Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat ditunjuk sebagai pelopor revitalisasi pramuka oleh presiden dan Kwartir Nasional (Kwarnas). Revitalisasi perlu segera dilakukan karena pramuka dianggap paling lamban menyesuaikan diri dengan perubahaan iklim organisasi dan komunitas yang berkembang saat ini khususnya di generasi muda.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Kwarda gerakan Pramuka Jawa Barat Bidang Humas dan Informasi, Adang Durahman, saat penutupan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL) di Kiara Payung, Jatinangor, Sabtu (27/11). Ketika reformasi pada tahun 1998, terjadi perubahan pada semua struktur politik. Perubahan itu juga terjadi pada organisasi-organisasi masyarakat.
Adang mengatakan, Pramuka merupakan organisasi yang paling lambat dalam menyesuaikan ritme perubahan tersebut. Hal itu disebabkan karena kuranganya respon dari internal tubuh pramuka. “Tidak ada dorongan yang melecut untuk menyesuaikan dengan iklim,” kata dia.
Akibat kondisi tersebut, kata Adang, bermunculan gerakan sejenis sebagai wadah kreativitas generasi muda yang dianggap lebih trendi, menarik, dan kreatif. Sementara survey menunjukkan pramuka dianggap ketinggalan jaman oleh generasi muda saat ini. "bahkan di kota besar mucul istilah ‘hari gini pramuka’,” ujarnya.
Menurut Adang, persiden pun menyadari hal itu sehingga dia meminta adanya inovasi yang perlu dilakukan untuk gerakan pramuka. Jawa Barat yang diketuai oleh Dede Yusuf diminta oleh presiden untuk menjadi pelopor gerakan tersebut. Penunjukan tersebut juga disetujui oleh Kwarnas.
Sumber : Pikiran Rakyat
0 komentar:
Posting Komentar