggalang dan penegak. Dianpinru maupun Dianpinsat dalam Gerakan Pramuka menerapkan system among, dan melatih langsung kegiatan teknik kepramukaan dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar metodik kepramukaan.

“Dengan berbekal Ketrampilan, pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki, selanjutnya dapat dikembangkan untuk adik-adiknya di gugus depan. Regenerasi kepemimpinan di dalam Gerakan Pramuka harus berjalan dimulai dari tingkat Gugus Depan, Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, Kwartir Daerah bahkan hingga Kwartir Nasional. Hal ini harus terus berjalan dan tidak boleh terputus,” tegas Noorhari.

Tak lupa dikesempatan itu Noorhari menyampaikan, tahun ini juga akan diselenggarakan kegiatan Ajang Lomba Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Daerah Bangka Belitung pada tanggal 9-11 November 2013 di Koba, Bangka Tengah. Juga Kursus Pelatih Lanjutan Tingkat Daerah Bangka Belitung pada Bulan Desember.

“Ini merupakan bukti perhatian Kwartir dalam pengelolaan dan pengembangan kegiatan yang berkualitas. Yang tentunya juga menekankan pada persiapan kaderisasi para personil Pramuka di jajaran Penegak, Pandega dan para Pembina. Karena generasi pengurus akan berganti dan tentunya harus orang-orang yang siap, yang mampu mengemban amanat tersebut,” tutup Noorhari.

Sumber : http://rakyatpos.com/kwarda-pramuka-babel-gelar-dianpinru-dianpinsat.html

Senin, 04 November 2013

Jambore dan Pendidikan Khusus – Layanan Khusus Sawahlunto

BATUSANGKAR – Sebanyak 41 Pramuka Luar Biasa (PLB) Sawahlunto mengikuti Jambore dan Pendidikan Khusus – Layanan Khusus (PK-LK) di bumi perkemahan Istano Basa Pagaruyung Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar.

PLB Kwarcab Kota Sawahlunto mengikuti kegiatan yang digelar sejak Sabtu (2/11) hingga Selasa (5/11) nanti. Mereka berasal dari 3 pangkalan Gugus Depan (gudep) Sekolah Luar biasa di kota itu. Di antaranya, SLB Silungkang diikuti 13 Pramuka, yakni 6 puteri dan 7 putera, SLB Talawi diikuti 12 Pramuka terdiri 5 putera dan 7 puteri, dan SDLB Lubang Panjang diikuti 19 Pramuka, 10 puteri dan 7 putera.

“Di samping mengikuti pendalaman materi kegiatan dan latihan keterampilan, peserta didik PLB ini akan mengikuti beberapa lomba,” kata Andalan Cabang PLB Kwarcab Sawahlunto, Edi Kusnanto SPd kepada padangmedia.com di buper Istano Basa Pagaruyung, Minggu (3/11).

Lomba yang diikuti di antaranya, tari kreasi, pioneering, roket air, melukis, lomba azan, ayat pendek serta lari Hary porter.

Dengan mengikuti kegiatan ini merupakan kesempatan berharga bagi PLB, karena dapat saling menambah kreatifitas .

“Karena kegiatan ini bukan saja diikuti PLB se Sumatra barat, tapi juga diikuti PLB dari Pangkan Gudep di propinsi Riau,” jelas Edi Kusnanto yang juga Kepala Sekolah SLB Silungkang itu.

Selain itu, katanya, kegiatan tersebut juga dijadikan ajang saling tukar menukar informasi dan materi latihan. Yang lebih penting lagi adalah Pendidikan Khusus – Layanan Khusus (PK-LK).

Sumber : http://www.padangmedia.com/1-Berita/84829-41-Pramuka-Luar-Biasa-Sawahlunto-Ikuti-Jambore-dan-PK-LK---.html

Sabtu, 02 November 2013

Buku Boyman - Materi Ragam Pramuka

Buku Materi Pramuka Boyman edisi terbaru lebih lengkap dan lebih tebal. Merupakan buku yang di rekomentasikan untuk pegangan para pembina pramuka karena isinya mencakup semua materi yang dapat diberikan kepada peserta didiknya. Buku ini sudah bisa di pesan di Kedai Atribut Perlengkapan Pramuka ScoutAddict.

Pemesanan sms 0812 1774 6083

Pramuka UNM Gelar Pelatihan Pembina di Benteng Somba Opu

MAKASSAR - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Negri Makassar (UNM) melaksanakan acara Pelatihan Kepramukaan yang berlansung mulai Kamis (31/10) kemarin selama seminggu di Baruga Benteng Somba Opu.

