KUPANG - Posisi Ketua Umum Kwartir Nasional
(Kwarnas) Gerakan Pramuka ternyata menarik minat sejumlah tokoh politik
yang disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI pada
Pemilihan Presiden 2014. Mereka di antaranya pendiri Partai Gerindra,
yang juga mantan Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat
(Pangkostrad) Prabowo Soebianto dan mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal
Pramono Edhie Wibowo.
Nama lainnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, mantan Menpora Adhyaksa Dault, serta mantan Sekjen Kementerian Pertahanan Eris Harryanto. Ada juga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.
Pemilihan Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka akan dilakukan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang juga rangkaian ulang tahun ke 52 Gerakan Pramuka.
Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Aswar mengatakan, siapa pun boleh menjadi Ketua Umum Gerakan Pramuka.
"Karena mereka hanya tinggal menjalankan tiga kehormatan Pramuka yang tertuang dalam Tri Satya dan 10 pegangan Pramuka, yaitu Dasa Dharma Pramuka," ujar Azrul kepada Kompas, Selasa (3/12) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Asrul menambahkan, yang membedakan kepemimpinan Gerakan Pramuka adalah langgam atau gaya kepemimpinan Gerakan Pramuka.
"Namun, Pramuka tetap berjalan dengan cita-cita dan karakternya," katanya.
Azrul membantah bahwa Pramuka dijadikan kendaraan politik.
Nama lainnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, mantan Menpora Adhyaksa Dault, serta mantan Sekjen Kementerian Pertahanan Eris Harryanto. Ada juga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.
Pemilihan Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka akan dilakukan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang juga rangkaian ulang tahun ke 52 Gerakan Pramuka.
Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Aswar mengatakan, siapa pun boleh menjadi Ketua Umum Gerakan Pramuka.
"Karena mereka hanya tinggal menjalankan tiga kehormatan Pramuka yang tertuang dalam Tri Satya dan 10 pegangan Pramuka, yaitu Dasa Dharma Pramuka," ujar Azrul kepada Kompas, Selasa (3/12) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Asrul menambahkan, yang membedakan kepemimpinan Gerakan Pramuka adalah langgam atau gaya kepemimpinan Gerakan Pramuka.
"Namun, Pramuka tetap berjalan dengan cita-cita dan karakternya," katanya.
Azrul membantah bahwa Pramuka dijadikan kendaraan politik.
Sumber : http://lipsus.kompas.com/indonesiasatu/read/2013/12/03/0855309/Calon.Presiden.Pun.Berburu.Kursi.Ketua.Gerakan.Pramuka
0 komentar:
Posting Komentar