Makassar - Kepala Hubungan Masyarakat Gerakan Pramuka Kwartir Kota Makassar, Aswis Badwi menegaskan, jangan memolitisasi Gerakan Pramuka terkait pemilihan gubernur Sulawesi Selatan 2013. Banyak pejabat publik dan struktural menjadi pengurus inti Gerakan Pramuka, baik di kwartir nasional hingga daerah dan cabang.
"Saya berharap agar jangan politisasi gerakan pramuka oleh orang tertentu untuk meraih kekuasaan, " katanya di Makassar, Rabu.
Badwi mengatakan, gerakan pramuka adalah gerakan organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia dan terstruktur mulai tingkat SD hingga Perguruan Tinggi.
"Pada kejadian lalu, beberapa pembina dipecat namun pada dasarnya dipindahkan karena tidak mendukung calon tertentu. Bahkan beberapa pembina diduga ikut berpolitik, itu merupakan kesalahan besar," katanya.
Sebelumnya, Ketua Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, yang juga bubernur setempat dan bakal calon gubernur periode mendatang, terkesan menyampaikan "pesan-pesan tertentu" kepada kader-kader pramuka dalam pertemuan Kwartir Pramuka se-Sulawesi Selatan.
Pada pertemuan tersebut di hadiri Menteri Lingkungan Hidup, Prof Balthasar Kambuaya, Limpo menyatakan pernyataan-pernyataannya off the record kepada wartawan yang sedang meliput kegiatan tersebut.
Kambuaya hadir guna memberikan pembekalan lingkungan hidup bagi pramuka bekerjasama Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumapapua, Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kwartir Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan.
Badwi juga menegaskan, gerakan pramuka adalah gerakan independen dan tidak terlibat politik apalagi dukung mendukung salah satu kandidat pada pemilihan gubernur Sulawesi Selatan 22 Januari 2013
Sumber : antaranews
0 komentar:
Posting Komentar