Kegiatan yang diikuti sekitar 90 peserta ini terdiri dari berbagai macam daerah utusan, berbagai instansi digugus depan masing-masing, dan racana yang ada di Makassar, diantaranya, racana UNM, Racana Unhas, Stain al-gazali bulukumba, SD, SMP, SMA Al-Fityan Gowa, Kab. Sinjai, Jeneponto, dan Takalar, serta beberapa pembina dari Sekolah Dasar (SD) yang ada di Makassar, Jeneponto, Gowa, dan Takalar.

Mustainah Gazali, Ketua Pelaksana, menyebutkan acara ini bertujuan untuk menambah kemampuan guru sekolah dasar agar dapat membina siswanya dalam pramuka, mengkondisikan para peserta kursus untk siap mengikuti pembelajaran dengan cara memberikan informasi-informasi yang sangat diperlukan bagi seseorang pembina pramuka dalam mengembangkan tugas-tugasnya lewat kepramukaan.

Materi yang diberikan kepada peserta pada kegiatan pelatihan ini berupa pramuka beserta AD/ART, program kegiatan peserta didik, cara membina, organisasi, SKU/TKU/TKK dan alat pendidikan, dan kegiatan dialam terbuka.Pematerinya pun dari kalangan yang sudah berpengalaman dalam hal pramuka.

“Acara ini bagus karna dengan adanya kegiatan ini akan menambah wawasan saya dalam hal pembinaan disekolah dalam hal Kepramukaan secara lebih meluas, menambah teman dari daerah lain karna tidak tertutup kemungkinan kita dapat bertemu dan membina bersama dengan mereka, mengembangkan karakter saya, serta lebih dapat bersahabat dengan alam,” ujar Diyan Hardiyanti Ilyas salah satu peserta pelatihan.

Sumber : http://rakyatsulsel.com/pramuka-unm-gelar-pelatihan-pembina-di-benteng-somba-opu.html

Jumat, 01 November 2013

Tiska Perkemahan Pramuka Kerinci

Terima kasih atas pesanan badge yang di gunakan sebagai tiska Perkemahan Temu Lomba Pramuka Penegak dan Pandega Kwarcab Kerinci 2013. 

Semoga Pramuka Kerinci selalu berkembang dalam kegiatan Kepramukaaan

Kami tunggu pesanan selanjutnya

Kamis, 31 Oktober 2013

Salam Pramuka Dari Kepulauan Seribu

UNIKNYA, seluruh pengurus kwarcab Pramuka Kabupaten Kepualuan Seribu ini adalah “orang pulau” dengan latar belakang profesi yang mayoritas dari kalangan guru dan pendidik. “Saya saja yang dari unsur birokrasi atau pegawai pemerintah, lainnya adalah guru,” kata Lukman Hakim. 

Ketua Kwarcab Pramuka Kepulauan Seribu ini sehari-harinya adalah pegawai staf di kantor Kecamatan Pulau Seribu Utara. Dari segi usia, “Kak Lukman” adalah ketua kwarcab termuda di DKI Jakarta.

Aktif sebagai anggota pramuka sejak SD-SMP. Ketika duduk di bangku SMA kemudian lulus tahun 1992, dipilih sebagai ketua dewan kerja ranting Pulau Seribu Kotamadya Jakarta Utara. Ketika Pulau Seribu jadi kabupaten dan status ranting meningkat jadi kwarcab, Lukman ditarik jadi Andalan Cabang di Kabupaten Kepulauan Seribu. 

Lukman mengaku rezeki itu di tangan Tuhan, sudah diatur sedemikian rupa. Buktinya dia diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS) tahun 1998 karena aktivitasnya di pramuka. Itu terjadi tahun 1997 saat berlangsung kegiatan Raimuna Nasional di Pulau Pramuka, dia ditawari untuk jadi PNS.
“Saya sebelumnya kerja serabutan sebagai nelayan,” katanya. Untuk meningkatkan wawasan kepramukaannya, Lukman terus mengasah ilmu dan ketrampilannya dengan mengikuti kegiatan seperti Karang Pamitran khusus bagi pembina pramuka.

Lukman juga mengikuti kursus mahir dasar (KMD), kursus mahir lanjutan (KML) orientasi Mabi, dan sejumlah pelatihan ketrampilan bagi pembina. “Di Pulau Seribu belum ada 50 persen, atau baru sekitar 30 persen yang temasuk pembina mahir,” katanya.

Lukman berharap perlu tahapan pembinaan lanjutan lagi, misalnya kursus pelatih dasar (KPD) maupun kursus pelatih lanjutan (KPL). Selin itu ke depannya perlu ada semacam sertifikasi bagi kalangan pembina pramuka.

PEMBINA BERPRESTASI
Ini pengalaman pembina Pramuka yang lain. Namanya Kak Erwin, lengkapnya Erwin Samuel Ramli. Pemuda yang lajang ini, sudah mengantongi prestasi yang tidak sedikit. Erwin pernah mengikuti “Desember Internasional Youth Conferens”, semacam dialog di konfrensi internasional bagi generasi muda. Peserta dialog itu, umumnya berumur 25 tahun, sering ada juga yang masih usia 21 tahun. Ada 30 negara yang datang, semacam duta perdamaian dari negara masing-masing.

Erwin yang tercatat sebagai alumni tahun 2012 dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ini, mengaku sekarang ini hari-harinya bekerja magang di kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Ia mengaku mulai aktif di Pramuka sejak masih duduk di bangku SD, SMP, SMA. Saat ini Erwin menjabat sebagai Ketua Dewan Kerja Pramuka Cabang Kabupaten Kepulauan Seribu.

Dari kegiatan Pramuka, ia mengaku memperolah manfaat. “Selama ini, saya koq merasakan adanya perubahan sikap. Misalnya, bisa berteman dengan anggota Pramuka se-Indonesia, bahkan se Asia,” kata Erwin.

Prestasi yang lain, Erwin pernah dipercaya sebagai Duta Pramuka Provinsi DKI Jakarta tahun 2010, Duta Perdamaian tahun 2012 tingkat nasional. Sementara di tingkat internasional, pernah tampil sebagai pembaca janji pramuka, scut promise. Acara tersebut digelar dengan tajuk “Internasional Scout Peace Camp 2013” berlangsung di Bumi Perkemahan Pramuka, di Cibubur, Jakarta Timur, diikuti 30 negara sebagai peserta.

Seperti remaja dan generasi muda yang lain, Erwin juga menggantungkan harapan pada kegiatan Pramuka ini. Ke depan katanya, ia berharap Pramuka bisa maju dan tampil ke kanca nasional. “Pramuka menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih baik,” kata Erwin yang sekarang tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur ikut dengan orang tuanya. 

Aktvitas sehari-hari selain di kantor Dinas Pedidikan DKI Jakarta, aktif mengikuti kegiatan di pulau seperti rapat terkait Pramuka. Mobilisasi kesulitan. Apalagi kegiatan dadakan. Sampai kapan aktif di kepramukaan? “Ya semampunya, sebisa saya kerja. Sebab, Pramuka bagi saya bisa membina diri pribadi,” kata Erwin.

Tak berbeda jauh dengan kesan-pesan anggota Pramuka dari Pulau Sebira, wilayah yang berbatasan Jakarta dengan Lampung. Untuk kegiatan perkemahan di Pulau Tidung ini, misalnya, pengakuan Asma Gusnawati seperti mewakili “anak pulau” yang lain. 

“Walaupun ombak yang besar, angin yang kencang dengan jarak tempuh lebih dari 7 jam dari Pulau Sebira, kami anggota Pramuka tidak mengenal pantang menyerah,” kata Asma Gusnawati, pada malam api unggun, jelang penutupan acara perkemahan. 

Dari Pulau Sebirra ke Pulau Tidung tempat berlangsungnya acara Perkemahan Besar Penggalang 2013 Kabupaten Kepulauan Seribu ini, ia bersama rombongannya bersyukur, sebab situasi kondisi alam dalam keadaan ombak normal. “Kalau ombak besar kami baru bisa sampai di sini setelah menempuh perjalanan selama10 jam,” kata Asma.

Pengakuan Hikmatul, murid SD Negeri Pulau Sebira kelas 4, juga tak kalah serunya. “Melalui kegiatan perkemahan di Pulau Tidung ini, saya senang sekali sebab bisa berkenalan dan memperkenalkan seluruh teman-teman yang ada di Pulau Seribu,” kata Hikmatul. “Makanya jangan kapok-kapok maen ke mari ye?,” balas Lidion, peserta perwakilan dari Pulau Tidung.

Keceriahan para anggota “Pramuka Pulau” ini, disemangati oleh para pembinanya. Misalnya yang disampaikan Kak Bastian, Sekertaris Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Kepulauan Seribu. “Semuanya harus menjadi partner, jaga persatuan,” katanya. Sebab banyak kegiatan yang bisa membuat mereka bisa berkumpul kembali. 

Oktober 2013 lalu misalnya, ada kegiatan jambore daerah sebagai acara pesta Pramuka Provinsi DKI Jakarta di Cibubur. “Kalau tidak terpilih untuk mengikuti jambore daerah di Cibubur, jangan kecewa, tetapi teruslah semangat. Kakak pembina sebagai pendamping kalian, siap memberi bimbingan dan pelajaran yang berharga bagi kalian,” kata Kak Bastian.

Kak Mukhlis menambahkan, melalui kegiatan Pramuka, ketahanan diri sejak dini bisa dilatih. Misalnya, makan di tenda. Ini berbeda dengan pengiriman peserta jika kegiatan yang lain. Dari segi pembinaan, dirinya merasa puas jika di tingkat kota provinsi di 5 wilayah DKI Jakarta sudah mempunya tempat bumi perkemahan (buper). 

Berbeda dengan kondisi jika bicara untuk ukuran wilayah Kepulauan Seribu. Sarana serba minim. Seperti ruang untuk peserta berkreasi, improvisasi, belum punya. Patut dimaklumi kesulitan karena terkendala soal pembebasan lahan. 

Tapi apa pun kelebihan dan kekurangannya dari kegiatan Pramuka di Pulau Tidung ini, apa yang dikatakan oleh Kak Mukhlis, Kak Lukman, Kak Bastian dan Kak Erwin tersebut sudah mewakili “suara anak pulau”. Mereka berharap ke depan kegiatan Pramuka makin dicintai masyarakat karena manfaat nya sangat terasa dari sisi pembinaan karakter anak bangsa. 

Sebagai penutup artikel ini, menitipkan “Salam Pramuka” untuk negeri ini. Salam Pramuka dari Kepulauan Seribu.

Sumber : http://www.harianterbit.com/2013/10/30/salam-pramuka-dari-kepulauan-seribu-3habis/

Senin, 28 Oktober 2013

Pramuka Peduli Ambil Peranan Di JPI dan HSPN

SAMARINDA - Pramuka Peduli Kwarda Kaltim melakukan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) dan Kemah Bhakti Pemuda di stadion utama Palaran, Samarinda. Persami ini juga dilakukan dalam rangka mensukseskan Hari Sumpah Pemuda Nasional (HSPN) ke- 85 dan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) tahun 2013 yang dilaksanakan di Kaltim. 

Selain mengadakan perkemahan, acara yang diikuti 125 peserta dari 5 kabupaten/kota ini juga diisi dengan materi lingkungan hidup, penanggulangan bencana dan aksi kepedulian sosial. Pemateri sendiri berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim  dan Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kaltim.

Ketua Pramuka Peduli Bencana Kwarda Kaltim Sigit Muryono, Minggu (27/10/2013) mengatakan, JPI dan DSPN tahun 2013 ini diperkirakan akan berlangsung meriah. Selain diikuti 34 provinsi yang ada di Indonesia, peserta dari 10 negara ASEAN dan 2 negara non ASEAN.

"Pramuka Peduli tampil di perkemahan ini untuk membantu, mendukung sekaligus memeriahkan puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85 ini," kata Sigit yang didampingi Ketua Kwarda Pramuka Kaltim Hatta Zainal  dan Pembina Gugus Depan dari Dispora Kaltim Nunung S.

"Adik - adik tidak hanya berkemah. Tapi saat hari "H" akan bertugas khusus mengurusi  bagaimana bisa mendistribusikan lebih dari 10 ribu hadirin," kata Sigit.

Selain materi, selama mengikuti Persami para peserta juga akan disertakan dalam berbagai game (permainan). Baik itu game terpisah putra/putri maupun antar satuan. Namun Sigit menjamin, tiap game yang diadakan selalu terbungkus sebuah pendidikan. Dimana yang menjadi penilaian adalah jerih payah dan proses dan bukan hasil semata. 

"Pramuka adalah wadah untuk membentuk karakter bangsa yang sangat lua biasa," kata Sigit.

Chandra dari Pramuka Peduli Kaltim mengatakan, saat ini Pramuka Peduli masih hanya terbentuk di Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Kutai Karta Negara, Kutai Barat. Dan ditargetkan, tahun 2014 semua Pramuka Peduli sudah terbentuk di seluruh kabupaten/kota yang ada di Kaltim.

"Salah satu kegiatan kita sejauh ini adalah turun langsung di setiap ada peristiwa bencana seperti kebakaran untuk memberikan bantuan," kata Chandra.

Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2013/10/27/pramuka-peduli-ambil-peranan-di-jpi-dan-hspn

Minggu, 27 Oktober 2013

Kaos Pramuka

Kedai Pramuka ScoutAddict menghadirkan 2 desain kaos nuansa Pramuka yang di harapkan bisa sesuai dengan keinginanan kakak anggota Pramuka di seluruh Indonesia.

Kaos bahan Catton 30S, pemesanan silahkan sms 0812 1774 6083

Koleksi kaos dan harga lihat disini http://scoutaddictindo.blogspot.com/2012/05/kaos.html